AGAMA — Bukan hanya menahan lapar dan dahaga, puasa juga menekankan arti penting pengendalian diri dari sifat-sifat tercela.
Berikut hal-hal yang perlu dihindari selama menjalani ibadah puasa:
Pertama, berkata atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti: berbohong, memfitnah, menipu, berkata kotor, mencaci maki, membuat gaduh, menggangguorang lain, berkelahi, dan segala perbuatan yang tercela menurut ajaran Islam.
Dalam hadis disebutkan: “Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda: Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan suka mengerjakannya, maka Allah tidak memandang perlu orang itu meninggalkan makan dan minumnya.” [HR. al-Khamsah].
Kedua, Berkumur atau istinsyaq secara berlebihan. Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) tidak membatalkan puasa. Di luar bulan puasa Nabi Saw menganjurkan agar orang berkumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih. Namun dalam bulan puasa dituntunkan agar jangan berlebihan melakukan hal demikian agar tidak kemasukan air ke dalam perutnya sehungga puasanya menjadi batal. Jadi berkumur dan istinsyaq secara normal tidak membatalkan puasa
Dasarnya adalah hadis Nabi saw: “Dari Laqith bin Saburah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya berkata: Hai Rasulullah terangkanlah kepadaku tentang wudlu. Rasulullah saw bersabda: Ratakanlah air wudlu dan sela-selailah jari-jarimu, dan keraskanlah dalam menghirup air dalam hidung, kecuali jika engkau sedang berpuasa.” [HR. al-Khamsah].
Ketiga, Mencium isteri di siang hari, jika tidak mampu menahan syahwat. Nabi Saw sendiri diriwayatkan pernah mencium isterinya ketika sedang puasa dan puasanya tidak dinyatakan batal karena ciuman beliau tidak disertai rasa birahi.
Dasarnya adalah hadis Nabi Muhammad saw: Artinya: “Dari Aisyah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Pernah Rasulullah saw mencium dan merangkul saya dalam keadaan berpuasa. Tetapi beliau adalah orang yang paling mampu menahan nafsunya.” [HR. al-Jama‘ah dan anNasa’i]. (*)
Tags : ramadhan, ramadhan bukan hanya menahan lapar dan dahaga, ramadhan untuk pengendalian diri dari sifat-sifat tercela,