Sosial   2022/12/30 13:41 WIB

Rumah Zakat Buat Strategi Tahun 2023, 'untuk Keluar dari Kemiskinan dan Ancaman Resesi Ekonomi' 

Rumah Zakat Buat Strategi Tahun 2023, 'untuk Keluar dari Kemiskinan dan Ancaman Resesi Ekonomi' 

JAKARTA -- Rumah Zakat mengatur ulang strategi perzakatan pada 2023 menyusul ancaman resesi ekonomi 2023.

"Rumah zakat buat strategi tahun 2023 untuk hadapi ancaman resesi ekonomi." 

"Mereka psati akan berpikir saving. Maka perlu mengatur ulang strategi lembaga zakat," kata Board of Trustee Rumah Zakat Nur Efendi seperti dirilis Republika.co.id, Kamis (29/12).

Dari sisi ekonomi, resesi tersebut selain akan berdampak pada kemiskinan juga terhadap turunnya daya beli masyarakat dan anjloknya volume donasi masyarakat.

Nur menuturkan, stretegi pertama yang diperlukan adalah mencari segmen donatur atau sektor-sektor yang tidak terdampak dari resesi. Kedua, pengelolaan zakat harus lebih efektif dan efisien. Ketiga, program-program lembaga zakat harus relevan dengan isu dampak resesi ekonomi.

"Dengan begitu, kita hadir sebagai lembaga zakat yang menjadi bagian dari solusi atas dampak resesi ekonomi. Jadi tiga ini perlu dimasukkan dalam strategi 2023," ujar Nur.

 Selain itu, Nur juga menanggapi isu ketidakpercayaan publik terhadap lembaga filantropi. Untuk mengatasi ini, Rumah Zakat perlu mengatur ulang komunikasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan memberikan informasi yang dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada lembaga filantropi.

"Juga memberikan informasi tentang dampak dari apa yang kita kelola. Misalnya dengan laporan dan impact dari program yang kita jalankan seperti pengentasan kemiskinan hingga mencapai 15 persen. Ini bagian dari upaya kita untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga filantropi," tuturnya.

Menurut Nur, isu lain yang perlu diantisipasi yaitu terkait tahun politik pada 2023. Dia menekankan, ini merupakan momentum bagi lembaga zakat untuk membuktikan independensinya. Dia mengingatkan, lembaga filantropi selain harus independen, juga inklusif.

"Tidak berpihak ke kelompok tertentu, tetapi inklusif dan independen. Ini harus dijaga. Karena ini bagian dari amanah dan juga diatur dalam kode etik amil, bahwa amil lembaga zakat tidak boleh terlibat atau mendukung salah satu partai politik," kata dia.

Rumah zakat targetkan 2,5 juta 

Rumah Zakat menaikkan target penerima manfaat pada 2023 di tengah munculnya isu resesi ekonomi pada tahun tersebut. Board of Trustee Rumah Zakat Nur Efendi menyampaikan, target penerima manfaat pada 2023 sebanyak 2,5 juta.

Target tersebut naik signifikan jika dibandingkan target 2022 sebanyak 1,5 juta penerima manfaat. "Tidak turun (targetnya), justru kita naikkan. Tentu kami optimis dan bisa," kata Nur.

Menurut Nur, lembaga filantropi justru harus hadir dan memberikan lebih banyak manfaat kepada mereka yang terdampak. "Agar dirasakan kehadirannya. Apalagi di Ramadhan tahun depan di kuartai pertama. Semoga bisa lebih banyak melibatkan banyak orang dan membantu banyak orang," kata dia.

Nur juga mengungkapkan, di tahun depan isu yang perlu diantisipasi adalah terkait tahun politik menjelang Pemilu 2024. Dia menekankan, ini justru adalah momentum bagi lembaga zakat untuk membuktikan independensinya. Ia juga mengingatkan bahwa lembaga filantropi selain harus independen, juga inklusif.

"Tidak berpihak ke kelompok tertentu, tetapi inklusif dan independen. Ini harus dijaga. Karena ini bagian dari amanah dan juga diatur dalam kode etik amil, bahwa amil lembaga zakat tidak boleh terlibat atau mendukung salah satu partai politik," kata dia.

Nur menyadari, lembaga filantropi di tahun politik ini memang agak rentan. Karena itu, lembaga zakat cukup berfokus pada pelayanan masyarakat. "Lembaga zakat harus hadir sebagai bagian dari solusi problematika di masyarakat dan turut serta dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia," ujarnya.

Rumah Zakat pada 2023 telah menyiapkan strategi agar kontribusi zakat untuk pembangunan nasional semakin tumbuh pada 2023. "Perlu mengatur ulang strategi lembaga zakat," kata Nur.

Dia menuturkan, stretegi pertama yang diperlukan adalah mencari segmen donatur atau sektor-sektor yang tidak terdampak dari resesi. Kedua, pengelolaan zakat harus lebih efektif dan efisien. Ketiga, program-program lembaga zakat harus relevan dengan isu dampak resesi ekonomi.

"Dengan begitu, kita hadir sebagai lembaga zakat yang menjadi bagian dari solusi atas dampak resesi ekonomi. Jadi tiga ini perlu dimasukkan dalam strategi 2023," ucapnya. (*)

Tags : rumah zakat, ancaman resesi ekonomi, strategi zakat, rumah zakat, strategi zakat, dana zakat,