Headline Kesehatan   2022/12/12 7:36 WIB

SARS-CoV-2 Masih Bermutasi, 'Buat Orang yang Sudah Divaksinasi Bisa Terinfeksi'

SARS-CoV-2 Masih Bermutasi, 'Buat Orang yang Sudah Divaksinasi Bisa Terinfeksi'

JAKARTA -- Covid-19 mungkin tidak lagi menjadi sorotan utama seperti halnya tahun lalu. Meski begitu, virus penyebabnya, SARS-CoV-2, terus bermutasi.

Perayaan tahun baru sudah di depan mata. Kendati virus tidak menyebabkan pembatasan kegiatan seperti dulu, bukan berarti kali ini tidak menimbulkan masalah.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gejala utama Covid-19 bukan sakit tenggorokan atau batuk, melainkan demam.

Penelitian tersebut berasal dari India dan hasilnya dipastikan setelah lebih dari 200 pasien terinfeksi berbagai strain omicron BA.2. Menurut data yang dipublikasikan Cureus Journal of Medical Science, 82 persen responden mengalami demam.

Selain itu, kurang dari setengahnya menderita batuk dan lebih dari sepertiganya mengalami gejala pilek, seperti dikutip dari Express.co.uk, Ahad (11/12/2022).

Gejala lain termasuk:

• Kelelahan

• Sakit kepala

• Nyeri otot.

Mengenai pemulihan, sebagian besar pasien tidak memerlukan perawatan untuk pulih. Selain itu, hanya lima persen yang membutuhkan rawat inap, lebih dari empat persen membutuhkan oksigen. Namun, tiga orang dalam penelitian tersebut meninggal dunia.

Mengenai kekhususan di balik varian yang dipelajari, varian utama yang menjadi fokus adalah omicron BA.2, juga dikenal sebagai "stealth omicron".

Tapi bukan hal itu saja yang membuat temuan ini menonjol.

Hal yang membuatnya menonjol adalah betapa berbedanya temuan itu dengan hasil Studi Kesehatan Zoe yang dijalankan oleh Profesor Tim Spector.

Gejala paling umum yang diidentifikasi oleh tim Zoe adalah bersin, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala.

Namun, para peneliti India mengatakan ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa mereka mempelajari varian yang berbeda dari omicron, yakni BA.2 alih-alih memfokuskan pada BA.4 dan BA.5. Temuannya tidak menurunkan kredibilitas salah satu studi.

Akan tetapi, peneliti India mengingatkan bahwa penting agar Covid-19 dipelajari selengkap mungkin sehingga lebih banyak nyawa dapat diselamatkan.

Terlebih saat ini infeksi mulai meningkat lagi di berbagai negara. Menurut data baru yang dirilis Office for National Statistics (ONS), jumlah kasus positif mulai meningkat lagi di Inggris selama dua pekan berturut-turut. (*)

Tags : covid 19, gejala covid 19, gejala stealth omicron, varian omicron, omicron ba.2, gejala covid 19 pada orang sudah divaksinasi,