PEKANBARU - Hujan berintensitas tinggi sejak Rabu, 17 Agustus 2022, hingga Kamis, 18 Agustus 2022, menyebabkan Kota Pekanbaru dilanda banjir, membuktikan Peknbaru belum merdeka dari banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, belum memberikan jawaban jumlah rumah yang terendam banjir yang ada disejumlah kecamatan di Pekanbaru.
"Penyebab banjir karena intensitas hujan yang cukup tinggi di Kota Pekanbaru," kata Kepala BPBD Kota Pekanbaru Zarman Chandra.
Banjir juga disebabkan oleh sungai Siak yang berada di kota Pekanbaru meluap, kata Larshen Yunus,Ketua DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau menyikapinya.
"Bahkan, banjir juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Provinsi Riau ini terendam banjir," sebutnya, Jumat (19/8)
"Beberapa ruas jalan juga terendam air. Tapi saat ini sudah terkendali," sambungnya.
Kini kondisi air berangsur surut, karena saat ini BPBD sudah melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang terkena imbas banjir.
"Untuk korban jiwa dipastikan tidak ada," ungkap Larshen.
Tetapi hasli monitornya semalam genangan air akibat banjir juga terjadi di sejumlah jalan seperti Jalan Sukarno Hatta, Arifin Ahmaddan Jalan Jenderal Sudirman.
Banyak pengguna sepeda motor maupun kenderaan roda empat mengalami mogok hingga terseret.
Ia pun mengaku tak luput mengalami insiden pada kenderaan yang dikendarainya mengalami mogok.
"Di saat bersamaan melintas mobil sehingga arus ombak membuatnya tidak mampu mengendalikan kenderaannya."
"Mobil lewat kencang-kencang gitu, jadi arus air menghantam kenderaan lainnya," ucapnya.
Untuk diketahui, kawasan Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Marpoyan Damai merupakan salah satu kecamatan yang terdampak banjir parah.
Ratusan rumah warga juga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter.
Semakin parahnya wajah Kota Pekanbaru, pasca turunnya hujan walau sebentar membuat emosi warga tak terbendung, diakui Larshen.
"Siklus hujan yang tak menentu menjadikan hampir di seluruh jalan berubah, bak kolam dadakan."
"Kegeraman warga tak bisa dibendung lagi, bahkan bercampur aduk, tatkala melihat rutinitas kegiatan Penjabat (PJ) Walikota Pekanbaru yang terkesan monoton dan biasa-biasa saja," sebutnya.
Tetapi melihat kepemimpinan Pj Walikota Pekanbaru Muflihun sepertinya semakin pupus, terlebih sama sekali tidak ada perubahan yang signifikan, terkait progres pembangunan Kota Pekanbaru, kata Larshen.
"Kasus banjir dan kemiskinan semakin parah, warga mendesak Mendagri evaluasi jabatan PJ Walikota Pekanbaru."
Warga yang tinggal disekitaran Jalan Durian, Jalan Permata dan Jalan Taratai, yang kawasannya berubah sekejap menjadi kolam walaupun hujan sebentar mulai tak sabaran melihat kepemimpinan Pj Walikota yang baru.
"Untuk itu, kami sangat berharap agar bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui bapak Gubernur Riau segera mengevaluasi kembali kinerja dan jabatan Muflihun alias Uun sebagai PJ Walikota Pekanbaru. Bila perlu, cukup jatah 1 tahun saja, karena memang kami melihat beliau tidak ada kemampuan memimpin kota ini," ungkap Rizal Sulaiman, warga Pekanbaru.
Banyak warga khawatir bahkan ketakutan, apabila hujan turun kembali. Kondisi drainase dan tata kelola wilayah perkotaan akan terus merenggut hak warga sebagai penghuni yang sah dimata hukum.
"Kalau seperti itu terus, hak asasi masyarakat untuk hidup bersih, aman dan tentram otomatis dirampastoh," kata Larshen menilainya.
Menurutnya, masyarakat berhak menikmati hidup dengan kondisi sarana, prasarana dan pelayanan yang baik dari pemerintah.
Tetapi Larshen Yunus mengaku sudah mengupayakan dengan menghubungi Pj Walikota Pekanbaru itu. "Beliau teramat sibuk. Beda sekali sewaktu masih jabat Sekwan DPRD Provinsi Riau. WhatsApp selalu online namun sekarang seakan tak bertuan," ungkap Larshen kesal.
"KNPI Riau berencana akan menemui seraya beraudiensi dengan PJ Walikota Pekanbaru ini."
Jadi Larshen masih juga bersikap positif tetap dukung kinerja Muflihun walaupun sebenarnya tugas diemban cukup berat di kota yang luas dan padat penduduk yang harus diurusnya. (*)
Tags : HUT RI Ke-77, Sehari Pasca HUT RI Ke-77 Kota Pekanbaru Banjir, Pekanbaru Belum Bebas Merdeka dari Banjir,