Headline News Daerah   2022/08/19 13:16 WIB

Nelayan Gelar Upacara Bendera, 'Ditengah Ancaman Ombak dan Abrasi Ganas'

Nelayan Gelar Upacara Bendera, 'Ditengah Ancaman Ombak dan Abrasi Ganas'
Ilustrasi Nelayan

SELATPANJANG - Nelayan Desa Sungai Gaung Kiri, Kepulauan Meranti kali ini menunjukkan sekaligus menyuarakan kepemerintah melalui kegiatan upacara bendera di pantai yang diseluti ancam abrasi ganas.

"Semangat nasionalis yang membakar untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa merebut kemerdekaan, para nelayan di Desa Sungai Gayung Kiri menggelar upacara bendera detik-detik proklamasi di pantai."

"Upacara yang digelar di pantai ini selain mengingat jasa para pahlawan yang merebut kemerdekaan, kami lakukan juga sebagai bentuk kekhawatiran terhadap ancaman abrasi yang terus menggerus garda terdepan perbatasan negara ini," kata Kepala Desa Sungai Gayung Kiri, Perdana Noriowati bersama nelayan yang menginisiasi upacara bendera digelar sederhana dengan mengibarkan bendera merah putih di Pantai Laut Dermat yang menghadap langsung Selat Malaka itu.

"Abrasi tak hanya merugikan kerugian materi namun juga berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan, untuk itu perhatian pemerintah sangat kami harapkan," sambung  Perdana Noriowati pada media, Rabu (17/8).

"Itu adalah untuk menarik perhatian pemerintah terhadap ancaman abrasi di daerah."

Nelayan di Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti yang menggelar upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di pantai.

Warga komunitas nelayan di Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti yang menggelar upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Pantai mengibarkan bendera merah putih di Pantai Laut Dermat yang menghadap langsung Selat Malaka.

Detik-detik pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan dilakukan hampir sama persis seperti upacara bendera pada umumnya.

Tetapi di tengah suara gemuruh ombak dan angin laut yang berhembus kencang, peserta nelayan yang terdiri dari 60 orang itu tak goyah berdiri tegap dengan sikap sempurna mereka hormat bendera yang ditancapkan di atas sampan dengan hiasan atribut merah putih seraya menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Meski tanpa protokoler pelaksanaan upacara dan pelaksanaannya sangat antusias dan kegiatan sederhana itu berlangsung khidmat.

Pemilihan lokasi upacara tersebut karena berada di titik terluar perbatasan Indonesia-Malaysia dan daerah ini sudah sangat luas tergerus air laut.

Tetapi Perdana Noriowati kembali menyebutkan, upacara peringatan HUT ke-77 RI kali ini agar mendapatkan perhatian pemerintah pusat untuk segera melakukan penanganan secepatnya dari ancaman abrasi.

"Akibat abrasi banyak lahan perkebunan masyarakat yang hancur berantakan begitu juga dengan pemukiman masyarakat yang ada di bibir pantai," kata dia.

Kembali pada persoalan rasa nasionalisme masyarakat di desa ini, terlihat tidak diragukan lagi, terlebih mereka sangat antusias mengikuti upacara tahunan itu.

"Saya terharu ya menyaksikan begitu kuat dan besarnya semangat nasionalisme para nelayan ini," kata Perdana Noriowatilagi.

"Ditengah tingginya tuntutan hidup mereka mencari nafkah di laut, kami dari segenap pemerintah dan masyarakat desa juga butuh perhatian khusus pemerintah pusat terkait abrasi yang melanda dan mengancam keselamatan desa. Kami juga berharap desaini tidak tertinggal dengan desa yang lain. Saat ini sudah 7 kilometer daratan desa yang tergerus ke laut," ungkapnya.

Abrasi yang mengganas memicu ancaman kehilangan ruang kehidupan bagi masyarakat pesisir yang menempati kawasan tersebut.

Salah satu yang paling dikhawatirkan, adalah kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Selain itu dia juga menyebutkan abrasi berpotensi mengancam kedaulatan negara karena wilayah yang terus berkurang.

"Kami ingin menyampaikan pesan kepada segenap masyarakat, terutama masyarakat yang merasakan hal yang sama dengan kami, mari kita bersama-sama mengetuk hati pemerintah pusat agar lebih peduli dengan nasib masyarakat di perbatasan negara ini. Semoga yang kami lakukan ini bisa membuka mata dan hati pemegang kebijakan, bahwa ancaman abrasi adalah ancaman serius yang perlu kebersamaan di dalamnya," sebutnya berpesan. (*)

Tags : Nelayan Sungai Gaung Kiri Kepulauan Meranti, Nelayan Gelar Upacara Bendera di Pantai, HUT RIke-77, Upacara Bendera Diancam Abrasi Ganas, News Daerah,