PEKANBARU - Semenjak Covid-19 melanda, dampaknya memang mengganggu perekonomian daerah. Meskipun begitu, saat ini secara perlahan beberapa sektor penopang perekonomian daerah (Riau) tercatat sudah mulai membaik.
Kondisi ekonomi dirasakan hampir seluruh lapisan masyarakat di Riau terganggu, namun mulai kondusif perlahan pada sektor-sektor ekonomi daerah. "Itu dapat kita rasakan, terutama menjelang penghujung tahun 2020," kata Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Riau, Bidang Perdagangan dan Logistik, Iva Desman pada media, Kamis (24/12).
Covid-19 betul - betul berpengaruh dan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, terutama pada sektor perdagangan, transportasi, pariwisata, jasa perhotelan, serta otomotif, khususnya di Provinsi Riau sendiri. Dicontohkannya, seperti sektor kuliner di Pekanbaru, pada awal wabah ini melanda, pemerintah sempat memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Dari sana kita sudah bisa melihat ada banyak usaha-usaha kuliner yang harus merumahkan karyawan, bahkan hingga ada yang gulung tikar (bangkrut)," terangnya.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, pada Triwulan III/2020, beberapa sektor ekonomi yang mulai membaik yakni jasa perusahaan, penyediaan jasa akomodasi dan makan minum. "Sekarang, dilihat perlahan - lahan pergerakan pada sektor kuliner ini sudah mulai bangkit, dan membaik dibandingkan sebelumnya. Dan secara kasat mata juga sudah bisa kita lihat usaha-usaha kuliner di Pekanbaru sudah mulai ramai kembali," jelasnya.
Adapun sektor yang masih berada di posisi minus, yakni pertambangan dan galian. Dengan demikian pada Kuartal III/2020 ekonomi Riau tumbuh tipis yakni 0,11 persen (tanpa migas), dan -0,91 persen dengan migas. "Kami berharap pada tahun depan, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya mengangkat perekonomian daerah. Terutama memaksimalkan realisasi anggaran sebagai stimulus perekonomian," ujarnya. (rp.sul/*)
Tags : Pandemi, Covid-19, Kuliner Mulai Membaik, Kuliner Riau,