PENGOBATAN alternatif Shinse Ahong, setiap hari ramai dikunjungi warga untuk menyembuhkan jenis penyakit pasien yang beralamat di Pondok Mutiara E8, Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru ini.
Masyarakat yang berobat datang dari berbagai daerah di pulau Sumatera Utara [Sumut] dan Kepulauan Riau [Kepri] masih banyak lagi.
Bukan dari wilayah itu saja, orang dari Papua, Kalimantan dan Aceh pun sudah merasakan kemantapan treatment nya, bahkan dari luar negeri juga mengetahui, seperti Singapura dan Malaysia.
Metode-metode yang digunakannya berbeda dengan tren pengobatan modern sekarang ini, yang hampir seluruhnya mengandalkan obat-obatan yang berbahan kimia.
"Masa Shinse Aseng sebelum almarhum, ia bisa menyembuhkan seorang karyawan perusahaan pada sekitar pinggang [tulang punggung] remuk dihantam kayu balok hingga sembuh."
Transfer ilmu alternatif telah diturunkan kepada dua anaknya Ahong dan Rudy. Sejak dahulu, Shinse Ahong pria berusia 58 tahun ini memang menganjurkan kepada pasiennya agar tidak mengonsumsi obat.
“Orang berobat ke sini karena mengalami stroke, saraf kejepit, baik di bagian pinggang maupun di leher. Namun yang paling sering saya tangani adalah pasien yang menderita sarat kejepit di pinggang," kata Ahong, Sabtu.
"Kita tangani dengan berbagai cara agar sembuh,” kata Ahong saat ditemui di lokasi pengobatannya.
Sembari menangani pasiennya, Ahong lanjut menceritakan, durasi pasien yang dia obati bermacam-macam, biasanya ada dua sampai tiga jam, meskipun ada yang harus menginap, namun itu pun karena faktor tidak mempunyai uang atau tempat tinggal pasien yang jauh.
Setelah dia terapi memakai alat-alatnya, rasa sakit yang dialami pasien bisa berkurang dan pada akhirnya sembuh.
Ahong menyampaikan pengalamannya ketika menangani pasien yang sakit parah, karena berjalan saja tidak bisa, tetapi pada akhirnya mengalami kemajuan kesehatan fisik.
“Saya pernah menangani pasien lelaki. Dia bisanya merangkak, berjalan dan duduk tidak bisa, tidak bisa apa-apa," sebutnya.
"Kita obati dengan proses yang panjang, Puji Tuhan, bapak itu sudah bisa berjalan, duduk, meskipun masih terus kita lakukan terapi,” ujar Shinse Ahong yang puetra dari Shinse Aseng [Almarhum].
Pria yang ramah dan selalu senyum pada setiap pasiennya ini, kembali menjelaskan soal misi pengobatannya.
Dia tidak pernah meminta kepada orang biaya terapi dan dia hanya ingin setiap orang yang berobat memberikan seikhlasnya. Karena, dia menggeluti pekerjaan ini sepenuh hati dan melayani orang dengan penuh kasih.
“Banyak orang berobat ke sini, tapi secara keuangan tidak mampu. Namun apa pun sakitnya kita kerjakan. Ya Puji Tuhan, mereka sembuh."
"Kita juga tidak pernah memandang siapa dia, mau India, China, Batak, Melayu, Jawa kita kerjakan dengan hati nurani," sebutnya.
" Yang penting itu kita mengobati menggunakan cinta kasih, bukan karena memandang dia kaya atau miskin, bukan,” ucap Ahong, yang memegang teguh prinsip kerja berdasarkan hati nurani.
Shinse Ahong menambahkan dia sudah menggeluti pengobatan terapi, termasuk patah tulang, kusuk, akupuntur, sudah 30 tahun dan sudah mulai mempelajari treatment tersebut dari orang tuanya diusia 12 tahun.
Dia mengaku sudah ada ratusan orang dia tangani, termasuk saat dia panggil hingga ke luar kota, seperti ke Jakarta dan tempat lainnya di Indonesia. (*)
Tags : Shinse Ahong, Menggeluti Pengobatan Alternatif untuk Sembuhkan Jenis Penyakit,