Artikel   2020/11/12 14:44 WIB

Syekh Ali Jaber, Pemilik Masjid Besar di Madinah akan Lobi Kemendikbud

Syekh Ali Jaber, Pemilik Masjid Besar di Madinah akan Lobi Kemendikbud
Syekh Ali Jaber

PEMILIK Masjid dan Imam Besar di Madinah, Syekh Ali Jaber akan melobi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan meminta Kemendikbud memberikan ruang agar Muhammad Gifari Akbar yang telah putus sekolah bisa kembali melanjutkan pelajaran formal sekolah.

Muhammad Gifari Akbar terakhir merasakan sekolah saat masih kelas 4 SD. Setelah itu, ia hidup di jalanan dengan mengamen dan mengumpulkan barang bekas. "Kita akan cari solusi yang baik untuk pendidikan dia," kata Syekh Ali saat mengunjungi keluarga Akbar di Garut, Rabu (11/11) malam.

Menurut Syekh Ali, pemuda Indonesia bukan hanya harus belajar agama. Lebih dari itu, pemuda juga harus memiliki pendidikan formal. Syekh Ali berharap, seluruh anak Indonesia bukan hanya menjadi anak berbakti untuk orang tua, tapi juga bisa mengabdi untuk Indonesia. "Tidak bisa mereka mengabdi kalau pendidikan masih nol. Makanya, kita harap anak-anak kita tidak ada yang bodoh, tidak punya pendidikan. Semua harus dididik dengan baik, sehingga insyaallah mereka akan membangun masa depan Indonesia menjadi lebih baik," kata dia.

Muhammad Gifari Akbar (16 tahun), sosok pemulung yang viral karena membaca Alquran, telah resmi diangkat anak oleh Syekh Ali Jaber. Sejak Rabu (11/11) malam, setelah meminta izin langsung kepada keluarga Akbar di Kabupaten Garut, Syekh Ali langsung membawa pemuda itu untuk dididik di pesantrennya yang berada di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Syekh Ali tak ragu untuk membimbing Akbar. Di mata ulama asal Madinah itu, sosok Akbar memiliki potensi, bukan hanya sekadar menjadi hafizd melainkan sebagai imam besar. "Saya melihat dari kemampuan suara, sudah cukup bagus. Hurufnya sudah cukup jelas, tapi masih butuh peningkatan untuk kesempurnaan," kata Syekh Ali saat berkunjung ke rumah keluarga Akbar di Kabupaten Garut.

Menurut dia, Muhammad Gifari Akbar telah memiliki dasar yang baik dalam membaca Alquran. Berbeda dengan orang yang masih terbata-bata dalam membaca Alquran. Hanya saja, Akbar dinilai masih memerlukan bimbingan lebih lanjut dalam pembacaan Alquran. Ia menambahkan, Akbar juga telah memiliki mental yang kuat. Mental itu diperlihatkannya dalam foto yang viral, ketika sedang memulung Akbar masih sempat membaca Alquran. "Makanya, dengan dasar sudah ada, suara bagus, semangat dan mental ada, tinggal kita dorong dan bina. Karena ada orang bacanya bagus, fasih, tapi mentalnya tidak ada. Jadi mental akbar sudah ada, sayang kalau tidak dimanfaatkan atau tidak dibina dengan baik," kata dia.

Syekh Ali mengungkapkan, tak jarang orang memiliki mental yang baik seperti Akbar. Namun, tak jarang pula mental yang baik itu tak digunakan untuk kebaikan. "Mental seperti ini, kalau disalahgunakan bisa jadi bibit radikal. Karena semangat sudah ada, saya harap kita maksimalkan untuk menjadikan dia sosok baik dan mengharumkan nama Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, Syekh Ali sudah meminta izin langsung kepada keluarga Akbar untuk membinanya. Dalam sebulan ke depan, Akbar akan belajar di pesantren yang diurus Syekh Ali. Akbar juga akan diajak umroh. "Saya memohon pamit, izin, untuk bisa bawa Akbar dibina. Insya Allah akan dijadikan imam besar Indonesia," kata dia kepada keluarga Akbar. 

Sumber: Republika.co.id

Tags : Syekh Ali Jaber, Imam besar masjid, Syekh Ali Jaber Minta Izin Keluarga Akbar Untuk Sekolah, Muhammad Akbar Pemulung Viral Alquran,