Terungkap tingginya angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau dikarenakan dengan meningkatnya jumlah sampel swab yang diperiksa di PCR Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.
PEKANBARU, RIAUPAGI.com – Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengakui tingginya angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau dikarenakan dengan meningkatnya jumlah sampel swab yang diperiksa di PCR RSUD Arifin Achmad. Penyebabnya, dibeberapa tempat di daerah Riau, telah melaksanakan pemeriksaan swab secara massal. “Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi yang ditemukan pun cukup banyak,” katanya, Kamis (23/7/2020).
Jumlah masyarakat yang melakukan tes swab terus meningkat, sehingga cepat diketahui kalau ada yang terkonfirmasi. “Seharusnya kondisi seperti ini dilakukan sejak dulu. Karena ini merupakan salah satu upaya penanganan yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19,” ujarnya.
Tim gugus tugas kabupaten/kota berpacu dalam melakukan pemeriksaan swab ini, maka untuk dapat mengetahui orang-orang yang terpapar covid-19 juga akan lebih cepat. “Sehingga penanganan covid-19 pun bisa dilakukan lebih masif, agar penyebaran virus itu cepat berhenti. Sepanjang Juli 2020, tercatat memang terjadi penurunan jumlah pengiriman sample swab untuk diuji. Sehingga jumlah orang yang terpapar virus juga sedikit yang terdeteksi,” pungkasnya.
Pada Rabu (22/7/2020) kemarin, tambahan kasus terkonfirmasi di Riau pecahkan rekor baru, yakni sebanyak 38 kasus dalam sehari. Dengan adanya tambahan 38 kasus tersebut, maka total terkonfirmasi Covid-19 di Riau berjumlah 348 orang, dengan rincian 105 orang dirawat, 232 orang sehat dan sudah dipulangkan dan 11 meninggal dunia.
Jumlah warga jalani Rapid Test tercatat
Sementara Juru Bicara Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi menyebut, dari hasil pemeriksaan itu sebanyak 10.141 orang dengan hasil nonreaktif. Diakuinya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru mencatat, hingga kini sudah terdapat sebanyak 10.255 warga yang menjalani pemeriksaan rapid test.
“Sementara 114 hasilnya reaktif,” ungkapnya.
Pemeriksaan rapid test, menurutnya, merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam memutus rantai penyebaran wabah Covid-19. “Ini sesuai dengan program TOS, Temukan, Obati dan Sembuhkab,” ucap dia, ditulis pekanbaru goid.
Sedangkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pekanbaru Maisel Fidayesi menyebut, dari hasil swab 114 warga reaktif itu ada beberapa di antaranya yang positif Covid-19. “(Yang positif) kalau gak salah gak sampai 10 (orang),” ujarnya.
Pasien positif Covid-19 tanpa riwayat perjalanan membludak
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di posko Gugus Tugas mengatakan, selain pasien positif yang diketahui kontak erat dari sumbernya, beberapa kasus di Provinsi Riau juga banyak yang tidak diketahui terjangkit dari mana, karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan kontak erat dari siapa.
“Untuk mengetahuinya tindakan tracing merupakan cara yang dilakukan. Tracing adalah salah satu cara,” kata Kadiskes.
Ada juga faktor ketidakjujuran dari pasien yang positif, saat dimintai keterangannya. “Bisa jadi, memang karena ketidakjujuran dari pasien itu. Tidak mau mengatakan sebenarnya dia pernah ke wilayah terjangkit atau kontak dengan pasien yang positif Covid-19,” ujarnya.
Dalam prosesnya, sebut Kadiskes, setiap orang yang dinyatakan reaktif dari rapid tes, biasanya langsung dilakukan tes swab. Kemudian, jika hasil tes swab dinyatakan positif, maka orang tersebut akan dimintai keterangan tentang riwayat perjalanan dan kontak erat dengan siapa saja. “Makanya, saat seorang yang dinyatakan positif Covid-19. Tim Gugus langsung meminta keterangan orang tersebut dari mana sebelumnya dan pernah kontak dengan siapa,” terang Mimi.
Selanjutnya, tindak lanjut, dari keterangan orang sangat penting agar bisa dilakukan langsung tracing, kemudian dilakukan rapid tes dan tes swab bagi yang kontak erat dengan si pasien. “Dari keterangan itu, kemudian dilakukan rapid tes dan tes swab. Agar tidak menyebar kemana-mana. Dan orang kontak dengannya langsung ditangani, jika terjangkit,” urainya.
Menurutnya, agar Covid-19 ini tidak menjangkit siapapun. Kadiskes, meminta semua pihak mematuhi protokol kesehatan dan rajin berolahraga, makan buah-buahan. Menguatkan imun tubuh, untuk melindungi diri, keluarga dan orang disekitarnya. Protokol kesehatan itu ialah menggunakan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. (rp.sdp/*)
Tags : covid-19, kasus covid-19 meningkat, riau, index,