Riau   2022/10/14 13:7 WIB

Tiga Heli Water Bombing Padamkan Lahan Terbakar, BPBD Riau: Pencegahan Karhutla Masih Jadi Prioritas

Tiga Heli Water Bombing Padamkan Lahan Terbakar, BPBD Riau: Pencegahan Karhutla Masih Jadi Prioritas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih memprioritaskan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

PEKANBARU— Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edy Afrizal mengungkapkan, upaya mitigasi dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau tahun 2023, masih mengedepankan upaya pencegahan.

"Tiga heli Water Bombing stanbay untuk padamkan lahan yang terbakar."

“Kita masih fokus ke upaya pencegahan. Terutama menyasar masyarakat lebih luas untuk memberikan edukasi supaya mereka tidak buka lahan dengan cara membakar,” katanya, seperti yang dilansir dari mcr, Kamis (13/10).

Menurutnya, langkah ini menjadi poin paling utama dalam rangka menekan angka kasus Karhutla di Riau dengan melibatkan banyak sektor.

“Bukan cuma dari BPBD, TNI-Polri juga ikut serta. Di daerah itu kan sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka juga dilibatkan dalam sosialisasi,” sebutnya.

Dia menambahkan, upaya pencegahan harus terus dilakukan sekaligus menjadi sinyal untuk mendeteksi dini potensi-potensi terjadinya Karhutla.

Selain itu, ujar dia, kegiatan patroli akan terus dilakukan oleh tim-tim di daerah. Kegiatan sosialisasi juga bisa disisipkan di tengah kegiatan seperti itu,

“Yang jelas, kita akan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar,” kata dia.

"Hal ini menjadi kunci utama untuk menekan angka kasus Karhutla di Riau saat ini. Kita juga tidak mau capaian-capain kita saat ini menjadi sia-sia jika masyarakat tidak diingatkan," sambungnya.

BPBD Provinsi Riau juga sudah mendata sebanyak 1.219,93 di Bumi Lancang Kuning terbakar sejak Januari 2022 hingga saat ini.

Edy Afrizal mengatakan, kebakaran sering terjadi pada wilayah yang jarang terjadi hujan.

"Untuk luas kebakaran yang sedikit dibeberapa daerah, disebabkan intensitas curah hujan yang turun satu bulan terakhir, seperti di Pekanbaru," terang Edy.

Edy mengungkapkan, kurangnya curah hujan di dua Kabupaten yakni Rohul dan Rohil, memudahkan api cepat menjalar.

"Untuk pemadaman kita menggunaka tiga unit helikopter milik BNPB, proses water bombing dilakukan ditempat-tempat yang sulit dijangkau petugas melalui jalur darat," jelas Edy.

Edy mengatakan, tiga unit helikopter tersebut merupakan jenis MI-8 MTV, yang saat disiagakan di Lanud Rsn.

Sedangkan rekapitulasi seluruh lahan seluas lebih kurang 1.219,93 hektar lahan di 12 Kabupaten/kota se Provinsi Riau. Paling luas terbakar berada di Kabupaten Rohul dengan luas 336 hektar dan di Rohil dengan luas 187 hektar.

Sebaran lainnya terbakar seluas 150,89 hektar di Kampar, kemudian 150,70 hektar di Bengkalis dan 113,20 hektar di Pelalawan.

Selanjutnya, seluas 85,50 hektar terbakar di Inhil,  sebanyak 79,25 hektar terbakar di Inhu. Kemudian, seluas 51,95 hektar terbakar.

Untuk di Kepulauan Meranti sendiri terbakar seluas 32,35 hektar dan masing-masing di Siak 18,06 hektar, lalu 14,53 hektar di Pekanbaru dan di Kuansing 0,50 hektar.

"Kebakaran sering terjadi pada wilayah yang jarang terjadi hujan," kata Edy. (*)

Tags : Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tiga Heli Water Bombing Padamkan Lahan Terbakar,  BPBD Riau Prioritas Pencegahan Karhutla, News,