PEKANBARU - Sejumlah pihak masih terus berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik api sejak, Senin 22 Februari 2021. Dimana sebelumnya Gubernur Riau, Syamsuar telah menetapkan status siaga darurat Karhutla pada 15 Februari 2021 yang berlaku sampai dengan 31 Oktober 2021 mendatang melalui SK No. Kpts. 212/11/2021. Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau juga merupakan tindak lanjut arahan Menkopolhukam RI Machfud MD, pada Rapat Koordinasi secara virtual dengan sejumlah Gubernur dan Forkompinda pada 9 Februari 2021 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, Abu Bakar FE mengatakan tim pemadam gabungan sudah berhasil memadamkan api di beberapa lokasi. “Tim masih melakukan pemadaman di lokasi, ada yang sudah padam dan ada yang saat ini memasuki pendinginan, mudah-mudahan api tidak menyebar lagi,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abu Bakar FE, pada media ini via selulernya.
Tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Tim Damkar Kecamatan, Masyarakat Peduli Api (MPA) serta dibantu tim pemadam perusahaan sekitar sejak Ahad, (21/22021) kemarin bergerak ke Teluk Meranti untuk melakukan pemadaman. Untuk memperkuat tim gabungan, sejumlah personil tambahan dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dikerahkan ke lokasi menggunakan jalur sungai. “Kita antisipasi api dari kecil yang muncul langsung kita padamkan agar tidak meluas untuk mencegah munculnya kabut asap,” ujarnya.
Tim Fire Fighter PT RAPP juga membantu pemadaman di Kelurahan Teluk Meranti, Kamis (18/2). Api yang sudah berlangsung beberapa hari itu menyebar karena lokasi kebakaran yang jauh dan sulit ditembus. Selain itu, kondisi angin dan cuaca ekstrim membuat tim sempat kewalahan di lapangan. Namun demikian, puluhan personil tim gabungan akhirnya berhasil memadamkan karhutla seluas kurang lebih 2 hektar itu dengan cepat. "Kalau titik api kecil ada beberapa. Tapi sudah dituntaskan dan padam. Sekarang ada tiga yang besar itu sedang kita tangani," Kata Abubakar.
Dia menyebutkan, satu titik yang besar yakni di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras. Api melalap semak belukar yang ada di tepi jalan hingga meluas ke areal yang berdekatan. "Karhutla besar lainnya yakni di Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Kuala Kampar. Titik api sudah berlangsung sejak empat hari yang lalu. Proses pemadaman oleh tim gabungan Rayon Kecamatan Kuala Kampar terus dilakukan untuk melokalisir api dan melanjutkan pendinginan," ungkapnya.
Kemudian titik api yang berada di Kecamatan Teluk Meranti yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Api di lokasi ini juga telah berlangsung beberapa hari, namun pemadam tidak maksimal. Kendala yang dihadapi personil gabungan di lapangan yakni jarak tempuh yang jauh hingga akses yang sangat sulit ditembus.
Menurutnya, sampai saat ini luas lahan yang terbakar kisaran 40 hektare yang tersebar di enam (6) kecamatan. Sedangkan untuk lahan yang sudah dipadamkan oleh tim, ada di empat (4) kecamatan. "Kita berharap dengan akan diberlakukannya status siaga darurat, karhutla di daerah ini makin bisa diminimalisir," terangnya.
Upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau, kian gencar dilakukan. Namun, dalam teknisnya, tim gabungan TNI dan Polri dibantu pihak terkait lainnya justru kesulitan alat pemadam. Menyikapi ini, Gubernur Riau Syamsuar menegaskan kepada pihak yang ada di kabupaten kota, untuk ikut membantu menyediakan alat pemadam kebakaran lahan itu. "Tim gabungan, TNI-Polri, Manggala Agni dan BPBD kekurangan alat pemadam karhutla saat melakukan kegiatan pemadaman di lokasi. Kami minta pemerintah kabupaten dan kota menyediakan alat itu," kata Syamsuar,, Rabu (10/3).
Alat pemadam yang dibutuhkan di daerah, pompa air portabel yang gambang dibawa-bawa ke lokasi kebakaran lahan guna memudahkan proses pemadaman bisa dibantu BNPB. Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menambahkan, untuk pemantauan terjadinya kebakaran lahan di wilayah Riau, sudah mudah hanya dengan lewat aplikasi Dasbord Lancang Kuning. "Saaat ini personel gabungan yang berada di sekitar lokasi kebakaran lahan sudah banyak bersiaga. Untuk tak menyulitkan petugas, sangat dibutuhan alat itu," kata Kapolda.
Menurut Agung dalam pemadaman karhutla ini memerlukan mesin pompa yang banyak. Untuk itu Agung meminta agar mesin pompa pemadaman ini segera ditambah. "Saya minta bupati mesin pompa menjadi kebutuhan petugas silahkan diadakan. Kekuatan kita ada pada pompa air personel kita banyak tapi tak bisa tanpa pompa air," tegas Agung. (*)
Tags : Kebakaran hutan dan lahan, Karhutla di Riau, Tim Gabungan Padamkan Karhutla, Tim Gabungan Dihadapkan Kendala Alat Pemadam Kurang dan Akses Jalan Sulit,