Bisnis   2021/05/08 20:33 WIB

Bank Indonesia Majukan Wakaf Untuk Kemajuan Ekonomi dan Kesejahteraan Umat Muslim

Bank Indonesia Majukan Wakaf Untuk Kemajuan Ekonomi dan Kesejahteraan Umat Muslim

JAKARTA – Wakaf produktif telah terbukti mampu memajukan peradaban. Pada masa Rasulullah, wakaf produktif menjadi penggerak bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan umat Muslim. 

Karena itu menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo upaya untuk memobilisasi wakaf produktif harus semakin ditingkatkan. "Bank Indonesia merasa bersyukur untuk terus  dapat berpartisipasi memobilisasi wakaf produktif demi untuk kesejahteraan umat dan perekonomian Islam. Terus kita upayakan ini, untuk komunikasi dan literasi mengenai wakaf produktif," kata Perry dalam Webinar Nasional Wakaf: Era Baru Perwakafan melalui Transformasi Digital dan Penguatan Ekosistem dirilis Republika.co.id, Jumat (7/5).

Perry mengatakan salah satu upaya pemerintah bekerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia, Bank Indonesia, dan berbagai stakeholder terkait yang dilakukan dalam memobilisasi wakaf produktif adalah dengan diluncurkannya Cash Waqf Linked Sukuk serta penerbitan katalog wakaf produktif. Diharapkan dengan itu juga mendorong agar wakaf menjadi gaya hidup Muslim Indonesia untuk mendorong kesejahteraan.  

Lebih lanjut Perry mengungkapkan mobilisasi wakaf produktif telah dilakukan di internal BI. Saban tahunnya BI terus memobilisasi wakaf produktif di internal mulai dari pimpinan hingga seluruh karyawan BI. Ia mengatakan mobilisasi wakaf produktif di internal BI yang telah memasuki tahun ketiga itu dinamai proyek investasi akhirat. Perry menjelaskan program ini dijalankan dengan didorong oleh budaya kerja berbasis spiritual di BI. 

Selain itu, ia mengatakan pada Ramadhan tahun ini, BI juga telah memobilisasi wakaf produktif mulai dari wakaf Alquran hingga lima investasi di bidang peribadatan maupun sektor ekonomi lainnya. Ia menjelaskan BI memobilisasi wakaf produktif untuk pembangunan masjid dengan target pembangunan masjid di daerah gempa seperti Mamuju. Selain itu ada juga mobilisasi wakaf produktif untuk proyek investasi di bidang pertanian. 

Seperti mobilisasi wakaf produktif ketahanan pangan terintegrasi dengan basis pesantren yanh berada di Sukabumi. Lebih lanjut, Perry mengatakan BI juga meluncurkan Green Wakaf basis pesantren yang ditujukan hasilnya agar dapat dimanfaatkan para santri yang tengah menimba ilmu. Ada juga wakaf basis masyarakat di Tasikmalaya yang diperuntukan bagi infrastuktur pertanian masyarakat. Serta Green wakaf basis pemberdayaan masjid dengan tujuan memajukan ekonomi masjid. 

Perry menambahkan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar wakaf semakin menjadi pilar penting dalam perekonomian umat di Indonesia. Di antatanya yaitu kemampuan untuk merancang proyek yang produktif berbasis wakaf. Menurut Perry wakaf sering ditujukan untuk tempat ibadah atau pemakaman, padahal menurutnya wakaf juga dapat dilakukan berkaitan dengan perkebunan atau pertanian dan lainnya. "Bagaimana kita dapat mendesain suatu proyek yang tentu saja di dalamnya ada untuk sarana peribadatan, untuk pendidikan, tapi juga ada kompleks-kompleks , ada proyek-proyek yang bisa secara komersial," katanya.

Selain itu ia menjelaskan langkah yang perlu dilakukan agar wakaf semakin menjadi pilar penting dalam perekonomian umat di Indonesia adalah melalui kemampuan dalam mendesain atau menstrukrur pembiayaan dari sisi keuangan, kesesuaian terhadap syariah, serta melakukan digitalisasi. (*)

Tags : wakaf, wakaf uang, wakaf produktif, bank indonesia, program wakaf uang, sukuk,