Riau   2024/03/07 11:22 WIB

Emak-emak 'Menjerit Histeris' karena Harga Sembako Sudah Melambung Tinggi, LMR: 'Pasrahkan Saja pada Tuhan YME'

Emak-emak 'Menjerit Histeris' karena Harga Sembako Sudah Melambung Tinggi, LMR: 'Pasrahkan Saja pada Tuhan YME'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Harga sejumlah sembako melambung dinilai sebagai dampak dari gejolak tahun politik. Pasalnya tahun 2024 ini masyarakat dihadapkan momen pesta demokrasi juga kembali jelang memasuki bulan Suci Ramadhan.

"Masyarakat mengeluh dan menjerit lihat harga sembako melambung tinggi usai pesta demokrasi [Pemilu 2024]."

"Situasi ini memang semakin memprihatinkan. Kenaikan harga sembako di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil dan menjelang bulan Ramadhan tentu menambah beban bagi masyarakat," kata Ketua Umum [Ketum] Lembaga Melayu Riau [LMR] H. Darmawi Wardhana Zalik Aris menyikapi. 

Imbauan Pemerintah Kota Pekanbaru agar masyarakat membeli sembako seperlunya saja di tengah situasi harga yang sedang naik memang dapat membantu meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas harga. 

"Harga sembako sekarang ini mahal dan terus naik, maka kami mengimbau masyarakat untuk membeli seperlunya saja," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin. 

Dia mengungkapkan, untuk harga sembako yang mahal adalah beras, gula, telur, ayam potong termasuk bahan pangan cabai, bawang dan juga termasuk lainnya. 

"Harga sembako mahal ini terus naik apalagi mendekati bulan puasa. Tapi kenaikan harga sembako karena banyak faktor," jelasnya.

Dijelaskan Zulhelmi Arifin, seperti untuk beras harganya terus naik karena musim panen belum tiba. Termasuk juga karena musim kemarau tahun lalu sehingga produksi panen padi menurun. 

"Jadi beli seperlunya untuk kebutuhan sehari-hari yakni beli sedikit, apalagi lagi mahal," ucapnya. 

Masih kata Zulhelmi Arifin, harga sembako yang lagi mahal belakangan ini, pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (Tpid) melaksanakan operasi pasar murah untuk masyarakat di kota ini. 

"Operasi pasar ini merupakan upaya kebijakan Pj Gubernur Riau langsung guna mengendalikan inflasi," katanya. 

Lanjutnya, dimana operasi pasar murah membantu masyarakat dilaksanakan 3 kali dalam seminggu. Sehingga jelas dapat membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan sembako untuk sehari-hari terutama beras. 

Operasi pasar murah ini sendiri, dilaksanakan 3 kali seminggu selain menjangkau masyarakat pinggiran juga dilaksanakan di Kecamatan yang ada di Pekanbaru. 

"Kalau untuk stok sembako mencukupi, tidak ada kekurangan," ucap Zulhelmi Arifin. 

Disampaikan Zulhelmi Arifin, untuk harga sembako di pasar tradisional selalu dimonitoring setiap hari. Seperti harga beras saat ini dijual Rp292 ribu/karung ukuran 20 Kg, ini beras kemasan bermerek. 

Sedangkan untuk harga beras medium dijual Rp15.000/Kg. Lalu untuk harga gula pasir tanpa merek dijual Rp16. 000/kg dan gula pasir bermerek dijual Rp17.000/Kg. 

"Harga gula pasir ini naik, dimana sebelumnya dijual Rp15. 000/Kg untuk yang curah atau tanpa merek," jelasnya. 

Selanjutnya, untuk harga telur ayam saat ini dijual Rp27. 000/Kg. Harga telur ini sudah lumayan lama naik dan tidak turun-turun. 

Kemudian, untuk harga daging ayam potong saat dijual oleh pedagang senilai Rp32. 000/Kg. Untuk daging sapi dijual Rp150. 000/Kg. 

"Kalau untuk harga daging ayam potong ini naik karena harga pakan ternak nya juga lagi mahal atau naik. Jadi harga ayam potong juga naik," terangnya. 

Ditambahkan, Zulhelmi Arifin semoga harga sembako cepat stabil kembali, sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok tidak mengeluarkan uang yang banyak. 

Tetapi seperti disebutkan Darmawi Wardhana, naiknya harga sembako beberapa minggu belakangan ini tidak lepas dari momentum sebelumnya.

Ada keterkaitan dari sejumlah peristiwa lonjakan yang dialami harga beberapa komoditas sebelumnya, yang pada pergerakan updatenya tidak mengalami penurunan, tetapi justru mengalami kenaikan signifikan pada beberapa produk.

“Selain itu, juga dipicu kenaikan bahan bakar minyak, kenaikan harga bahan baku energi lainnya, yang menyebabkan dampak langsungnya pada kenaikan aktivitas produksi dan aktivitas transportasi produk atau biaya distribusi produk. Cost satuan dari produk itu merupakan agregat dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat dikonsumsi,” kata Koordinator Investigation Corruption Indonesia [ICI] ini.

Ia juga menjelaskan, kenaikan harga ini sangat memungkinkan terus naik karena dipicu pola konsumsi masyarakat yang meningkat, dengan jumlah produk di pasar yang konstan.

“Kita juga tidak bisa melepaskan keterkaitan semua pemicu kenaikan tersebut dengan pola produksi dan konsumsi serta perdagangan global. Karena semua keterkaitan bahan baku, bahan pendukung bahan baku, tenaga kerja, penggunaan energi punya keterkaitan erat dengan apa pun yang terjadi di pasar global dan kebijakan-kebijakan yang diambil sebagai respons pemerintah terhadap hal tersebut,” beber Darmawi Wardhana.

Darmawi menganggap penting mitigasi bagi inflasi yang terjadi atas produk komoditas tersebut. Sebab, dengan melakukan mitigasi, maka strategi untuk menjaga kecukupan distribusi sembako di pasar atau menjaga agar sembako tidak menjadi langka.

Selanjutnya, hal tersebut merupakan strategi penguatan pasar dengan memberikan stimulus bagi pedagang yang dapat berupa stimulus diskon produk, stimulus jalur distribusi, stimulus produk sembako yang bisa menjadi substitusi (produk pengganti).

Di samping itu, lanjut Darmawi, mitigasi menciptakan infrastruktur industri sembako yang siklusnya lebih kepada pemenuhan kebutuhan secara regional/lokal dan intervensi APBN/APBN pada triwulan III dan IV tahun 2022 yang lebih berfokus kepada penanganan inflasi terhadap produk-produk sembako ini.

Darmawi juga mengatakan, jaminan atas ketersediaan produk siap konsumsi serta energi siap konsumsi ini benar-benar menjadi pemicu dari kenaikan harga sembako.

Pertimbangan pengalihan bahan baku produk atau bahan baku energi kepada komoditas lainnya (energi pengganti) pun tidak akan menjadi solusi optimal bagi upaya mitigasi inflasi harga sembako.

Jadi Darmawi Wardhana melihat antrean menunjukkan perilaku preventif sosial dari masyarakat atas proyeksi semakin langkanya bahan bakar di masa depan. Semua ini mungkin kita serahkan dan pasrah pada Tuhan saja.  

Tetapi melambungnya harga pangan saat ini mendapat tanggapan dari Dapot Sinaga, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru.

Seperti pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) pada 14 Februari yang lalu. Kemudian akan ada pemilihan kepala daerah pada akhir tahun 2024 mendatang.

"Melambungnya harga pangan saat ini akibat dari morat maritnya politik Indonesia. Dari pusat sampai daerah saat ini masih bahan soal politik sementara masyarakat sudah menjerit," ungkap Dapot Sinaga, Rabu (6/2).

Politisi PDI- Perjuangan ini meminta Pemerintah kembali fokus mengatasi persoalan ekonomi masyarakat yang saat ini sedang bergejolak.

"Pemerintah fokus urus harga pangan yang saat ini pada naik semua. Kita ini bukan daerah penghasil, kita mendatang barang dari luar jadi tolong pastikan ketersediaan barang yang masuk aman dan diawasi untuk menghindari adanya oknum yang bermain dan memanfaatkan momen untuk meraup keuntungan," tegas Dapot lagi.

Dapot meminta agar Pemko Pekanbaru melalui Disperindag untuk melakukan pengawasan kesejumlah pasar tradisional dan gudang penyimpanan pangan.

"Dinas terkait harus turun dan pastikan tidak ada oknum yang menimbun barang dan menyebabkan barang langka dan mahal. Jika ada ditemukan oknum yang coba-coba tentunya harus ditindak tegas," ungkap Dapot.

Kondisi kenaikan harga pangan juga mendapat sorotan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri SE MM. Ia meminta Pemko melakukan upaya stabilitas harga pangan.

"Yang pertama kita minta Pemko memastikan ketersediaan barang, yang kedua tidak dimonopoli atau dikelola oleh pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab dan yang ketiga pemerintah harus bisa menekan harga dengan menggelar pasar murah di spot atau titik-tirik tertentu. Saya rasa Pemerintah sudah paham soal ini, tinggal action_nya aja lagi," singkat Azwendi.

Dalam upaya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1445 H, Pemerintah Kota Pekanbaru tetap rutin menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).

"GPM akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia untuk menstabilkan pasokan dan harga menjelang Ramadan," kata Kadisketapang Kota Pekanbaru, Maisisco.

Ia mengungkapkan bahwa GPM akan ditingkatkan menjelang momen penting bagi umat Muslim tersebut.

Kegiatan GPM ini sudah dimulai dengan gelaran di Kecamatan Rumbai pada Rabu, 6 Maret 2024 kemarin.

Maisisco berharap bahwa melalui GPM ini, harga bahan pokok yang belakangan naik akan dapat dikendalikan, memberikan keringanan bagi masyarakat.

Disketapang Pekanbaru akan menyediakan berbagai komoditas pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang, cabai, ayam, dan daging.

"Kami mengajak masyarakat, khususnya di Pekanbaru, untuk memanfaatkan momen ini dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga," tambahnya.

Dalam upaya intervensi terhadap lonjakan harga, pemerintah akan memotong jalur distribusi komoditas, sehingga harga dapat tetap terjaga. Melalui GPM ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau serta membantu menciptakan stabilitas harga di pasaran. (*)

Tags : sembako mahal, kebutuhan pokok, harga sembako, pekanbaru, operasi pasar,