Headline Riau   2023/09/21 11:18 WIB

Harga Beras Naik, Disperindag Ajak Warga Beralih ke Program SPHP Bulog

Harga Beras Naik, Disperindag Ajak Warga Beralih ke Program SPHP Bulog

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Harga beras kualitas premium di Kota Pekanbaru masih melambung sementara harga beras premium per kilogram mencapai Rp17 ribu.

"Harga beras naik, warga diminta beralih ke beras bulog Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan [SPHP]."

"Kalau ada yang jual di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) bisa dilaporkan dan akan ditindak. Maka Bulog tidak lagi menyuplai beras ke RPK itu. Kita melakukan pengawasan dengan kanwil Bulog," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Rabu (20/9).

Terkait kenaikan harga beras tersebut, Zulhelmi Arifin mengatakan, bahwa pihaknya tetap melakukan pengawasan.

Pihaknya mengawasi distribusi beras subsidi pemerintah agar beras tersebut sampai kepada masyarakat.

Dinas melakukan pengawasan ke distributor seperti Rumah Pangan Kita (RPK) agar tidak terjadi indikasi kecurangan.

Dikatakannya, bahwa selain beras dijual di pasar rakyat, beras juga ada di RPK. RPK ini memiliki izin yang dikeluarkan oleh Bulog.

Ia menyebut, RPK merupakan mitra Bulog yang mendistribusikan beras subsidi kepada masyarakat. Karena itu, RPK juga diingatkan untuk menjual beras subsidi ini ke masyarakat dan tidak melakukan kecurangan.

"RPK itu izinnya dari Bulog. Untuk spesifikasinya Bulog yang tahu. Karena RPK itu mitra Bulog," pungkasnya.

Beras merupakan salah satu bahan makanan pokok yang penting dalam banyak masakan di seluruh dunia. Namun, tidak semua beras diciptakan sama.

Dan saat ini, untuk menjaga kestabilan ekonomi, pemerintah Indonesia menghadirkan beras impor yang lebih berkualitas dengan merk SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Beras Bulog merk SPHP tengah jadi favorit masyarakat Tanah Air, selain harga yang jauh lebih murah dari beras lokal, kualitas dan rasa pun tidak jauh berbeda dengan beras premium lokal.

Untuk mendapatkan beras yang berkualitas dan pulen, pihak Disperindag memberikan beberapa tip cara cerdas yang dapat digunakan untuk membedakannya:

  1. Warna yang Bersinar: Beras berkualitas cenderung memiliki warna yang cerah dan bersinar. Warna yang kusam atau buram dapat menjadi indikasi beras yang kurang baik.
  2. Ukuran dan Bentuk yang Seragam: Perhatikan biji beras. Beras yang pulen biasanya memiliki biji yang seragam dalam ukuran dan bentuk. Jika ada biji yang terlalu kecil atau terlalu besar, ini bisa menjadi tanda beras yang kurang berkualitas.
  3. Aroma yang Menggoda: Cium beras sebelum membelinya. Bau beras yang segar dan harum adalah pertanda baik. Hindari beras dengan aroma yang tidak sedap atau tengik.
  4. Uji Ketahanan Gigi: Coba gigit sepotong beras. Beras yang berkualitas akan terasa keras dan kenyal di gigi Anda, sementara beras yang kurang baik akan terasa lembek.
  5. Kadar Air yang Rendah: Beras yang berkualitas memiliki kadar air yang rendah. Jika beras terasa terlalu basah atau lengket, kemungkinan memiliki kadar air yang tinggi, yang dapat memengaruhi hasil masakan.
  6. Pemilahan dan Pencucian: Ketika membeli beras, periksa dengan teliti apakah terdapat benda asing seperti kerikil atau biji-biji yang rusak. Selalu bilas beras sebelum memasak untuk menghilangkan sisa kotoran atau debu.
  7. Pilih Merek Terpercaya: Membeli beras dari merek yang terpercaya atau produsen beras yang sudah diakui kualitasnya dapat memberikan jaminan kualitas.
  8. Baca Label dengan Teliti: Periksa label kemasan beras untuk informasi lebih lanjut, termasuk jenis beras, tanggal kadaluwarsa, dan rekomendasi penyimpanan.

Dengan mengikuti panduan ini, konsumen cerdas dapat dengan mudah membedakan beras yang pulen dan berkualitas dari yang tidak. Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa masakan Anda selalu lezat dan memuaskan. (*)

Tags : beras bulog stabilisasi pasokan dan harga pangan, beras sphp, harga beras naik, warga beralih ke program beras bulog sphp,