Pekanbaru   2024/04/13 11:38 WIB

Jelang Pilwako Pekanbaru 2024 para Kandidat Mulai Bermunculan, LMR: Masyarakat Hindari Provokasi

Jelang Pilwako Pekanbaru 2024 para Kandidat Mulai Bermunculan, LMR: Masyarakat Hindari Provokasi
H. Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris, Ketua Umum Lembaga Melayu Riau [LMR]

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Beberapa nama tokoh yang mungkin sudah tak asing bagi masyarakat Kota Bertuah mulai terang-terangan menunjukkan niat maju ke Pemilihan Walikota (Pilwako) Pekanbaru yang tinggal menghitung bulan.

Tetapi para Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru yang akhirnya masuk ke gelanggang Pilwako Pekanbaru nanti, diprediksi lebih dari dua paslon. Lembaga Melayu Riau [LMR] menghimbau masyarakat tidak terprovokasi.

Kandidat yang sudah muncul diantaranya, Ketua DPD partai Demokrat Riau sekaligus Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, mantan Wakil Walikota periode 2012–2017 dan 2017–2022 Ayat Cahyadi, anggota DPRD Riau Parisman Ihwan, dan tokoh masyarakat pengamat tata kota Dr Ikhsan.

Selain itu ada pula politikus perempuan anggota DPRD Pekanbaru yang sudah menyatakan diri sebagai bakal calon Walikota Pekanbaru yaitu Ida Yulita Susanti dan anggota DPRD Riau Ade Hartati.

Dari nama-nama tersebut, wajah Ida Yulita Susanti, Dr Ikhsan hingga Agung Nugroho bahkan sudah terpampang di baliho di berbagai sudut Kota Pekanbaru dengan tulisan bakal calon Walikota Pekanbaru.

Diketahui, keenam nama tersebut kecuali Dr Ikhsan juga maju pada Pileg 2024 lalu dan meraih suara tertinggi. Sehingga tak heran jika banyak pihak yang menyebut bahwa Pilwako Pekanbaru kali ini bertabur bintang yang akan bersaing ketat.

Agung Nugroho dari Demokrat merupakan caleg Kota Pekanbaru yang mencetak rekor total raihan suara sah tertinggi diantara caleg lainnya dengan 47.198 suara.

Sedangkan Ayat Cahyadi memimpin sebagai caleg PKS dengan perolehan suara tertinggi yaitu 27.291 suara.

Begitu pun Parisman Ihwan yang berhasil menjadi caleg partai Golkar peraih suara terbanyak dengan 19.910 suara.

Sementara itu, meskipun Ida Yulita Susanti dan Ade Hartati bukan pemuncak di partainya saat Pileg yang lalu, namun keduanya tetap bisa mengamankan posisi suara terbanyak kedua. 

Agung Nugroho ketika dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya memang siap maju untuk Pilwako Pekanbaru. 

Agung bahkan tak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan partai lain ataupun nama lain yang telah bermunculan.

"Semua masih sangat cair, kita bisa bekerjasama dengan siapa saja. Kita siap untuk maju," ujarnya.

Bahkan kabar beredar, hanya 3 calon yang hanya dapat tiket maju di pesta Demokrasi di Kota Bertuah November 2024 nanti.

Informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, mulai Parpol hingga calon yang menyatakan diri siap maju di Pilwako, 3 sosok yang kemungkinan lolos sebagai calon Wali Kota Pekanbaru, yakni Agung Nugroho SE MM (Wakil Ketua DPRD Riau/Ketua DPD Partai Demokrat Riau), Ayat Cahyadi (PKS/mantan Wakil Wali kota Pekanbaru 2 periode) dan Muflihun (ASN/Pj Wako Pekanbaru 2 kali).

Ada beberapa alasan mengapa hanya 3 calon ini, yang diperkirakan dapat tiket maju sebagai Wali Kota Pekanbaru. Selain track record politiknya, raihan suara pada Pileg 2024 kemarin, juga ada kekuatan akomodasi lain yang mendorong mereka.

Mereka ini lah nanti yang akan mencari pasangannya untuk posisi Wakil Wali Kota Pekanbaru. Sementara itu, untuk posisi Wakil Wali Kota Pekanbaru, jumlahnya berbeda dengan posisi Wali Kota.

Hingga saat ini, ada beberapa nama yang muncul dan masuk dalam pasangan Agung, Ayat dan Muflihun. Mulai dari nama Ade Hartati (PAN), Ida Yulita Susanti (Golkar), Ginda Burnama (Gerindra), dan Zulfan Hafiz (Nasdem).

Nama-nama ini diutak-atik untuk menemukan kecocokan dari semua hal. Mulai dari pengaruhnya, kursi partainya, hingga akomodasi lainnya. Namun nama-nama yang muncul tersebut bisa saja bertambah, atau makin mengkerucut hingga Juni mendatang.

Ginda Burnama ST MT, Pimpinan DPRD Pekanbaru yang menyatakan diri siap maju di Pilwako Pekanbaru nanti mengaku, bahwa siapa saja saat ini bisa mengklaim maju sebagai bakal calon Wali Kota Pekanbaru dan Wakil Wali Kota Pekanbaru.

Sebab, belum ada penetapan resmi dari partai atau dari KPU untuk jalur independen (perseorangan). Sehingga wajar saja beberapa tokoh dan sosok saat ini, menebar baliho untuk mendapatkan simpati parpol dan masyarakat.

"Kita sebagai kader harus siap jika diperintahkan partai," aku Ginda Burnama.

Disinggung apakah niat maju di Pilwako Pekanbaru sebagai Wali Kota Pekanbaru atau Wakil Wali Kota Pekanbaru, politisi yang disapa TGB (Teman Ginda Burnama), ini menyerahkan semuanya kepada partai.

"Kita menunggu perintah partai, bagaimana instruksi selanjutnya. Karena untuk menjadi nomor satu atau nomor dua, itu partai dan masyrakat yang menilai nantinya," sebut Ginda Burnama lagi.

Sementara itu, kader Partai NasDem yang duduk di DPRD Pekanbaru hasil Pileg 2024 lalu, Zulfan Hafiz ST.

Dia sudah membulatkan tekadnya maju di Pilwako Pekanbaru. Apalagi saat ini Partai NasDem sedang melakukan survei untuk kandidat yang berpotensi maju di Pilkada mendatang.

"Insya Alloh, saya siap maju. Diusung di posisi mana pun. Baik Bacalon Cawawako, apalagi Wako. Namun yang paling mungkin itu untuk saya, posisi Wawako," tegas Zulfan Hafiz serius.

Disinggung siapa pasangan yang cocok secara politis dan secara akomodasi lainnya di Pilwako, Zulfan Hafiz masih menunggu lamaran dari calon Wali Kota Pekanbaru lainnya.

Ya, tensi politik menuju Pilwako Pekanbaru semakin panas di Kota Pekanbaru. Hingga kini, sejumlah tokoh politik dan sosok mumpuni berani blak-blakan menyatakan kesiapannya maju berebut kursi Pekanbaru Satu.

Para kandidat yang bernafsu ingin maju sebagai calon Wali Kota Pekanbaru, mulai dari kalangan politisi, profesional (dokter), akademisi dan kalangan pendakwah.

Beberapa baliho dan spanduk mereka tersebar di sudut kota, bahkan hingga Lebaran Idul Fitri 1445 H ini, jumlahnya semakin banyak.

Mereka di antaranya Agung Nugroho (Ketua Demokrat Riau/Pimpinan DPRD Riau), Ayat Cahyadi (PKS), Ginda Burnama ST MT (Gerindra/Pimpinan DPRD Pekanbaru), Zulfan Hafiz ST (Nasdem), Ida Yulita Susanti (Golkar), ustadz Narlis Nazar, DR Ikhsan (akademisi), hingga sosok Rahmansyah (dokter/Ketua Kosgoro Pekanbaru).

Bahkan belakangan muncul informasi, Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun juga dikabarkan akan maju di Pilwako Pekanbaru nanti.

Namun kepastian ini, menunggu tahapan yang dimulai Juli nanti. Sebab, selain mundur dari ASN, juga melihat siapa sosok ASN yang akan menggantikan Muflihun sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru pada 23 Mei 2024 mendatang.

Ketua Umum [Ketum] LMR, H. Darmawi Wardana Zalik Aris SE Ak turut memberikan himbauan masyarakat untuk menjaga kedamaian dan menghindari provokasi serta pencemaran nama baik terhadap calon walikota yang muncul untuk Pilwako Pekanbaru.

Darmawi Wardana menyatakan, para calon yang muncul merupakan putra terbaik dari Pekanbaru, dan dia berharap mereka mendapatkan dukungan partai untuk mengikuti Pilwako nanti pada bulan November 2024.

"Kami mengingatkan kepada masyarakat dari segala lapisan untuk tidak terprovokasi, terutama oleh calon manapun," kata Darmawi Wardana, Sabtu (13/4/2024).

Meskipun banyak calon yang telah menyatakan niatnya untuk maju sebagai calon walikota, baik dari berbagai latar belakang seperti politisi, ASN, profesional, akademisi, maupun kalangan ustaz, belum ada yang resmi maju, baik melalui partai politik maupun jalur independen.

Diprediksi, pada bulan Juni atau Juli 2024, akan ada kepastian mengenai calon yang akan bertarung dalam Pilwako Pekanbaru.

Darmawi Wardana juga menekankan pentingnya masyarakat mengantisipasi penyebaran informasi yang tidak benar, terutama karena sudah memasuki tahun politik.

"Kami mengajak semua masyarakat untuk saling mendukung, karena siapapun yang terpilih sebagai walikota pekanbaru akan menjadi yang terbaik bagi kota ini," tambahnya.

Dengan harapan agar pesta demokrasi Pilwako Pekanbaru dapat berjalan lancar, Darmawi Wardana berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga sikap positif dan mendukung proses demokrasi dengan kondisi yang kondusif. (*)

Tags : pilkada 2024, pilkada serentak, pilwako pekanbaru 2024, kandidat mulai mengemuka, masyarakat hindari provokasi,