Politik   2024/02/11 16:7 WIB

JIS, GBK dan Semarang Lokasi Penting Kampanye Akbar Capres-Cawapres, 'Jadi Senjata Pamungkas Masing-masing Kandidat'

JIS, GBK dan Semarang Lokasi Penting Kampanye Akbar Capres-Cawapres, 'Jadi Senjata Pamungkas Masing-masing Kandidat'

JAKARTA - Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menggelar kampanye terbuka terakhir pada Sabtu 10 Februari 2024 sebelum memasuki masa tenang selama tiga hari hingga pemungutan suara pada Rabu (14/02).

Dua pasangan capres yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menggelar kampanye pamungkasnya di Jakarta, sementara Ganjar Pranowo-Mahfud MD menutup masa kampanye di Jawa Tengah.

Analis komunikasi politik menyebut lokasi-lokasi tersebut memiliki makna tersendiri, seperti upaya Anies mempertahankan loyalisnya di Jakarta lewat warisan JIS semasa menjabat gubernur Jakarta.

Prabowo menggunakan GBK seperti yang dilakukan Jokowi. Di lokasi lain, Ganjar dan timnya sedang menjaga "kandang banteng" di Simpang Lima Semarang.

Berikut adalah hal-hal yang sejauh ini diketahui mengenai kampanye terbuka pamungkas yang  dilakukan oleh masing-masing paslon.

Anies-Muhaimin: ‘JIS itu simbol keringat anak Indonesia‘

Pasangan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yaitu Anies-Muhaimin menggelar kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu (10/02).

Stadion yang menjadi salah satu yang terbesar di Asia ini memiliki kapasitas 82.000 kursi penonton, belum termasuk lapangannya ketika dibuka untuk kerumunan.

JIS merupakan stadion sepak bola yang mulai dibangun 2019 di era Anies Baswedan menjabat gubernur DKI Jakarta.

“Sederhana, [karena] kapasitasnya besar,” kata Anies menyebut alasan memilih JIS sebagai lokasi kampanye pamungkas.

Selain itu, ia mengeklaim bangunan yang menghabiskan anggaran sekitar Rp5 triliun itu dibangun sepenuhnya oleh tenaga kerja Indonesia.

“Ini karya anak bangsa, JIS itu simbol keringat anak Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan lainnya, Anies mengaku terkejut tiket masuk kampanye akbarnya itu telah diakses lebih dari 3,5 juta kali dalam waktu “puluhan menit”.

"Ini mengalahkan pemesanan tiket [konser] Coldplay," katanya di akun Instagram. Hal ini juga menandakan animo pendukungnya yang tinggi akan datang.

Sementara itu, Juru bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN, Amiruddin Al Rahab mengatakan masyarakat yang datang bukan hanya berasal dari Jakarta. Tapi juga Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Sumatera.

“Perkiraan di atas kertas, Jakarta bisa kita kuasai sepenuhnya,” katanya, Jumat (09/02).

Ia juga meyakini kampanye pamungkas AMIN  menambah elektablitas, dan putaran kedua sangat memungkinkan.

“Secara rasional kalau tiga kontestan, itu pasti akan terjadi dua putaran,” tambah Amiruddin.

Analis komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada, Nyarwi Ahmad menilai pasangan Anies-Muhaimin ini sudah tepat memilih JIS sebagai lokasi kampanye pamungkas.

Terlepas dari kontroversi JIS, Nyarwi mengakui stadion dengan luas total 66,6 hektar itu merupakan prestasi Anies saat menjabat gubernur Jakarta.

“Bukan hanya memperkuat pendukungnya di Jakarta, tapi juga ingin mengaplifikasi glory [kejayaan] dari JIS itu sendiri… Saya kira Anies juga ingin mendapatkan sorotan yang lebih maksimal di kampanye terakhir ini,” katanya.

Dalam pelaksanaan bagian dari pesta demokrasi di JIS ini, pihak kepolisian melakukan rekayasa sejumlah ruas jalan, termasuk mengerahkan 2.356 personilnya untuk keamanan.

Prabowo-Gibran: ‘Jakarta mama kota’

Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Prabowo-Gibran menggelar puncak kampanye terbukanya di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Direktur Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi mengatakan ketentuan lokasi ini merupakan kesepakatan kolektif yang diputuskan bersama KPU.

"Karena Jakarta itu mama kota,” kata Viva Yoga menjelaskan alasan memilih GBK sebagai lokasi kampanye pamungkas.

Stadion GBK yang mulai dibuka pada 1962 ini memiliki kapasitas di tribun sebanyak 74.000 kursi, dan memungkinkan kapasitasnya bisa lebih dipenuhi lagi ketika lapangan dibuka untuk kerumunan.

"Bukan hanya penuh dan terisi, meluber,” kata Viva Yoga mengestimasikan jumlah pendukung Prabowo-Gibran yang akan hadir di bilangan Jakarta Pusat tersebut.

Lebih lanjut Viva mengatakan, pihaknya juga mengundang seluruh usaha kecil dan pedagang kaki lima untuk membuka gerai di sana tanpa dipungut biaya.

"Artinya kita memfasilitasi seluruh masyarakat untuk hadir di sana. Kita juga sediakan fasilitas di luar GBK, sehingga yang tidak bisa masuk bisa mengikuti dari luar,” tambahnya.

Kampanye akbar bertajuk 'Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju’ akan menghadirkan sejumlah grup musik dan penyanyi ternama.

"Yang jelas bisa memberikan suasanya yang penuh dengan kegembiraan, keakraban, dan membawa pesan-pesan perdamaian,” kata Viva Yoga.

Menurut Nyarwi Ahmad, kampanye terbuka terakhir pasangan Prabowo-Gibran mengingatkan kembali kenangan ‘Konser Salam Dua Jari’ yang dilakukan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 silam di GBK. 

"Ini mengingatkan era Jokowi dulu ya,” katanya.

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies ini juga menggaris bawahi bahwa masing-masing capres-cawapres di kampanye terakhir berusaha memperkuat citra.

"Tapi saya kira tentu dari tempat Prabowo ingin memposisikan dirinya, bahwa Prabowo punya semangat membawa Indonesia seperti mimpi Bung Karno. Nasionalis di situ,” kata Nyarwi selain alasan GBK kapasitasnya cukup besar.

Ganjar-Mahfud: ‘Jawa Tengah adalah Kandang Banteng, bagian dari menjaga wilayah kita’

Berbeda dari dua pasangan lainnya, kandidat nomor urut tiga pasangan Ganjar-Mahfud akan menggelar kampanye pamungkas di luar Jakarta, yaitu di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Jadi, acara di gelar di Semarang, adalah bagian dari semacam rasa terima kasih dan juga ingin menggiatkan warga Jawa Tengah yang selama ini setia mendukung Pak Ganjar untuk turut serta bergembira dalam berkampanye di Pilpres 2024,” kata Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim.

Selain itu, tambah Chico, Jawa Tengah merupakan 'kandang banteng' alias kantong terbesar dari PDI Perjuangan.

"Ini bagian dari menjaga wilayah kita sendiri,” katanya.

Dalam keterangan lainnya, Agustina Wilujeng, Tim Pemenangan Daerah (TPD) Jateng Ganjar-Mahfud mengatakan pemilihan Semarang sebagai lokasi kampanye pamungkas sebagai strategi pemenangan untuk meneguhkan Jawa Tengah sebagai kandang banteng.

"Kami akan mati-matian mempertahankan Jawa Tengah sebagai kandang banteng, tidak hanya pemilu legislatif, namun juga pemilu presiden,” kata Agustina seperti dikutip kantor berita Antara.

Ia menambahkan, sekitar 135 ribu orang akan membanjiri kawasan Simpang Lima.

Nyarwi Ahmad juga melihat, ‘kandang banteng‘ ini akan benar-benar dijaga pemiliknya, karena sebelumnya sudah menjadi target dari kampanye Prabowo-Gibran.

“Karena itu, saya kira Ganjar ingin mengglorifikasi semangat dari para pendukungnya, untuk mempertahankan, basis Jawa Tengah dan Yogyakarta,” katanya.

Kenapa harus ada kampanye akbar?

Kampanye terbuka, seperti halnya yang sudah-sudah dan hampir terjadi di negara berkembang akan ditandai dengan aktivitas panggung dan diwarnai hiburan musik dan joget bersama. Hal ini juga kemungkinan akan terjadi dalam kampanye pamungkas Pilpres 2024.

Pengamat politik dari BRIN, Aisah Putri Budiarti menjelaskan, pada tahap ini sebelum mengetahui hasil pemilu nanti, dan sebagai titik akhir, maka kampanye riang gembira menjadi cara bagi capres-cawapres untuk berterima kasih kepada seluruh pendukungnya selama ini.

"Di luar itu, ada simbolik bahwa pemilu adalah kegembiraan demokrasi sehingga acara musik menghibur rakyat menjadi bagian dari upaya memaknai itu,” kata Puput – sapaan Aisah Putri Budiarti.

Namun, di balik itu juga terdapat upaya pembuktian masing-masing kandidat dalam mengumpulkan massa besar yang bisa menunjukan siapa yang memiliki pendukung besar.

"Dan secara psikologis akan mempengaruhi pandangan pemilih tentang mampu atau tidaknya menang pemilu,” tambah Puput.

Ia menambahkan kampanye akbar juga berdampak pada keyakinan pemilih terhadap peluang jagoannya untuk menang.

"Oleh karena itu, capres-cawapres memilih berkampanye di tempat yang besar [dapat mengumpulkan massa masif] dan di wilayah yang merupakan basis massa pendukungnya,” katanya.

Sejauh mana kampanye akbar mempengaruhi elektoral?

Berdasarkan sejumlah jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei menunjukkan masih adanya pemilih bimbang atau undecided voters. Angkanya di kisaran 3,1 - 8,5%.

Menurut Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan, karakter pemilih bimbang ini baru akan tergerak memiliki setelah memperoleh informasi terakhir mengenai para kandidat.

Oleh karena itu, dalam kampanye akbar perlu ada ‘kejutan’ yang tak biasa dari masing-masing paslon untuk menarik simpati pemilih bimbang. 

“Kalau tidak ada kejutan yang luar biasa, terutama di akhir itu, saya pikir mungkin [kampanye pamungkas] menjadi salah satu faktor iya, tapi tidak jadi variabel utama,” kata Firman.

Ia melanjutkan, kalau pun nantinya tidak ada kejutan yang berarti, pemilih bimbang akan tetap memperhatikan kejadian ‘blunder’ dari masing-masing paslon. Lebih dari itu, pemilih juga bisa menyeberang pilihan.

“Atau bicara ekstrem ada blunder dilakukan misalnya, di kampanye terakhir. Itu juga punya potensi di detik-detik terakhir bisa akan ada migrasi suara,” tambah Firman. (*)

Tags : Politik, Pilpres 2024, Indonesia, Pemilu 2024,