Headline Pekanbaru   2021/06/07 21:5 WIB

Jubir Satgas Covid-19 Riau Ingatkan Kerumunan Orang Bisa Berakibat 'Buruk Hingga Kematian'

Jubir Satgas Covid-19 Riau Ingatkan Kerumunan Orang Bisa Berakibat 'Buruk Hingga Kematian'

PEKANBARU - Juru bicara (jubir) Satgas Covid-19 Riau, Indra Yovi mengingatkan untuk mencegah hal buruk yang bisa berakibat kematian pasien isolasi mandiri sebaiknya ke Rumah Sakit [RS].

Orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, diimbau agar sering melapor ke rumah sakit jika mengalami gejala tertentu. "Yang harus kita waspadai adalah yang isolasi di rumah, karena ini juga kami mendapatkan kabar bahwa ada beberapa kasus kematian pasien yg isolasi mandiri di rumah," kata dia, dalam konferensi pers di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Pekanbaru, Senin (7/6).

Indra Yovi yang juga merupakan dokter ahli paru tersebut mengingatkan bahwa ada gejala-gejala Covid-19 yang harus mendapatkan penanganan medis secara profesional di rumah sakit. "Kami mengimbau kepada masyarakat kalau ada gejala-gejala yang tidak bisa ditangani di rumah, cepat lapor ke rumah sakit supaya perawatan isolasinya bisa di rumah sakit, jangan di rumah," pintanya. Gejala yang dimaksud Indra Yovi seperti batuk berkepanjangan, dada terasa berat dan sesak napas.

Menurutnya, saat ini terdapat 4.000-5.000 kasus aktif Covid-19 di Provinsi Riau dari total jumlah akumulasi sebanyak 55.986 kasus. "Dari kasus aktif itu hampir 1.000 orang sedang dirawat di rumah sakit, kurang lebih 1.500 menjalani isolasi mandiri di tempat yang disediakan pemerintah, sisanya isolasi di rumah," jelasnya.

Indra Yovi juga menyoroti program vaksinasi massal yang justru memicu kerumunan. "Kami mengimbau para pelaksana atau panitia yang melakukan vaksinasi massal dimanapun, mohon mematuhi protokol kesehatan dengan baik," kata Indra Yovi.

Indra menegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi massal, sekalipun tujuannya baik, berhak ditunda bahkan dibubarkan oleh Satgas Covid-19. "Kalau vaksinasi massal itu tidak memenuhi protokol kesehatan, Satgas (Covid-19) kota atau kabupaten boleh menunda atau membubarkan proses vaksinasi massal tersebut supaya tidak jadi klaster baru," sebutnya.

Jika pelaksana vaksinasi massal mengalami masalah teknis, lanjut Indra, diminta untuk berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Riau. "Jadi kalau misalnya ada masalah teknis bagaimana melakukan vaksinasi massal yang sesuai protokol, nanti bisa berkonsultasi dengan Satgas Provinsi," ujarnya.

Vaksinasi massal telah digelar di beberapa tempat di Kota Pekanbaru dan daerah lainnya di Provinsi Riau. Salah satu kegiatan vaksinasi massal di Mal SKA Pekanbaru, Kamis (3/6/2021) lalu viral karena terlihat ratusan orang berkerumun hingga terlihat antrean di eskalator tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Dia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini ada sebanyak 5.471 kasus aktif terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Riau. "Dari 5.471 kasus aktif terkonfirmasi Covid-19 di Riau tersebut, 1.000 di antaranya tengah dirawat di rumah sakit (RS), kemudian 1.500 tengah melakukan isolasi mandiri di tempat yang disediakan pemerintah, dan sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.

Dan yang mengkhawatirkan, sambungnya, yakni pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Karena banyak didapati pasien yang meninggal dunia akibat corona di Riau adalah pasien bergejala yang melakukan isolasi mandiri di rumah. "Maka dari itu, jika pasien ada bergejala saat melakukan isolasi mandiri di rumah segera laporkan ke RS terdekat supaya dapat dilakukan penaganan dengan baik, supaya tidak terjadi risiko yang buruk terhadap pasien. Jangan dibiarkan begitu saja," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa 5.471 kasus aktif tersebut terdapat di Pekanbaru sebanyak 1.936 kasus aktif, Kuansing 498 kasus, Siak 483 kasus, Dumai 394 kasus, Kampar 366 kasus, Inhu 335 kasus, Bengkalis 332 kasus. "Kemudian Inhil 293 kasus aktif, Rohil sebanyak 217 kasus aktif, Rohul 192 kasus, Pelalawan 108 kasus aktif, Meranti 103 kasus, dan 214 kasus dari luar Provinsi Riau," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir menyatakan, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Provinsi Riau terus bertambah. Bahkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan kasus baru. Jumlah pasien corona yang telah dinyatakan sembuh di Riau Minggu (6/6/21) sebanyak 740 orang. Sementara kumulatifnya hingga saat ini, sudah mencapai 55.986 orang. "Pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 740 orang. Total pasien sembuh sebanyak 55.986 orang," kata Mimi Yuliani Nazir. 

Untuk pasien terkonfirmasi sebanyak 530 orang. Sedangkan total kasus keseluruhan sebanyak 63.129 orang. Terdapat juga kabar duka, yakni sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal karena COVID-19. Sedangkan total kasus kematian mencapai 1.672 orang. Ada pun rincian kasus lainnya dari total  63.129 orang tersebut, yakni isolasi mandiri 4.555 orang, rawat di rumah sakit 916 orang.  Kemudian suspek yang telah melakukan isolasi mandiri berjumlah 4.049 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 137 orang. Selesai isolasi berjumlah 89.714 orang, meninggal berjumlah 292 orang. "Total suspek berjumlah 94.192 orang," papar Mimi menambahkan spesimen diperiksa berjumlah 2.044 sampel dan untuk jumlah orang diperiksa berjumlah 1.769 orang. (*)

Tags : Jubir Satgas Covid-19 Riau Indra Yovi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, Ingatkan Pasien dan Kerumunan, Virus Corona Bisa Berakibat Buruk dan Kematian ,