Sorotan   2021/05/20 14:25 WIB

Kasus Covid-19 di Riau Melonjak, Jokowi: Jangan Tunggu Suasana Kacau

 Kasus Covid-19 di Riau Melonjak, Jokowi: Jangan Tunggu Suasana Kacau
Presiden RI Joko Widodo

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus COVID-19 di Riau yang melonjak drastis dan mengingatkan penanganan kasus COVID-19 jangan menunggu suasana kacau"

ernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan arahan kepada Forkopimda se-Riau di Pekanbaru seperti ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021). Jokowi awalnya memaparkan mengenai data kasus COVID-19 nasional. "Kita ingat perkembangan COVID nasional di awal Februari itu kasus aktif ada 176 ribu, coba kita lihat di awal Februari atau awal Januari 176 ribu. Udah mendekati 200 ribu, tetapi sekarang kita berada di kasus aktif 87 ribu, turun separuh lebih. Dari 176 ribu turun menjadi 87 ribu, pagi tadi data yang kita terima. Penurunannya 50,5 persen, penurunannya," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan penanganan kasus COVID-19 harus cepat. Jangan sampai, kata Jokowi, kasus COVID-19 yang menurun membuat masyarakat lengah. "Begitu ada satu kasus positif di sebuah RW langsung isolasi, karantina, kalau berat tadi disampaikan Pak Menkes, bawa ke rumah sakit. Tetapi hati-hati kalau sudah turun jangan lengah, jangan hilang kewaspadaan, jangan lengah dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak, terlambat," ujar Jokowi.

Hal itu pula yang menjadi alasan Jokowi mengunjungi Riau. Dia ingin mengingatkan soal pentingnya kerja sama dalam penanganan COVID-19. "Kenapa saya datang ke Riau ini karena ingin mengingatkan, mengingatkan kita semuanya betapa kita perlu bekerja bersama-sama, jangan lengah dan ada respons yang cepat kalau ada peningkatan," kata Jokowi.

"Data itu selalu setiap hari menjadi makanan sehari-hari saya. Posisi setiap provinsi seperti apa, posisi nasional seperti apa. Kabupaten kota seperti apa, kelihatan semuanya. Saya datang ke sini juga dalam rangka itu, karena angkanya kelihatan," imbuh Jokowi.

Barulah Jokowi memaparkan data kasus COVID-19 di Riau. Dia menyoroti kasus aktif yang meningkat tajam. "Coba kita lihat kasus aktif di Riau, bulan Februari coba kita lihat masih rendah, Februari masih rendah yang dulu 2020 di tertinggi, sudah turun sebetulnya, sudah turun sampai ke angka 1.071 di Februari sudah turun ini, ada kelengahan pasti, begitu Maret naik, 1.302 langsung. April naik menjadi 4.865. Meskipun sekarang turun sedikit tapi masih di posisi yang tinggi, hati-hati mengenai ini, hati-hati," ujar Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan mengenai angka kesembuhan COVID-19 di Riau. Dia meminta semua pihak terus berusaha meningkatkan angka kesembuhan tersebut. "Oleh sebab itu Menkes menyampaikan kalau kurang ventilator segera infokan, kalau obatnya terlambat segera infokan, karena kunci-kuncinya ada di situ. Angka kesembuhan per kabupaten/kota juga kelihatan," ucap Jokowi seperti dirilis detik.

"Kita lihat yang angka kesembuhannya yang rendah di mana, di Kuantan Singingi paling bawah di 76 persen, ini hati-hati rumah sakit, hati-hati. Rokan Hilir paling baik di 91, Kampar baik juga di 91. Rokan Hulu baik juga di 90 yang lain mari kita bersama ditingkatkan untuk kesembuhannya," sambung Jokowi.

Setelah itu, Jokowi membeberkan data setiap daerah di Riau. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan semua pihak tidak lengah karena terjadi kenaikan kasus yang cukup drastis. "Kita lihat per kabupaten/kota kelihatan, meskipun warna hijau itu coba sebelumnya rendah kemudian semua eksponensial melonjaknya drastis, ini ada apa? kelengahan kita tidak melihat kasus per kasus itu harian. Sehingga tahu-tahu eksponensial. Dari Maret kemudian eksponensial naik. Memang ada 10 kabupaten ini sudah turun tapi masih tinggi. Yang daerah tadi dua hati-hati, mana tadi, Pelalawan dan yang merah satu lagi di Kepulauan Meranti," beber Jokowi.

Dia mencontohkan kasus COVID-19 di Dumai meningkat karena interaksi masyarakat tinggi. Atas hal itu, Jokowi memerintahkan Menkes untuk memprioritaskan vaksinasi di Dumai. "Kita kemarin lihat, kenapa di Dumai? peningkatannya seperti itu, apakah karena ada pekerja migran, TKI yang kembali atau tidak atau karena interaksi karena kota pelabuhan, interaksi antar masyarakat di sana yang tinggi, ternyata interaksi. Sehingga hati-hati di sana harus diberikan perhatian. Saya tadi sudah perintahkan ke Pak Menkes, Dumai berikan perhatian untuk vaksinasinya, jangan sampai keterusan," tutur Jokowi.

Relawan siap sukseskan vaksinasi massal

Mengingat Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Pekanbaru saja masih cukup tinggi. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru sejak 16 Mei 2021, 40 dari 83 kelurahan masih dalam zona merah. Kemudian, 17 kelurahan lainnya masih dalam zona oranye atau tingkat resiko sebaran Covid-19 sedang. Lalu 15 kelurahan dalam kategori zona kuning atau resiko sebaran rendah. Sementara 11 kelurahan lainnya dalam kategori zona hijau atau tidak terdampak sebaran Covid-19.

"Kita masih berupaya untuk menekan tingginya penyebaran Covid-19. Vaksinasi dan tracking (pelacakan) kontak positif kita lakukan," terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr. Zaini Rizaldi Saragih, Rabu (19/5). 

Ia juga memaparkan, jumlah ketersediaan ruang perawatan dan isolasi bagi pasien positif Covid-19 masih mencukupi. Dari 22 Rumah Sakit pemerintah dan swasta yang menjadi rujukan pasien Covid-19, sejumlah rumah sakit masih bisa menampung pasien positif. Dari 22 Rumah sakit, ada sebanyak 580 ruangan isolasi yang diisi pasien positif Covid-19. Sementara masih tersedia 451 ruangan isolasi lagi yang masih kosong. "Untuk ruang isolasi masih mencukupi. Masih bisa menampung pasien positif yang menjalani perawatan," ungkapnya.

Relawan Peduli Covid-19 Riau dipercaya Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menyukseskan vaksinasi massal di Hotel Furaya Pekanbaru. Kegiatan vaksinasi ini juga dilaksanakan di tiga tempat lain, yakni Hotel Novotel, GOR Gelanggang Remaja dan Rumah Sakit Tentara. Vaksinasi massal ini digelar selama 3 hari, yakni mulai 19-21 Mei 2021 dan ditargetkan dilakukan terhadap 10.800 warga Pekanbaru. Dengan rincian 4.000 vaksin di Hotel Furaya, 4.000 vaksin di Hotel Novotel, 2.000 vaksin di GOR Gelanggang Remaja dan 800 vaksin di Rumah Sakit Tentara. "Kegiatan hari ini adalah vaksinasi yang diselenggarakan oleh Pemko Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan. Kita dari tim Relawan Covid-19 diminta bantu oleh Pemko Pekanbaru untuk mendukung acara bakti sosial ini," ujar Ketua Pelaksana Relawan Peduli Covid-19 Riau, Dirmanto Chang.

Ia mengatakan pihaknya mendukung semua kegiatan Pemko Pekanbaru ini. Dan pada hari ini adalah hari pertama dan dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Beliau meninjau pelaksanaan Vaksinasi di Gelanggang Remaja dan juga melalui teleconference di 3 lokasi yakni di Novotel Pekanbaru, Furaya Pekanbaru dan juga di Rumah Sakit (RS) Tentara," ujarnya.

Dirmanto menjelaskan, untuk kegiatan di Gelanggang Remaja ada 7 perwakilan yang divaksinasi di hadapan Presiden Jokowi mewakili masing-masing kelompok. Ada dari guru, dosen, rohaniawan dan pelaku usaha. "Salah satu dari 7 perwakilan tersebut adalah dari Relawan Peduli Covid-19 yaitu Toni Lim yang mewakili dari pelaku usaha," katanya.

Dirmanto menjelaskan, adapun beberapa kelompok yang difokuskan untuk mendapatkan vaksin di Furaya Hotel adalah seperti guru, dosen dan juga pelaku usaha. Untuk besok juga ada dari pelaku usaha, forum RT RW dan juga dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). "Begitu juga dengan hari ketiga, ada pelaku usaha dan juga dari LPM," tambah Dirmanto

Disinggung banyaknya masyarakat yang tidak memiliki Formulir namun datang ke hotel untuk mendapatkan Vaksin, Dirmanto mengatakan pihaknya mengaku sudah berpengalaman untuk mengadakan Vaksinasi. Dan memang untuk guru-guru yang divaksin pendaftaran dan pendataan dilakukan Dinas Pendidikan. "Jadi mungkin karena banyaknya animo masyarakat dari rekan-rekan kita yang guru, menyebabkan ada penumpukan. Jadi kami dari panitia harus bekerja keras dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Apalagi sekarang ini Pekanbaru termasuk zona merah sehingga mendapat perhatian dari bapak presiden sehingga ia berkunjung ke Riau hari ini," ungkapnya.

Dijelaskan Dormanto, untuk data-data guru semua dikoordinir Dinas Pendidikan. Karena memang kebanyakan peserta vaksin ini adalah guru. Bahkan boleh dibilang 80 persennya adalah tenaga pendidik. Jadi dari Dinas Pendidikan juga sebagai koordinator pelaksanaan Vaksinasi Massal. Dinas Pendidikan sudah mengumpulkan semua data-data dari tenaga pendidik, kemudian ditambah lagi dari data-data LPM. Nah di forum RT/RW dan LPM ini didalamnya termasuklah pelaku usaha dan juga rohaniawan. "Bagi mereka yang datang hari ini namun belum terdaftar, kita bersama dinas kesehatan kita minta fotokopi KTP dan nomor handphone. Nanti mungkin akan disediakan waktu khusus. Rencananya dari Pak Kadis Kesehatan jika 3 hari ini tidak selesai mungkin ada penambahan di hari Sabtu," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru M Noer di tempat yang sama mengatakan untuk hari ini di Furaya Hotel menargetkan 1.250 orang yang divaksin. Selanjutnya adalah 1.500 orang dan pada hari Jumat sebanyak 1.250 orang. "Untuk siapa orangnya itu sudah kita input. Rinciannya 5.000 untuk guru swasta dan juga Negeri. Selanjutnya 3.000 untuk Lansia, Rohaniawan, LPM dan Forum RT/RW. Kemudian yang 2.000 lagi untuk pelaku ekonomi. Semua itulah yang diatur oleh panitia," sebutnya. (*)

Tags : Kasus Covid-19 di Riau Melonjak, Presiden Joko Widodo Perintahkan Vaksinasi Masal,