News Kota   2022/12/07 11:55 WIB

Ketua RT dan Warga Terus Berjuang Jaga Kebersihan, 'untuk Menangkal Serangan 6 Penyakit yang Mematikan'

Ketua RT dan Warga Terus Berjuang Jaga Kebersihan, 'untuk Menangkal Serangan 6 Penyakit yang Mematikan'
Indera Kurniawan SH, Ketua RT03/RW03, Kelurahan Sidomulio Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Lingkungan Rukun Tetangga (RT) 03/RW 03 masih terkesan kumuh dan kotor. Pada hal Ketua RT 03 Indera Kurniawan SH beserta warga sudah sering melakukan dan menjaga kebersihan dengan Jumat bersih bergotong royong.

"Ketua RT dan warga mati-matian jaga kebersihan tapi 6 penyakit terus mengancam."

"Sudah, kerja sama antara pengurus RT dan masyarakat terus dilakukan, meningkatkan upaya kebersihan lingkungan. Bahkan pengurus RT sudah menyediakan fasiitas kebersihan bersinergi dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan," kata Indera Kurniawan SH, menyikapi lingkungannya yang terkesan terus terlihat kumuh dan kotor.

Sebagaimana kita tahu, lingkungan yang kotor dapat memicu berbagai penyakit berbahaya. Indera menilai, upaya menjaga kebersihan lingkungan perlu dilakukan agar terhindar dari berbagai penyakit dan bencana alam (banjir dan serangan DBD).

"Salah satu contoh paling sederhana yang kami lakukan agar lingkungan tetap bersih dan sehat warga kita anjurkan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan membiasakan menjaga kebersihan rumah dan halaman, membuat kita menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan lingkungan lainnya," kata dia.

Menurutnya, lingkungan yang tidak sehat juga bisa mengancam makhluk hidup lainnya, seperti hewan dan tumbuhan.

"Sudah seharusnya kita membiasakan pola hidup bersih dan sehat, seperti rutin membersihkan selokan, menanam pohon di sekitar rumah, dan tidak membuang sampah sembarangan," pesannya.

Lantas, apa sebenarnya penyebab lingkungan terlihat masih kumuh dan kotor?

Menjaga kelestarian lingkungan menjadi salah satu tugas wajib setiap manusia. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan. Jika tidak dirawat dengan baik, akan terjadi kerusakan pada alam dan bisa mengancam setiap makhluk hidup.

Tetapi Indera melihat, jika aktivitas manusia menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam. 

"Salah satu penyebab lingkungan tidak sehat adalah memiliki udara yang buruk. Hal sangat mencemari udara jika kerap menimbulkan bau dan menjadikan udara tidak segar. Tentu saja hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan dan menyebabkan infeksi paru-paru," sebutnya.

Begitupun soal membuang sampah sembarangan juga bisa menyebabkan udara tak sehat, selokan air tersumbat yang akhirnya memicu banjir bandang. Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran selokan akan berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar.

"Penumpukan sampah dari limbah rumah tangga, jika kondisi ini tidak segera dibersihkan, akan menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat. Itu sebabnya, dilingkungan kita sudah dilakukan penanganan sampah dengan petugas pengangkut sampah rumah tangga datang tiga kali dalam seminggu," ujarnya.

"Kalau membuang sampah sembarangan tentu tidak sedap dipandang mata, akan bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti gatal-gatal dan diare. Untuk itu, menjaga kebersihan lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.

Maka dilingkungan RT03 secara rutin juga membersihkan rumput dan semak belukar, selokan air menjadi salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan yang sangat efektif.

Jika tidak menjaga lingkungan yang bersih penyakit berbahaya akan timbul di lingkungan yang kotor, seperti:

  1. Kolera: Penyakit akibat lingkungan kotor yang pertama adalah kolera. Kolera dapat menyebabkan diare parah tanpa rasa sakit, yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini dapat menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Akibatnya kita akan mengalami dehidrasi parah atau kehilangan banyak cairan tubuh karena diare, bahkan disertai dengan muntah. Akibatnya, pasien tidak sadarkan diri hingga kematian dalam beberapa jam jika tidak segera diberikan perawatan. Gejalanya, diare berair, sakit perut, mulut kering, mata cekung, dan urin berwarna pekat.
  2. Demam Tifoid: Adalah penyakit akibat lingkungan kotor yang serius dan berpotensi fatal yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini timbul akibat lingkungan yang kotor dan sanitasi yang buruk. Akibatnya, serangga seperti lalat akan mentransmisikan kuman dari toilet ke tempat yang bersih. Penyakit ini bisa membuat penderitanya meninggal jika tidak segera diberikan pengobatan. Gejalanya meliputi hilang nafsu makan, sakit kepala, dan sakit perut.
  3. Tetanus: Tetanus disebabkan oleh racun yang diproduksi oleh kuman Clostridium tetani. Kuman ini biasanya ditemukan pada kotoran manusia dan hewan. Seseorang bisa terkena penyakit akibat lingkungan kotor ini saat kuman masuk ke dalam tubuh melalui luka atau luka lainnya yang bersentuhan langsung dengan benda yang terkontaminasi dengan kuman.
  4. Demam Berdarah: Demam berdarah juga merupakan penyakit akibat lingkungan kotor. Penyakit ini sangat berbahaya, bahkan telah merenggut ribuan nyawa di seluruh dunia. Hingga saat ini, belum ditemukan obat manjur untuk mengobati demam berdarah. Setelah tertular penyakit, pasien akan mengalami demam tinggi, dehidrasi, dan perdarahan internal. Kegagalan merawat dengan benar dapat membuat pasien meninggal. Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Lingkungan yang kotor adalah tempat berkembang biaknya nyamuk ini dan meningkatkan risiko tertular penyakit.
  5. Hepatitis A: Penyakit akibat lingkungan kotor ini menyebabkan demam, mual, dan kram perut hingga kematian. Kuman yang menyebabkan hepatitis A umumnya ditemukan pada kotoran orang yang sudah terinfeksi. Lingkungan yang kotor juga berkontribusi terhadap transmisi kuman melalui lalat. Kuman dapat ditularkan langsung dari orang ke orang, atau secara tidak langsung, melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi oleh kuman.
  6. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah: Penyakit akibat lingkungan kotor lainnya adalah infeksi saluran pernapasan bawah.

"Kita juga rutin melakukan kegiatan gotong royong atau kerja bakti membersihkan selokan dengan lingkungan sekitar, ini mampu mencegah banjir dan nyamuk demam berdarah. Kita membuat program kerja bakti ini seminggu satu kali agar terhindar dari penyakit," terangnya.

Warga juga sudah terbasa menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan penghijauan atau menanam pohon.

"Tanaman hijau di sekitar rumah berperan penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan terhindar dari banjir," kata dia.

"Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Sehingga, lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, dapat melancarkan penyerapan air hujan, yang akan menjauhkan lingkungan dari banjir," jelasnya. (rp.sul/*)

Tags : Lingkungan, Jaga Kebersihan, 6 Penyakit Mengancam Lingkungan Kotor, News Kota,