KNPI Riau akan Lakukan Mou dengan Yayasan Geliat Pelangi, 'Soal Masalah Kemanusiaan'

PEKANBARU - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau akan melakukan kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Geliat Pelangi memberantas Narkoba.

"Kerjasama KNPI Riau dengan Yayasan Geliat Pelangi akan dilakukan masalah kemanusiaan."

"Rehabilitasi dan prevalensi penyalahgunaan narkoba yang kita lakukan angkanya masih besar," kata Ny Irma, Ketua Yayasan Geliat Pelangi dalam pertemuannya dengan Ketua DPD I KNPI Riau, Larshen Yunus, Rabu (1/9/2022).  

Menurutnya, kerugian terbesar dari penyalahgunaan narkoba adalah pelemahan karakter individu yang menyebabkan melemahnya ketahanan masyarakat, kata Irma, yang juga sebagai Wakil Bendahara Bhayangkari Riau ini.

"Darurat narkoba", lanjut Irma, merupakan kata yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.

Ia menyebutkan, permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan masalah kemanusiaan dan membawa dampak kerusakan multi-dimensional.

Sementara Larshen Yunus disela pertemuannya sependapat dengan disebutkan Irma, Ketua Yayasan Geliat Pelangi.

Lantas,  KNPI igin melakukan kerjasama dalam hal permasalahan kemanusiaan ini.

"Upaya penyalahgunaan narkoba membutuhkan dukungan semua pihak termasuk peran serta masyarakat dari berbagai lapisan," kata Larshen.

"Kita tentu menyadari bahwa penyalahgunaan dan peredaran narkoba ini merupakan masalah kita bersama," sambungya.

Tetapi Larshen kembali mengakui, mengatasi masalah narkona perlu strategi yang melibatkan seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu dalam suatu gerakan kepedulian dan peran aktif seluruh komponen masyarakat terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

“Kondisi darurat yang memprihatinkan ini juga terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan hampir tidak ada wilayah yang bersih dari kondisi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba termasuk di Riau," tuturnya.

Seperti yang dilakukan Yayasan Geliat Pelangi, Ibu Irma, salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan narkoba adalah dengan rehabilitasi, cukup berarti.

“Saya melihat hadirnya Yayasan Geliat Pelangi soal kemanusiaan ini, dapat menambah kekuatan dan semangat bersama dalam memberikan dukungan terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba, termasuk dalam hal pelaksanaan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba,” tandasnya.

Jadi, Larshen menilai perlu kebersamaan bergandengan tangan dan bersinergi mengatasinya agar Riau terbebas dari pengaruh negatif narkoba, sehingga visi Riau bisa tercapai. (*)