Riau   2020/11/21 16:7 WIB

Liburan Ditengah Wabah Virus Corona Terancam

Liburan Ditengah Wabah Virus Corona Terancam

Kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Riau terus bertambah seiring zona merah sudah menghilang mengakibatkan kebijakan Pemerintah untuk libur panjang terancam ditiadakan.

PEKANBARU - Kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau kembali bertambah, dan kali ini Provinsi Riau terdapat penambahan sebanyak 176 orang.

"Ya hari ini Riau terdapat penambahan 176 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru. Yang Pekanbaru lagi - lagi menjadi penyumbang kasus terbanyak, yakni 84 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir, Jumat (20/11) kemarin.

Riau juga terdapat penambahan 198 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, serta ada juga penambahan 5 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. "Dengan begitu, maka total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 18.124 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 1.609 orang, rawat di RS 283 orang, sembuh 15.828 orang dan 404 meninggal dunia," terangnya.

Adapun tambahan 176 kasus baru hari ini terdapat di Bengkalis 31 kasus, Inhil 1 kasus, Kampar 23 kasus, Meranti 1 kasus, Dumai 8 kasus, Pekanbaru 84 kasus, Kuansing 1, Pelalawan 4, Rohil 4, Rohul 4, dan Siak 15 kasus. "Sedangkan untuk tambahan 5 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, yaitu Tn TS (59)  warga Rokan Hilir. Tn NB (55) warga  Rokan Hilir. Tn MS (53) warga Pekanbaru. Ny R (70) warga Pekanbaru. Dan Ny Y (63) warga Kota Pekanbaru," sebutnya menambahkan suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 6.397 orang, isolasi di RS berjumlah 113 orang, selesai diisolasi berjumlah 44.750 orang, meninggal berjumlah 164 orang. Total suspek berjumlah 51.424 orang.

Mimi juga menginformasikan adanya penambahan 176 pasien positif Covid 19 di Riau per Jumat (20/11). Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini sebanyak 18.124 orang. "Pada hari yang sama juga terdapat penambahan 198 pasien positif yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sudah sembuh sebanyak 15.828 orang. Kabar dukanya, terdapat penambahan lima pasien yang meninggal, sehingga total pasien yang meninggal sebanyak 404 orang," paparnya.

Gubri akui status zona merah menghilang 

Sementara Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar mengakui Kabupaten Bengkalis yang sebelumnya zona merah atau risiko tinggi terhadap penularan Covid-19 saat ini sudah zona oranye. Dengan demikian, tidak ada lagi daerah di Riau saat ini yang berstatus zona merah. "Saat ini perkembangan kasus Covid-19 di Riau sudah menunjukkan tren penurunan. Ini dibuktikan dengan tidak adanya lagi daerah di Riau yang masuk zona merah. Sekarang zona merah kita tidak ada lagi, tinggal zona oranye, zona kuning," kata Gubri.

Gubri menyebutkan, saat ini angka positive rate di Riau juga jauh mengalami penurunan. Gubernur Riau mengungkapkan, saat ini angka positive rate di Riau sudah berada di bawah angka 1 persen, yakni 0,82 persen. Meski begitu masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak. "Mari kita disiplin dalam rangka menegakkan protokol kesehatan agar suasana ini bisa kita pertahankan dan angka kesembuhan ini harus kita tingkatkan," himbaunya.

Ketua Satgas Doni Monardo juga menyikapi adanya kencendrungan mulai longgarnya protokol kesehatan. Seperti kasus positif pada kerumunan acara Maulid dan Pernikahan yang digelar oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab (MRS) mulai bermunculan klaster baru. Dia mengimbau siapapun yang terlibat acara kerumunan mulai dari Penjemputan hingga acara Maulid Nabi di Petamburan untuk secara sukarela memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Berdasarkan data yang diterima Satgas per Kamis sore 19 November, Ada 7 orang positif Covid 19 dari 15 orang yang di tes Swab. Termasuk Lurah Petamburan. Data Jumat sore 20 November, hasil swab antigen untuk Kluster Mega Mendung adalah yang diperiksa 20 orang kasus positif dari 559 orang yang diperiksa. Laporan lain, terdapat 50 orang positif Covid 19 yang mayoritas berdomisili sekitar Tebet.

Ketua Satgas Doni Monardo berharap kerjasama semua komponen masyarakat di berbagai daerah terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten khususnya para Ketua RT dan Ketua RW untuk menyampaikan pesan kepada keluarga keluarga bagi yang kemarin ikut beraktivitas, mulai dari penjemputan di Bandara Soekarno Hatta, kegiatan Maulid Nabi di Tebet, dan juga di Mega Mendung, serta acara terakhir di Petamburan, kiranya dengan kesadaran sendiri untuk melaporkan diri kepada Ketua RT dan Ketua RW. "Pemeriksaan di puskesmas tanpa dipungut biaya. Pemeriksaan ini sangat penting agar diketahui lebih dini. Jika ada yang positif bisa segera isolasi dan tempat isolasi disiapkan pemerintah. Silakan dengan kesadaran dan keikhlasan memeriksa diri ke puskesmas, demi memutus mata rantai penularan untuk keselamatan bersama," imbau Doni yang juga menyebut pihaknya telah menyalurkan 2.500 swab antigen ke seluruh puskesmas yang berada di daerah-daerah yang berpotensi terjadi peningkatan kasus di DKI, Banten dan Jabar. 

Riau tambah kasus baru 

Pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air yang tercatat kasus positif virus Corona (Covid-19) hingga 20 November 2020 bertambah 4.792 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 488.310 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 41.955 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Data penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kini dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di https://www.covid19.go.id dan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/. Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 3.940 orang. Sehingga total sebanyak 410.552 orang sembuh. Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 78 orang. Sehingga meninggal menjadi 15.678 orang. Sementara itu, sebanyak 63.074 orang menjadi suspek Covid-19. Seperti sebaran penambahan kasus Covid-19 di 34 provinsi per 20 November 2020: DKI Jakarta 1.240, Jawa Barat 872, Jawa Tengah 509, Jawa Timur 379, Sumatera Barat 218, Riau 176, Kalimantan Timur 165, Sulawesi Utara 144, Banten 128, Sulawesi Selatan 105

Libur akhir tahun terancam 

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menilai libur panjang Natal dan Tahun Baru pada Desember mendatang terancam ditiadakan jika terjadi peningkatan kasus covid-19. Hal ini menurutnya, menjadi konsekuensi apabila masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan yang menyebabkan kasus covid-19 naik. "Apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan sehingga kasusnya meningkat, maka ada konsekuensi terhadap keputusan yang diambil oleh pemerintah terkait masa libur akhir tahun," kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/11/2020) dikutip dari cnnindonesia.

Ia mengklaim bahwa keputusan libur panjang ditentukan oleh pemerintah namun tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat, apalagi di masa pandemi covid-19. Jika kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dirasa kurang, maka libur dan cuti bersama Natal dan Tahun Baru bisa saja ditiadakan. "Jadi keputusan terkait libur panjang walaupun ditentukan oleh pemerintah namun prinsipnya sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M terutama di masa-masa liburan," tutur Wiku.

Wiku juga menegaskan, apapun keputusan yang diambil pemerintah terkait libur panjang ini, merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan tertular covid-19. "Terlepas diberlakukan atau ditiadakan libur akhir tahun ini keputusan yang diambil oleh pemerintah tentu dalam upaya untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan covid-19," imbuh Wiku.

Berdasarkan revisi SKB 3 Menteri Nomor 391 Tahun 2020, dan Nomor 2 Tahun 2020, tanggal 24-25 Desember menjadi cuti bersama dan libur Natal, ditambah 28 Desember-31 Desember libur pengganti cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Jika ditambah dengan tanggal 1-3 Januari 2021 yang jatuh pada Jumat, Sabtu dan Minggu, maka ada sekitar 11 hari libur panjang. Libur panjang ini dikhawatirkan membuat lonjakan kasus covid-19 karena arus mobilitas masyarakat yang tinggi, padahal di masa pandemi pergerakan orang idealnya dibatasi. Kasus positif covid-19 diketahui mencapai 483.518 per 19 November 2020 dengan 406.612 sembuh dan 15.600 di antaranya meninggal dunia. (*)

Tags : Kasus Baru Corona Riau Bertambah, Zona Merah Menghilang, Corona Masih Mewabah Libur Panjang Terancam,