Agama   2021/12/12 15:39 WIB

Masjid Jama Rusak Butuh Perbaikan, Tapi 'Masih Diabaikan'

 Masjid Jama Rusak Butuh Perbaikan, Tapi 'Masih Diabaikan'

AGAMA - Masjid Jama salah satu landmark paling terkenal di ibu kota India, Delhi. Manajemen masjid abad ke-17 dan kelompok-kelompok Muslim mengatakan Masjid Jama sangat membutuhkan perbaikan.

Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), Mohammed Ansar ul Haq, anggota komite manajemen masjid, mengatakan, pemerintah tidak memperhatikan kondisi masjid bersejarah yang di beberapa bagian telah rusak.

Masjid Jama dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke-17, Masjid Jama dianggap sebagai simbol pemerintahan Muslim di India dan merupakan salah satu contoh terbaik dari arsitektur Islam di negara itu.

Awal tahun ini masjid mengalami kerusakan dalam dua badai debu dalam waktu seminggu, badai itu menyebabkan blok besar batu pasir merah jatuh dari menara selatan. Aktivis warisan juga baru-baru ini menyampaikan peringatan setelah menemukan tambalan semen di kubah utara masjid.

Manajemen mengatakan karena tidak adanya dukungan, mereka terpaksa menggunakan semen untuk mencegah hujan deras merembes ke dalam masjid. "Tidak satu sampai dua perbaikan. Hampir seluruh area masjid membutuhkan pekerjaan restorasi," kata Ansar ul Haq, dilansir dari laman Daily Sabah, Ahad (12/12).

Menurutnya, kubah masjid perlu dipugar lebih awal. "Batu-batu bata lantai sudah mulai keluar. Apa pun yang bisa kita lakukan, sudah kita lakukan. Tapi perlu orang yang ahli untuk melakukan pekerjaan secara ilmiah," ujar Ansar ul Haq.

Ulama kepala yang dikenal sebagai Imam Shahi masjid, Syed Ahmed Bukhari, telah meminta intervensi Perdana Menteri India Narendra Modi, memohon perbaikan, terutama menara ikon masjid.

Dalam sepucuk surat kepada perdana menteri, Bukhari mengatakan, karena batu-batu yang telah jatuh dari kerusakan sebelumnya, penyangga batu-batu lain di sekitarnya menjadi lemah dan memerlukan perbaikan segera untuk menghindari kecelakaan serius.

 "Saya akan berterima kasih jika anda menginstruksikan Survei Arkeologi India (ASI) untuk memeriksa monumen dan memulai perbaikan yang diperlukan, dan khususnya untuk memeriksa dua menara untuk memastikan kondisinya," tulisnya.

ASI adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk penelitian arkeologi dan konservasi serta pelestarian monumen budaya.

All India Muslim Majlis-e-Mushawarat (AIMMM) – sebuah kelompok payung dari berbagai organisasi Muslim juga telah meminta perdana menteri mengarahkan pejabat untuk mengunjungi masjid karena itu tidak hanya bagian dari warisan nasional tetapi juga tempat yang diakui secara internasional. Masjid tersebut tempat ibadah yang sering dikunjungi pejabat dari negeri lain.

Presiden AIMMM Naveed Hamid mengatakan menara, kubah, dan bagian langit-langit runtuh, dan air hujan yang merembes melalui kubah menambah kerusakan struktur. Khawatir penundaan lebih lanjut akan memperburuk kerusakan, dia mengatakan gedung megah itu perlu segera direnovasi.

Dia mengatakan, karena sejumlah besar orang, termasuk turis asing, mengunjungi masjid setiap hari, ada bahaya yang mengintai bagian dari struktur dapat runtuh kapan saja, menimpa orang dan menyebabkan kematian. Menurut ASI, masjid tersebut tidak termasuk dalam daftar monumen yang dilindungi.

"Masjid Jama bukanlah monumen yang dilindungi di bawah ASI, dan restorasi atau pekerjaan apa pun biasanya tidak dilakukan oleh kami. Kami bekerja hanya dalam kasus-kasus khusus ketika kami menerima permintaan dari mereka atas arahan pemerintah," kata Juru bicara ASI, Manu Sharma.

Berbicara kepada AA, seorang pejabat Dewan Wakaf Delhi Mehfooz Mohammad mengatakan mereka sekarang telah memerintahkan survei teknis bangunan dan akan mulai bekerja setelah selesai. Namun, dia mengatakan Badan Wakaf melakukan pekerjaan konservasi untuk pertama kalinya.

Direktur utama Indian National Trust for Art and Cultural Heritage (INTACH) Divay Gupta mengatakan organisasinya telah menawarkan bantuan teknis kepada manajemen masjid untuk melakukan restorasi ilmiah. "Jika mereka setuju, kami akan memberikan bantuan teknis untuk melakukan pekerjaan restorasi. Itu warisan penting dan kami siap memberikan keahlian kami," kata Gupta.

Didirikan pada 1984, INTACH, sebuah organisasi amal nirlaba, terlibat dalam konservasi dan perlindungan warisan alam dan budaya India. (*)

Tags : masjid jama india rusak, perbaikan masjid jama, masjid india, muslim india,