Sorotan   2020/08/03 10:36:00 AM WIB

Mengapa Riau Muncul Klaster Baru Dimasa New Normal?

Mengapa Riau Muncul Klaster Baru Dimasa New Normal?

"Penularan virus corona (Covid-19) mengalami lonjakan justru munculnya kasus baru corona saat diberlakukannya new normal hingga ada 15 kasus baru corona disaat perayaan Idul Adha 1441 Hijriyah"

src=/media/uploads/2020/08/05/huruf-p_12odsHz.pngenularan virus corona (Covid-19) mengalami lonjakan signifikan pada Jumat (31/7/2020) di Kabupaten Kampar. Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar Dedy Sambudi melaporkan, ada 15 kasus baru corona pada Idul Adha 1441 H kemarin. Angka itu sendiri merupakan rekor baru kasus corona dalam satu hari di Kampar. Belum pernah tercatat kasus sebanyak itu sebelumnya. "Mereka semua berstatus kontak erat maupun yang pernah melakukan hubungan kontak dengan pasien positif sebelumnya. Ini merupakan lonjakan tertinggi selama pandemi COVID-19 melanda Kabupaten Kampar," kata Dedy Sambudi.

Sebanyak 15 pasien positif corona dalam sehari itu didominasi berasal dari Kecamatan Bangkinang Kota. Jumlahnya mencapai 13 orang. Sementara dua lainnya berasal dari Kecamatan Kampar Utara. Sebagian pasien dari Bangkinang Kota itu sendiri, dinyatakan Budi, kluster dalam keluarga. "Dari data 15 kasus baru ini, terdapat 13 kasus yang berasal dari dua kluster dalam keluarga. Sedangkan dua kasus lainnya dari hasil tracing kontak yang dilakukan oleh Dinkes Kampar terhadap kasus pasien corona sebelumnya," jelasnya.

Total warga Kampar yang terjangkit Covid-19 hingga 31 Juli 2020 mencapai 46 orang. Rinciannya saat ini, 29 orang masih dirawat, 16 orang telah sembuh dan 1 orang meninggal dunia. Adapun pasien-pasien baru yang tercatat menjelang tutup Juli 2020 ini adalah Ny KRA (7), Tn KRA (9), Tn KR (34), Ny RJE (36), Tn F (51), Tn HS (29), Ny RAW (22), Ny RSS (28) dan Tn Y (48). Inisial pasien tersebut merupakan satu keluarga besar asal Kecamatan Bangkinang Kota yang terpapar dari pasien positif sebelumnya yaitu Tn K (59). K dinyatakan positif pada tanggal 19 Juli 2020 lalu.

Sementara pasien baru lainnya yang tercatat adalah Ny AKD (4), Ny DAT (9), Tn S (37) dan Ny SK (14). Empat pasien positif baru ini merupakan satu keluarga asal Kecamatan Bangkinang Kota yang terdiri dari suami dan anak-anaknya dari pasien positif sebelumnya, NS (37). NS terkominfirmasi positif pada tanggal 24 Juli 2020. Adapaun dua pasien asal Kecamatan Kampar Utara adalah Ny JS (32) dan Ny SE (34). Mereka berdua, berdasarkan hasil tracing, telah melakukan hubungan kontak dengan pasien sebelumnya, Ny RIP (35) yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada tanggal 24 Juli 2020.

Mengingat masifnya penularan di penghujung Juli ini, Dedy Sambudi yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar menegaskan pentingnya masarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat beraktivitas. Terutama daerah-daerah yang kini memiliki angka penularan tinggi seperti di Kota Bangkinang. "Kami selalu mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat di setiap aktivitas. Sebab, virus corona masih menjadi ancaman bagi Kita. Bisa Kita lihat, pasien positif baru terus melonjak. Adaptasi kebiasaan baru (new normal, red), bukan berarti warga bebas melakukan aktivitas. Tapi menyesuaikan dengan kondisi pandemi," sebut Dedy mengingatkan. 

Masa transisi di Riau

Hingga saat ini new normal masih diberlakukan di Riau walau ada di beberapa daerah dalam kondisi 'zona merah'. Ada daerah ditemukan muncul kasus corna klaster baru dalam jumlah kasus baru dalam sehari bahkan mencapai rekor.

Dari total kasus positif di Riau Hingga Senin (2/08) di Riau dari 445 kasus tersebut, sebanyak 23 orang menjalani isolasi mandiri,  102 orang dirawat di Rumah Sakit, 308 orang dinyatakan sembuh dan 12 orang meninggal dunia. Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataannya pada 30 Juli mengatakan, "Data-data menunjukkan ada kenaikan penyebaran kasus di Riau dan kondisinya belum mengalami perbaikan."

Anies juga menyebut ada kenaikan tren dalam positivity rate (perentase positif dari semua yang dites). Pada pekan terakhir. Namun Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan penambahan kasus di Riau dalam sepekan terakhir dinilai 'cukup drastis'. "Ini adalah peningkatan yang cukup pesat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Yopi dalam jumpa pers secara daring pada Selasa (28/07).

"Ini perlu menjadi perhatian kita semua, khususnya masyarakat di Riau dan pemerintah daerah untuk dapat memperbaiki kondisinya," tambahnya.

Menurut Satgas Penanganan Covid-19, pada pekan lalu (data 19 Juli) ada dua wilayah yang risiko tinggi yakni Kampar dan Bengkalis. Kini bisa dicari tahu, berapa banyak kasus positif, PDP, dan ODP yang diperbarui secara berkala. Selama dalam masa new normal hingga bulan Juli, Riau masih terdata tambahan kasus harian. Tercatat pada hari Senin (27/07), misalnya, Riau mencatatkan tambahan kasus baru dalam 24 jam yang tinggi. Riau sudah berlakukan new normal. 

Lokasi rawan tambahan kasus

Hingga Senin (2/08) di Riau dari 445 kasus tersebut, sebanyak 23 orang menjalani isolasi mandiri,  102 orang dirawat di Rumah Sakit, 308 orang dinyatakan sembuh dan 12 orang meninggal dunia. "Kita tidak bertujuan menurunkan garis, karena kalau menurunkan garis berarti mengurangi testing. Jadi kita tingkatkan testingnya, menjangkau orang-orang tanpa gejala tapi positif. Jadi tujuan kita adalah menurunkan wabahnya," kata Gubernur Riau Syamsuar pada 1 Juli kemarin.

Lebih lanjut Syamsuar menjelaskan posisi testing di Riau sudah dilakukan terhadap penduduk. "Sudah dilaksankaan baik secara bertahap, semua kepala daerah [Bupati/Walikota] sudah kita anjurkan untuk melakukan testingnya ke penduduk, tentu berdasar data jumlah penduduk," jelas Syamsuar.

Pada 1 Juli, Syamsuar juga menyatakan, berdasar evaluasi, New normal akan diteruskan namun masih perlu ada peningkatan disiplin masyakarat dalam mematuhi protokol Covid-19. "Masih perlu ada peningkatan disiplin masyarakat dalam tiga aspek, penggunaan masker, cuci tangan secara rutin dan jaga jarak," kata Syamsuar dalam jumpa pers di Geudng Daerah, pada Rabu (01/07).

"Ada dua area utama yang sering terjadi penularan yakni pasar tradisional dan pusat keramaian," jelas Syamsuar.

Setelah new normal, walau ketika pertama kali berlakukan masa transisi PSBB, Syamsuar sempat menegaskan, 'bila angka-angka epidemi memburuk, transisi akan dihentikan dan kembali ke PSBB'.

Pasar dan Mal 'diawasi ketat'

Untuk Mal, secara umum jajaran TNI, polisi dan pemprov Riau disebut Syamsuar, bekerja sama dengan (pengelola) untuk bisa memantau pengaturan masyarakat yang hilir mudik dipusat keramaian. Memang sejak diberlakukannya new normal hilir mudik warga di mal-mal dan pusat perbelanjaan semakin ramai. Sementara untuk pasar, dalam catatan pemprov Riau setidaknya ada 12 pasar tradisional yang sempat ditutup dalam periode satu bulan selama April-Mei. "Ke depan unsur TNI, polisi, ASN akan diterjunkan untuk awasi ketat pasar. Total ada 12-an pasar tradisional di Kota Pekanbaru yang akan diawasi ketat," kata Syamsuar.

Menurutnya, cara pengendalian pasar dalam 14 hari ke depan diubah, yakni pengaturan ganjil genap ditiadakan dan jam operasional dikembalikan seperti semula, dipanjangkan. Sehingga yang dikendalikan adalah jumlah orang yang masuk pasar. "Pengunjung pasar tidak boleh lebih dari 50% kapasitas pasar pada satu waktu dan ini dikendalikan dengan menempatkan petugas di pintu-pintu masuk," tegas Syamsuar.

Dalam evaluasi masa new normal di Riau pada bulan Juni kemarin, disebut tempat lain relatif terkendali baik itu pertokoan, perkantoran, serta kendaraan umum.

Jumlah orang sembuh sempat lampaui kasus baru

Tren jumlah sembuh di Riau yang sempat melampaui kasus baru dalam beberapa hari, pada pekan kedua Juli berbalik. Pada Rabu (08/07) misalnya ada 357 kasus baru dan 147 orang sembuh. Sepanjang masa PSBB kemarin ada sejumlah sorotan di antaranya kerumunan serta kerumunan warga yang berolahraga. Selain itu terjadi pula klaster pasar tradisional. 

Namun disini Gubernur dan Walikota tidak memberlakukan pembukaan pasar yang seharusnya dilakukan dengan cara ganjil genap bagi pedagang. Namun Syamsuar kebali menyatakan kedepan akan diberlakukan penerapan ganjil genap yang bertujuan untuk mengurangi kapasitas di pasar itu hingga 50%. "Memang saat ini kapasitasnya hanya boleh 50% dulu demi keselamatan pedagangnya juga. Jadi ini bukan semata-mata bukan soal ganjil dan genap, ini soal keselamatan pedagang, keselamatan pembeli," ujar Syamsuar.

Namun ada indikator penularan virus corona yang mengkhawatirkan justru muncul klaster baru disaat new normal Syamsuar belum menarik status new normal. Syamsuar malah menetapkan di bulan Juni saja mengizinkan sejumlah kegiatan beroperasi kembali. Catatannya harus memberlakukan protokol Covid-19, seperti mengenakan masker, mencuci tangan/ menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak (physical distancing) dengan orang lain, serta gedung/ruangan/tempat dan angkutan umum hanya berkapasitas 50%.

Kasus corona masih bertambah

Jumlah kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau masih terus bertambah. Untuk hari ini, Jumat (31/7/2020) terdapat penambahan sebanyak 19 kasus. Dalam jumpa pers Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir pada Jumat (31/7/2020) menyebutkan tambahan kasus yang bisa memungkinkan terjadi tersebar di di pasar, permukiman rawan, dan tempat umum lain yang berisiko menurut hitungan epidemiologis.

"Peningkatan kasus yang besar tak lepas dari active case finding (ACF) yang telah diterapkan sejak pertengahan Mei 2020. Dan kita sudah menugaskan jajaran puskesmas untuk melakukan ACF selain tracing. ACF dilakukan di pasar, permukiman rawan, dan tempat umum lain yang berisiko menurut hitungan epidemiologis," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dengan penambahan 19 kasus Covid-19 di Riau, maka total kasus Covid-19 di Provinsi Riau berjumlah 445 kasus. "Dari 445 kasus tersebut, sebanyak 23 orang menjalani isolasi mandiri,  102 orang dirawat di Rumah Sakit, 308 orang dinyatakan sembuh dan 12 orang meninggal dunia, " sebut Mimi Yuliani.

Mimi juga menjelaskan 19 kasus Covid-19 tersebut, terbanyak berada di Kabupaten Kampar dengan jumlah 15 kasus Covid-19. Kemudian, 2 kasus di Kabupaten Pelalawan, 1 kasus di Kota Pekanbaru dan 1 kasus di Kabupaten Bengkalis. Untuk kasus di Kampar, sebut Mimi Yuliani, terjadi karena adanya transmisi lokal antara penderita Covid-19 dengan sejumlah orang di wilayah tersebut. Dari data yang disampaikan oleh Mimi Yuliani, terdapat 1 orang balita yang terinfeksi Virus Corona.

Seperti balita AKD (4) yang merupakan warga Kabupaten Kampar dan saat ini sudah isolasi mandiri di Kabupaten Kampar. AKD (4) merupakan kontak erat dari Kasus terkonfirmasi Ke 359 Ny. NS (38) yang merupakan warga Kabupaten Kampar. Selain itu, dari data yang dilansir oleh Kadiskes Riau, meledaknya Virus Corona di Kabupaten Kampar disebabkan persentuhan tiga penderita Covid-19 dengan sejumlah orang di daerah tersebut. Ketiga penderita Covid-19 itu adalah Ny. NS (38), K (59) dan RIP (35). Dari 15 kasus Virus Corona baru yang ada di Kabupaten Kampar, 8 di antaranya merupakan transmisi lokal dari K (59). (rp.san, elf, muf, sdp, sul/*)

Tags : virus corona, covid-19, pekanbaru-riau, jumlah kasus postif covid-19, index,