Riau   2022/12/28 13:17 WIB

Pemerintah Melihat Investasi Riau Meningkat, 'Tapi Tidak Didukung Infrastruktur' 

Pemerintah Melihat Investasi Riau Meningkat, 'Tapi Tidak Didukung Infrastruktur' 

Kementerian Investasi/BKPM berencana menaikkan jumlah investasi Provinsi Riau tahun 2023 mencapai Rp120 triliun.

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kementerian Investasi/BKPM berencana menaikkan jumlah investasi Provinsi Riau tahun 2023 mencapai Rp120 triliun. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku siap, asalkan pemerintah pusat memperhatikan infrastruktur yang ada di Bumi Lancang Kuning. 

"Pemerintah pusat naikkan investasi Riau Rp120 Triliun tahun 2023 tetapi diminta dapat memperhatikan infrastruktur yang ada di Bumi Lancang Kuning."

"Kami mendapat laporan dari DPMPTSP Provinsi Riau, bahwa investasi Riau ingin dinaikkan oleh Kementerian Investasi/BKPM dua kali lipat, yakni sebesar Rp120 triliun. Kalau infrastruktur diperhatikan seperti jalan, ya kita siap saja bahkan lebih dari itu jumlahnya, kita siap," kata Gubernur Syamsuar saat menghadiri Talkshow Meneroka Ekonomi Riau 2023 di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah, Selasa (27/12). 

Realisasi investasi di Provinsi Riau terus naik dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, tingginya realisasi investasi belum seimbang dengan perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di Riau. 

Jika besaran investasi tersebut sejalan dengan perhatian pemerintah pusat terhadap infrastruktur di Riau, Gubri melihat ekonomi akan semakin meningkat, sebab Riau merupakan pusat perekonomian di Pulau Sumatera. 

"Kita siap bersaing dengan Pulau Jawa. Tapi kalau jalan tidak diperbaiki dan tidak dibantu dengan uang, ya percuma," imbuhnya. 

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan untuk mendorong iklim investasi, bahwa dimana ada daerah yang memiliki sumber-sumber ekonomi, maka harus diperhatikan dan dibantu. 

"Agar terjadi konektivitas antara jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten, yang ini tujuannya untuk menaikkan ekonomi. Kalau tidak dibantu macam mana?," pungkas Gubri. 

Pada 2018 realisasi investasi di Provinsi Riau masih berada pada urutan ke-9 nasional, 2019 naik jadi urutan ke-6, 2020 tetap di urutan ke-6, pada 2021 naik ke peringkat ke-5 nasional. 

Riau lampaui target investasi

Sebelumnya Gubri Syamsuar mengatakan, realisasi investasi Riau dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, bahkan mengalahkan Jawa Tengah (Jateng) dan tertinggi di Pulau Sumatera.

Tingginya realisasi investasi tersebut belum berbanding lurus dengan perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di Bumi Melayu Lancang Kuning.

"Setiap tahun target investasi di Riau selalu dinaikkan Pemerintah Pusat atau Kementerian Investasi, tapi perhatian terhadap infrastruktur Riau masih minim," ucap Syamsuar, dalam keterangan persnya, dalam acara Riau Investment Forum di Ballroom Dang Merdu, Menara Bank Riau Kepri Syariah, Pekanbaru, Rabu (23/11/2022) kemarin.

Syamsuar berharap, pemerintah pusat memberikan insentif yang memadai untuk membangun infrastruktur Riau yang masih perlu sentuhan pembangunan.

"Karena kalau infrastruktur di Riau bagus, tentu memberikan kemudahan bagi investor. Makin banyak potensi yang bisa dimanfaatkan. Jangan sampai tingkat investasi di Riau tinggi, tapi infrastruktur dibiarkan begitu saja." katanya.

Adapun realisasi investasi Riau pada 2018 masih berada pada urutan ke-9 nasional. Pada 2019, realisasi investasi Riau naik jadi urutan ke-6, pada 2020 tetap di urutan ke-6, pada 2021 naik ke peringkat ke-5 nasional, dan pada 2022 kemungkinan akan naik ke peringkat 4 nasional.

Pada 2022, target investasi di Riau ditetapkan sekitar Rp 60 triliun. Pada Oktober 2022, realisasi investasi Riau sudah mencapai sekitar Rp 71 triliun atau melebihi target.

"Pada November ini mungkin realisasi sudah mencapai Rp 80 triliun. Jadi kami selalu berhasil melebihi target yang ditetapkan," ungkapnya.

Syamsuar menyebutkan, realisasi investasi di Riau pada 2023 akan dinaikkan lagi menjadi Rp 120 triliun.

"Boleh saja target tinggi, tapi perhatikan juga infrastruktur di Riau ini. Harus ada insentif yang memadai," harapnya.

Dia menjelaskan, investasi memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi di Riau terus membaik. Saat ini, tingkat ekonomi Riau berada di angka 4,63 persen atau tertinggi dalam 8 tahun terakhir.

Kemiskinan dan jumlah pengangguran terbuka juga menurun, tepatnya berada di angka 4,37 persen dari sebelumnya di angka sekitar 6 persen.

"Makanya kalau saya ditanya investor ‘apakah Riau aman?’, saya tegaskan, ‘Riau sangat aman untuk berinvestasi’. Kami berikan berbagai kemudahan investasi," jelasnya.

Syamsuar juga menyebutkan, pembangunan jalan tol di Riau masih diperlukan sekitar 400 kilometer (km) lagi.

"Makanya saya mengajak para investor yang hadir, ayolah berinvestasi di jalan tol ini. Jangan simpan uang di bawah bantal," kata Syamsuar yang disambut gelak tawa para hadirin.

Saat ini, ruas jalan tol yang belum selesai, antara lain Dumai-Rantau Prapat dan Pekanbaru-Rengat-Jambi.

"Kami undang investor untuk membangun jalan tol ini, termasuk investor dari luar negeri," tegasnya.

Lebih lanjut, Syamsuar mengaku senang karena Riau termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang menerima Hibah Millennium Challenge Compact (MCC) dari Amerika Serikat (AS).

Hibah MCC tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur di Pulau Rupat, Bengkalis sesuai keputusan pihak MCC. (*)

Tags : Investasi Meningkat, Riau, Infrastruktur Belum Memadai ,