News   2021/01/22 18:33 WIB

Pemprov Siaga 24 Jam, Karena Curah Hujan Tinggi 'Banjir, Longsor dan Kerusakan Jalan Mengancam'

Pemprov Siaga 24 Jam, Karena Curah Hujan Tinggi 'Banjir, Longsor dan Kerusakan Jalan Mengancam'

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tetap siaga mengingat saat ini intensitas curah hujan yang tinggi. Melwlui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau meminta semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk siaga 24 jam guna bisa bergerak cepat atasi banjir, longsor, termasuk atasi jalan berlubang.

"Kita minta kepada seluruh UPT untuk siaga/standby 24 jam. Paling tidak ada satu sampai enam anggota yang disiagakan," kata Kepala PUPR-PKPP Riau, Taufiq OH pada media, Jumat (22/1).

Siaga bertujuan, untuk dapat bergerak cepat jikalau ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, atau mendapat laporan dari masyarakat terkait kondisi jalan yang membahayakan masyarakat, pihaknya bisa langsung turun atau bergerak. "Kalau ada laporan jalan berlubang dari mayarakat akan segera ditutup. Karena kalau kita menunggu perbaikankan lama, harus lelang dulu baru bisa dikerjakan," sebutnya.

Saat ini Riau tengah musim hujan. Jadi, jika nanti terjadi banjir atau longsor di suatu daerah, UPT dapat segera turun ke lapangan untuk melakukan penanganan. Disamping itu, Taufiq menjelaskan bahwasanya seluruh peralatan yang berhubungan dengan penanganan tersebut juga telah dipersiapkan.

"Semua peralatan sudah dipersiapkan, termasuk dengan alat berat, dan itu juga sudah kita standby-kan di UPT," ujarnya.

Dewan siapkan anggaran

DPRD Riau sudah menganggarkan sejumlah dana untuk mengantisipasi bencana alam di Riau. "Ada anggaran tersebut di dinas terkait dan juga dalam anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Saya tidak berani mengatakan berapa," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto. Namun Hardianto tak menyebut berapa nominal yang sudah dianggarkan itu.

Selain menyiapkan anggaran, menurutnya DPRD Riau juga menyiapkan hal teknis terkait antisipasi bencana alam seperti banjir dan karhutla. Kegiatan itu berupa pembangunan tanggul di kawasan-kawasan yang kerap dilanda banjir. Pembangunan waduk di Sumatera Barat, sebagai langkah antisipasi tingginya debit air di PLTA Koto Panjang yang menjadi penyebab banjir di kawasan pinggiran Sungai Kampar.

"Jadi ada rencana pembangunan waduk di Sumbar, ini semacam waduk perantara, jadi sebelum air mengalir ke PLTA Koto Panjang, debit air ditampung dulu di sana," katanya. (*)

Tags : Pemprov Riau, Siaga Bencana Alam, Curah Hujan Tinggi, Banjir, Longsor dan Kerusakan Jalan Mengancam,