Headline Karier   2022/05/20 17:30 WIB

Politik Identitas Muhammad Adil Mulai Ditabuh Jelang 2024, 'Bumi Lancang Kuning Seperti Bergetar'

Politik Identitas Muhammad Adil Mulai Ditabuh Jelang 2024, 'Bumi Lancang Kuning  Seperti Bergetar'
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil SH MM

BUPATI Kepulauan Meranti, Muhammad Adil SH MM, mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon Gubernur Riau 2024, membuat sentaro Bumi Lancang Kuning bak bergetar seiring akan memasuki Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Pada Sabtu 29 Januari 2022 lalu M Adil telah mengumumkan terbentuknya Tim 'Songo Banyu Milih', yang mayoritas beranggotakan Suku Jawa. 

Dalam panggung orasinya, Adil secara khusus menargetkan suara dari etnis Jawa yang menurutnya secara persentase mencapai 41 persen dari total 6,8 juta penduduk Provinsi Riau. Dia pun menggiring tim pemenanganya untuk mengingat capaian politik Suku Jawa di era Orde Baru.   

Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau

"Orang Jawa sudah rindu dengan pemimpin Jawa, 25 tahun lalu sejak kepemimpinan Pak Soeripto," ungkapnya. 

Untuk diketahui, Soeripto merupakan Gubernur Riau periode 1988-1998. Dia merupakan Gubernur Riau terakhir yang berakar dari militer, sekaligus simbol penguat "politik keamanan" ala orde baru di Bumi Lancang Kuning. Setahun setelah ditinggal Soeripto, pada 1999 Gerakan Riau Merdeka muncul sebagai protes terhadap politik keamanan yang tidak mensejahterahkan Riau. 

Pasca Soeripto, tak ada lagi orang Jawa yang mampu merengkuh kursi Riau I. Praktis sejak dimulainya otonomi daerah, kursi Gubernur Riau menjadi tempat bagi etnis Melayu. Kendati begitu, sejumlah politisi dari kalangan Jawa tetap mencoba peruntungan di setiap hajatan pemilihan Gubernur Riau, umumnya sebagai wakil gubernur. 

Pada ajang pilkada 2018 yang lalu, Bupati Rokan Hilir Suyatno menjadi representasi Suku Jawa sebagai Calon Wakil Gubernur Riau. Namun Suyatno gagal meraih kemenangan. 

Perangkulan suara dari kelompok kesukuan bukan hal yang aneh dalam kontestasi politik. Tetapi jika haluan politik tersebut ditujukan untuk mengistimewakan kelompok tertentu maka itu merupakan kemunduran. 

"Tentu kemunduran bagi kita karena mereka akan menggunakan sentimen kesukuan untuk menunjukkan perbedaannya dengan kelompok-kelompok lain, menjadikan seolah kelompok ini yang harus diutamakan dari yang lain," kata Pengamat Politik Rony Basista menilai. 

"Namun jika hanya merupakan usaha untuk merangkul dan meraih suara suatu kelompok maka tidak ada yang keliru," jelas kandidat Doktor di Victoria University Wellington ini. 

Rony mengatakan, salah satu indikator upaya perangkulan terhadap kelompok tertentu dapat dilihat melalui pemberian gelar adat kepada politisi, yang tujuannya meraih simpati dari kelompok adat tersebut. 

Pendekatan ini  dilakukan oleh Bupati Kabupaten Kampar, Catur Sugeng Susanto, pada Februari 2020. Saat itu Catur resmi memikul gelar Datuok Rajo Batuah setelah dikukuhkan sebagai bagian dari Suku Domo.

Disinggung mengenai dampak menguatnya politik identitas terhadap stabilitas kawasan Selat Malaka yang bersisian dengan Riau, Rony yakin stabilitas kawasan tersebut tidak terganggu. 

"Terlepas dari identitas apa yang berlaku. Kalau ditarik ke Riau, mau identitas apapun tidak ada pengaruhnya karena stabilitas tidak dijamin oleh latar belakang kepala daerah melainkan sistem politik. Sistem kita sejauh ini mampu menciptakan stabilitas pemerintahan," bebernya. 

Dia membenarkan stabilitas Selat Malaka kian penting seiring menguatnya pengaruh ekonomi China, dan peran selat tersebut yang vital bagi jalur dagang Negeri Tirai Bambu. Belakangan, upaya membendung pengaruh ekonomi China telah memicu terbentuknya aliansi AUKUS (Australia-Inggris-Amerika Serikat). 

Etnonasionalisme di Selat Malaka

Memisahkan Riau dengan Semenanjung Malaya, sejarah Selat Malaka diwarnai rekam jejak etnonasionalisme yang sengit. Bumi Lancang Kuning dikelilingi oleh negara yang didirikan dengan politik identitas yang kental. 

Berjarak lebih kurang 160 kilometer dari Kota Dumai Provinsi Riau, ibukota Malaysia Kuala Lumpur mengisi sejarahnya dengan politik identitas yang kuat; Ketuanan Melayu. Sedangkan Singapura di ujung Semenanjung Malaya, merekam jejak perlawanan etnis China terhadap etnis Melayu. 

"Itu sebabnya isu primordial baiknya dihindari dalam hajatan politik di Riau," terang Pengamat Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris.

Tetapi menurut Aidil Haris selain beresiko terhadap kemajemukan Provinsi Riau, isu primordial juga memiliki kecendrungan melemah dalam menggaet pemilih. 

"Belakangan ini ada kecendrungan isu primordial tidak lagi nendang. Sekalipun pemilih berbasis etnis bisa di kalkulasikan, hasil akhir cendrung cair atau tidak terpolarisasi begitu dalam berdasarkan kantong-kantong etnis," urainya.

Adapun Muhammad Adil setelah mendeklarasikan diri maju sebagai bakal calon gubernur Riau, menyatakan mundur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pengunduran diri tersebut ditenggarai sikap PKB yang membulatkan tekad untuk mengusung Ketua DPW PKB Riau,  Abdul Wahid, sebagai kontestan pilkada 2024 mendatang. 

Biodata: 

  • Nama : H. Muhammad Adil, SH, MM
  • Tempat Tanggal Lahir: 18 April 1972
  • Karir : Seorang politikus asal Riau yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024.
  • Pernah menjabat: Anggota DPRD Provinsi Riau 2 periode (2014-2018) dan (2019-2020)
  • Namun di periode kedua ini, beliau hanya setahun menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau karena beliau maju sebagai Calon Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024.

Adil sendiri dirumorkan tengah mengincar PDI Perjuangan sebagai perahu politik, partai yang punya basis pemilih cukup besar dikalangan penduduk transmigran, yang sebagian besar berasal dari Jawa. 

Sementara itu Sekretaris DPW PKB Riau, Ade Agus Hartanto, menilai sikap Muhammad Adil yang mengutarakan diri sebagai kandidat bakal calon Gubernur Riau untuk 2024 terkesan ambisius. 

"Mestinya suguhkan dulu capaian di Kepulauan Meranti, daripada sekedar mempertontonkan sikap ambisius ke publik," tukasnya. 

Adapun Muhammad Adil memenangkan Pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2020 bersama Asmar. Keduanya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada 26 Februari 2021. Bupati dan Wakil Bupati ini diusung oleh PKB dan PDI Perjuangan.

Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil SH MM, mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon Gubernur Riau 2024.

Deklarasikan diri maju Pilgubri 2024

Seperti disebutkan Larshen Yunus, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau menyebutkan, Bupati Meranti, Muhammad Adil mendeklarasikan diri sebagai Gubernur Riau periode 2024-2029. Dia memastikan diri untuk maju dalam memperebutkan kursi orang nomor 1 di Riau pada Pilkada 2024 mendatang. 

"Muhammad Adil punya prinsip bahwa memang sudah layak untuk maju menjadi Gubernur Riau tahun 2024-2029, dengan visi dan misi yang sudah dipersiapkan menuju Riau cerdas, maju dan berkembang," kata Larshen. 

Adil punya visi Riau cerdas karena dia ingin membawa anak-anak Riau menjadi lebih cerdas dengan mendukung sektor pendidikan dari berbagai aspek. 

"Visi Riau cerdas karena banyak warga Riau yang gagal kuliah. Makannya Ia berharap semuanya di Riau wajib kuliah. Karena untuk mengangkat derajat Riau pemuda dan pemudi harus kuliah dan mendapatkan pelatihan-pelatihan," kata Larshen menirukan buah pikiran M Adil.

Jika dia nanti dipercaya untuk menduduki kursi Gubernur Riau, dia akan menganggarkan dana sebesar Rp500 miliar untuk pengembangan pendidikan di Riau. 

"Dia siap menganggarkan setengah triliun untuk pendidikan di Riau nanti. Kalau Riau itu cerdas, Riau akan menuju kemajuan dan kemakmuran." 

"Saya yakin dengan visi M Adil untuk mencerdaskan melalui Sumber Daya Manusia. Yang dibutuhkan masyarakat itu visi misi dan program-programnya. Dan M Adil membawa visi Riau cerdas, kalau semua cerdas pasti akan maju, dan ini kuncinya di pendidikan," ulas Larshen yang telah memahami visi misi Adil. 

Terkait dukungan dari partai, Adil disebutkan belum mengantonginya. tetapi saat ini Adil merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Deklarasi H. Muhammad Adil untuk menjadi Gubernur Riau secara resmi telah disampaikannya usai mengukuhkan dua tim pemenangan di Pendopo Amarta Puri, Jalan Soekarno Hatta pada Sabtu 29 Januari 2022 kemarin itu.

Dua sayap pemenangan itu yakni, Team AOK (Adil Orang Kita) Riau yang diketuai Zainudin dan Team Banyu Songo Mili Riau dinakhodai Suro Abadi.

Berbagai penampilan seni budaya ikut memeriahkan kegiatan, mulai dari tabuhan kompang selamat datang, penyambutan tarian kuda lumping dan reog hingga barongsai.

Kemudian Adil dan rombongan disambut tarian melayu sekapur sirih dan juga diisi penampilan tarian tortor dari Sumatera Utara.

Ketua Perkumpulan Masyarakat Jawa Timur Riau, Kampriwoto selaku tuan rumah mengaku bangga tempatnya dijadikan lokasi deklarasi H. Muhammad Adil sebagai Gubernur Riau 2024-2029.

Dia juga mengajak untuk membulatkan tekad karena sudah mengenal betul bagaimana karakter dan kemampuan putra Jawa kelahiran Sumatera itu.

"Kami 100 persen mendukung. Beliau (H. Muhammad Adil) ini seorang fighter sejati. Pegang komitmen, tidak plin-plan. Jangan diragukan kesetiaan kami. H. Adil harga mati," ujarnya.

Muhammad Adil menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakannya jika berhasil duduk sebagai Gubernur Riau 2024-2029. Diantaranya program pendidikan, kesehatan, perbaikan ekonomi masyarakat hingga peningkatan pelayanan publik.

Provinsi yang kaya dengan potensi minyak bumi dan minyak sawit sudah seharusnya Riau lebih maju, cerdas dan bermartabat. Salah satu caranya adalah memperbaiki kualitas sumber daya manusia dengan program pendidikan tinggi gratis.

"Kita anggarkan setengah triliun untuk biaya kuliah S1 hingga S3. Tidak ada lagi anak Riau yang tidak bisa kuliah hanya karena tidak adanya biaya. Bahkan kita perlu para lulusan luar negeri untuk teknik perminyakan dan spesialis kesehatan," jelas Bupati Kepulauan Meranti ini.

Dia juga akan mengadopsi program strategisnya di Kepulauan Meranti dengan memberikan fasilitas kesehatan gratis bagi seluruh warga Provinsi Riau.

"Fasilitas itu akan bisa menjangkau rumah sakit ternama di seluruh Indonesia."

"Cukup dengan KTP Riau, warganya sudah bisa mengakses pengobatan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Kita akan lakukan MoU nantinya seperti yang sudah saya lakukan di Kepulauan Meranti," terangnya.

Politisi PKB Riau itu juga akan memfokuskan program menumbuhkembangkan pelaku usaha di Riau dengan pemberian suntikan modal, pelatihan dan pemasaran. Program ini juga untuk menampung generasi muda Riau yang ingin menjadi pengusaha.

"Jadi mau kuliah sudah ada program kuliah gratis, mau jadi pengusaha kita siapkan suntikan modalnya," kata Adil.

Kepada tim pemenangan yang baru dikukuhkan, dia berharap bisa menjadi corong untuk menyampaikan programnya itu kepada masyarakat. "Mari jaga kekompakan kita bersama," ajaknya.

Selain ratusan masyarakat, deklarasi itu juga dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas suku di Riau, seperti Melayu, Jawa, Batak, Bugis dan Minang. Juga ada Ketua dan Pengurus Wadah Kerukunan Masyarakat Meranti, serta para tokoh pejuang pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti. 

Sementara itu Hal ini disanggah oleh Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kepulauan Meranti, Dedi Putra SHi menilai terlalu dini jika berbicara tentang Adil yang mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon (balon) Gubernur Riau.

"Maunya yang terpenting saat ini adalah bagaimana mantan anggota DPRD Provinsi Riau itu bisa merealisasikan janji lompatan pembangunan untuk Kepulauan Meranti. Adil harus bisa membuktikan sebagai figur yang mampu memajukan kabupaten termuda di Riau itu," kata Dedi Putra.

Menurutnya, majunya H Muhammad Adil sebagai calon Gubernur Riau membuat masyarakat bingung dan kisruh dalam berpikir setelah banyaknya kebijakan yang dianggap kontroversial.

Ditambahkan pihaknya tidak melarang Adil untuk maju sebagai calon gubernur, namun terlebih dahulu ia harus menuntaskan apa saja permasalahan yang ada dan telah menjadi janjinya saat kampanye.

"Terkait dengan deklarasi yang dilakukan oleh Bupati Kepulauan Meranti untuk maju sebagai calon Gubernur Riau, merupakan langkah yang membuat masyarakat Meranti kembali terkotak-kotak dalam kisruh berpikir," kata Dedi Putra Politisi Partai PPP.

Urat-urat pikir masyarakat Meranti selama 11 bulan terakhir yang sudah lintang pukang dengan berbagai suprise kebijakan dikejutkan lagi dengan deklarasi maju sebagai calon gubernur," sambungnya.

"Kita tak melarang untuk maju sebagai calon Riau 1, tapi ada banyak hal yang akan mengganggu fokus dan perhatian beliau dalam mensejahterakan masyarakat Meranti. Jika masyarakat Meranti sudah sejahtera dan bermartabat, maka masyarakat ujung timur Riau ini yang akan mendeklarasikan dan ramai-ramai memberikan support dan dukungan," kata Dedi lagi.

Wakil ketua OKK DPW PPP Riau itu mengapresiasi keberanian seorang H Muhammad Adil untuk tampil dan berkompetisi dalam perebutan kursi Gubernur Riau, namun yang paling penting adalah bagaimana Adil dengan segera bisa merealisasikan tujuh program strategisnya yang menjadi visi dan misinya.

"Sebagai Politisi apa yang beliau lakukan sangat excellent, dan kita angkat jempol, tak ada yg seberani beliau, salut kita. Tapi sebagai kepala daerah, apa yang beliau lakukan terlalu dini dan berpotensi menimbulkan perasaan serba salah ASN dalam bekerja," sebutnya.

"Sekarang saya maju bukan atas nama PKB, tapi saya kader PKB. Karena PKB belum menentukan sikap siapa yang akan diangkat. Tapi saya punya komitmen kuat, agar Riau bisa berubah," katanya. 

Adil mengaku akan tetap maju dengan membawa visi dan misinya, meskipun nantinya jika PKB tidak mengangkatnya untuk maju di Pilkada Riau 2024. 

"Kita kan nanti pakai survei, banyak partai-partai lain. Kalau tidak ada yang mau, kita bisa maju independen," kata Adil.

"Kita bangun kekuatan. Sekarang yang bergabung dengan kita Tim Singo Banyu Mili yakni perkumpulan orang-orang Jawa di Riau. Orang Jawa di Riau taksir sebanyak 41 persen, sudah komit. Dan orang Jawa sudah rindu dengan pemimpin Jawa, sudah 25 tahun sejak Suripto," pungkasnya.

Kabar mengejutkan datang dari Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil yang juga merupakan Ketua DPC PKB Meranti. Usai mendeklarasikan diri maju sebagai calon gubernur, beredar surat pengunduran diri Adil sebagai Ketua DPC PKB Meranti.

Surat yang ditujukan langsung kepada Ketua Umum DPP PKB itu, di tandatangani langsung oleh M Adil. Adapun isi surat, Adil menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri lantaran ingin fokus menjadi Bupati Kepulauan Meranti. 

"Ingin fokus menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti," ujar Adil dalam surat tersebut.

Mengenai surat ini, Sekretaris DPW PKB Riau Ade Agus Hartanto membenarkan surat tersebut. Dikatakan dia, PKB Riau sendiri telah menerima surat pengunduran diri Adil sebagai Ketua DPC Meranti. Saat ditanya apakah pengunduran diri itu berkaitan dengan keinginan Adil maju Pigubri, Ade mengaku tidak tahu.

"Ya sudah kami terima. Tapi kalau keputusan mundur memang itu pribadinya Adil. Mungkin bisa tanya langsung sama yang bersangkutan. Kami juga belum dapat keterangan lisan, karena katanya beliau akan menemui kami," ucap Ade Agus, Senin (31/1).  

Surat pengunduran diri tersebut, dikatakan Ade dikirimkan langsung oleh Adil ke DPP PKB. DPW PKB Riau sendiri hanya mendapat tembusan. Maka dari itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan konsultasi ke DPP, terkait langkah-langkah apa yang akan diambil PKB Riau ke depan. 

Tetapi kembali disebutkan M Adil terkait dirinya maju di Pilgub 2024 ini, Ia melihat potensi minyak yang ada di Riau, baik minyak bumi yang berada di bawah, maupun yang ada di atas, yakni minyak sawit, Adil mengatakan, dibutuhkan anak-anak Riau yang menjadi ahli untuk mengelolanya. "Kita penghasil minyak, beli bukunya ada minyak di atas juga ada minyak. Tapi kita tidak tahu bagaimana minyak itu, kita hanya menerima datanya saja, ini karena tidak ada anak-anak Riau yang ahli minyak. Jadi anak-anak kita yang cerdas-cerdas bisa kuliah di Rusia, Iran, Inggris dan negara-negara penghasil minyak lain. Karena ini memang penting. Minimal harus ada 10 anak Riau yang ahli minyak, agar lifting minyak di Riau ini bisa didapatkan," sebutnya.

H. Muhammad Adil SH MM

"Intinya, Riau musti ada perubahan," tegas Adil lagi. 

Deklarasi Gubri, H. Muhammad Adil untuk Riau Cerdas, Maju dan Bermartabat berangkat dari kerisauan akan kondisi masyarakat yang minim infrastruktur, sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan. H Muhammad Adil menyatakan siap maju sebagai Calon Gubernur Riau 2024-2029.

Maka dari itu, Berangkat dari kerisauan akan kondisi masyarakat yang minim infrastruktur, sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan. H. Muhammad Adil menyatakan siap maju sebagai Calon Gubernur Riau 2024-2029.

Sebagai orang yang lama berkecimpung dalam lembaga perwakilan rakyat, Adil paham bagaimana fungsi pengawasan dan penganggaran yang dimilikinya dalam mengawal jalannya pemerintahan. Baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Dia menilai ada yang tidak berjalan baik di dalam tata kelola Pemerintah Provinsi Riau saat ini. Terutama dalam hal penganggaran di APBD yang mengakibatkan banyak kabupaten/kota di Riau merasa dirugikan, karena pembagian bantuan keuangan tidak menggunakan tolak ukur yang benar.

"Banyak indikator yang diabaikan. Seperti Kepulauan Meranti sebagai kabupaten termuda, termiskin hingga 25,28 persen dan paling minim infrastruktur malah dapat pembagian yang paling sedikit. Cuma bisa bangun jalan lima kilo meter saja," kata Adil melalui pers rilisnya Ahad 30 Januari 2022.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh Kepulauan Meranti saja, tapi banyak lagi kabupaten/kota lain merasakan hal yang sama. Untuk itu, dia menilai perlu adanya perubahan gaya kepemimpinan di tatanan pemerintah provinsi.

Jadi M Adil berprinsip harus ada perubahan, kalau tidak Riau akan begini-begini saja, ungkap laki-laki kelahiran 18 April 1972 itu. (*)

Tags : Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Mulai Tabuh Politik, Maju di Pilgubri Jelang 2024, Pilkada Serentak 2024,