Headline Csr   2020/08/02 11:33:00 AM WIB

Program 'Kampung Iklim' Ala PT Musim Mas

Program 'Kampung Iklim' Ala PT Musim Mas

Untuk mengatasi perubahan iklim yang cukup ekstrem selama beberapa tahun terakhir, salah satunya program 'kampung iklim' [Proklim] perlu digalakkan. Salah satu yang dijalankan oleh perusahaan perkebunan sawit PT Musim Mas [MM] yang berbasis di Kabupaten Pelelawan mendorong tiap desa diwilayah kerjanya untuk menggalakkan program Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan [LHK].   

LEBIH dari 50 persen penduduk Riau tinggal di pedesaan dengan jumlah total 1.600 desa. Populasi pedesaan ini berpencar disetiap daerah yang ada di Riau. ProKlim adalah sebuah program nasional yang dikelola oleh KLHK untuk meningkatkan partisipasi publik, serta pemangku kepentingan lainnya, dalam memperkuat kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan iklim, dan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Program ini juga bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang ada, yang telah berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sesuai dengan situasi setempat, kata Manager Humas PT Musim Mas, Ibrahm.

"Untuk mempertahankan upaya-upaya tersebut dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim, kita membutuhkan dukungan dan pemberdayaan masyarakat, kebijakan dan peraturan yang relevan, pendanaan, partisipasi gender, kapasitas publik, dan dukungan dari para pemangku kepentingan eksternal termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan akademisi, institusi," terangnya.

"Ini penting untuk memastikan bahwa program pemberdayaan dan partisipasi masyarakat efektif dan tepat sasaran, dan karenanya akan terus menciptakan nilai-nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta membantu mengurangi risiko bencana terkait iklim di tingkat lokal," sambungnya.

Meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim adalah salah satu program strategis Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) ke-21 di Paris pada tahun 2015 menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% di bawah Business As Usual (BAU) pada tahun 2030, dan hingga 41% dengan dukungan dari komunitas internasional.

Menurutnya, program ini telah menjadi perhatian serius bagi komunitas global, termasuk di Riau dengan sumber daya dan keanekaragaman hayati yang signifikan, Riau tentu berada pada risiko besar terkena dampak negatif dari perubahan iklim. "Tetapi juga memiliki potensi besar untuk berperan dalam mitigasi dan adaptasi terhadap dampak negatif dari perubahan iklim," imbuhnya.

"Program ini mulai kami jalankan terkhusus pada desa melalui Community Development [CD] dan Corporate Social Responsibility ([CSR] menyerahkan bantuan untuk ProKlim yang selaras yang tentunya salah satu program pemerintah Kabupaten Pelalawan yaitu 'Pelalawan Makmur'," terangnya pada media, Rabu (29/07/2020) kemarin.

PT Musim Mas mendukung program-program yang ada di pemerintah daerah Pelalawan, salah satunya Proklim ini. Untuk mendukung ProKlim perusahaan telah memberikan bantuan berupa peralatan biopori serta peralatan biogas dan menyediakan bibit buah-buahan dan pupuk. Melalui Community Development perusahaan bantuan untuk Proklim merupakan kepedulian terhadap lingkungan untuk masyakarakat sekitar wilayah perusahaan salah satunya adalah Desa Air Emas, Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.

"Kami berharap ProKlim di Desa Air Emas dapat menumbuhkan perekonomian baru di masyarakat," harap Manager Humas PT Musim Mas, Ibrahim.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutaan [Kadis LHK] Kabupaten Pelalawan Eko Novitra ST MT dalam tanggapanya melalui Kabid Penaatan dan Pemeliharaan Lingkungan, Tohaji pada media menyebutkan, ProKlim merupakan Program Nasional dari pemerintah pusat yaitu dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.

Pemerintah mempunyai kriteria khusus dan berkelanjutan, "makanya kami menggandeng dari pihak ketiga untuk berkelanjutan dan Alhamdulillah PT Musim Mas bersedia membantu kegiatan ProKlim yang dapat dilakuan secara berkelanjutan ini."

ProKlim, kata Tohaji, merupakan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca. 

ProKlim telah diluncurkan sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Tanggal1 Desember 2016. ProKlim yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, bertransformasi dari memberikan apresiasi terhadap wilayah administratif paling rendah setingkat RW/dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan/desa, menjadi mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya Kampung Iklim melalui pengayaan inovasi program adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan secara kolaborasi antara pemerintah (Party) dengan “Non Party Stakeholder”. 

Selain itu, kata Tohaji, kriteria lokasi ProKlim juga diperluas mencakup wilayah yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi secara berkesinambungan, seperti komunitas pondok pesantren, perguruan tinggi, dan lain-lain. Hal ini juga sebagai wujud pelaksanaan Perjanjian Paris dimana Pemerintah RI telah meratifikasinya menjadi Undang-Undang No 16 tahun 2016 tentang Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim. Landasan hukum ProKlim adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.84/MenLHK-Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim, dan telah ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Nomor: P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim.

Kepada Desa [Kades] Air Emas, Agus Pamuji S.Ip merasa bersyukur atas adanya proklim yang dilakukan di desa nya. "Alhamdulillah kita bisa kerjasama dengan PT Musim Mas dan kedepan kita harapkan kerja sama ini tetap berlanjut. Selain menjadikan Desa Proklim dan juga swasembada pangan, swasembada untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dan menjadikan desa ini nanti menjadi desa agrowisata dan pariwisata," sebutnya.

Dia mengaku berkat kepedulian perusahaan dengan membantu pupuk, bibit tanaman, bibit buah-buahan, peralatan biopori dan peralatan biogas ini merupakan salah satu kepedulian lingkungan yang sangat luar biasa. "Kedepannya kita tingkatkan dukungan dari pemerintah daerah dalam dukungan pemberdayaan pembinaan di masyarakat antara pemerintah daerah dan perusahaan. Kami mengharapkan Proklim yang diberikan oleh PT Musim Mas dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta memberi manfaat bagi masyarakat banyak terkhusus untuk Desa Air Emas," harap Kades Agus. (*)

Tags : PT Musim Mas, Program Kampung Iklim, ProKlim, Pelalawan, Riau, index,