Rokan Hilir   2020/11/06 9:35 WIB

Rumah Warga Terancam Hanyut ke Sungai Rokan

Rumah Warga Terancam Hanyut ke Sungai Rokan

ROHIL - Masyarakat di tepian Sungai Batang Lubuh Dusun Pasir Pandak, Desa Kepenuhan Timur, Kecamatan Kepenuhan, Rokan Hulu (Rohul) sudah mulai khawatir, pasalnya ada banyak rumah warga yang usdah nyaris terjun ke dalam sungai.

Hasanah, salah seorang warga mengaku dirinya merasa khawatir rumahnya berada di pinggir Sungai Batang Lubuh suatu saat rumah akan terseret arus sungai. "Apalagi masuk musim hujan begini air sungai sering naik, tanahnya juga sering terkikis. Kita tidak tahu sampai kapan rumah kami akan bertahan," kata dia dengan nada sedih, Kamis (5/11).

Tokoh adat kepenuhan Ismail Hamkaz mengatakan, telah mengirim surat ke Bupati dan Dinas PUPR Rohul agar bisa segera lakukan antisipasi atau upaya preventif terhadap kondisi tebing yang terus terkikis oleh arus sungai. "Karena tak ada penahan tebing, tanah jadi terkikis. Pemerintah segera bangun Turap di sekitar sungai," kata Ismail yang juga mantan anggota DPRD Rohul.

Datuk Podano Montoi Luhak Kepenuhan ini juga mengkhawatirkan ruas jalan Provinsi Riau ke tebing Sungai Rokan hanya berjarak 10 meter juga terancam abrasi. Dia berharap Pemkab dan Pemprov Riau, bisa secepatnya mengantisipasi sebelum jatuh korban serta kerugian lainnya yang akan timbul akibat rumah warga terseret ke sungai.

Normalisasi di pinggiran sungai rokan

Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga sudah melakukan normalisasi dari sungai pabrik menuju ke pinggiran Sungai Rokan untuk mengantisipasi banjir dan mempermudah nelayan dalam melaut. Kegiatan ini terlaksana melalui anggaran APBD murni Rohil. Kendati dalam kontrak kerja dialokasikan satu alat berat, namun pada saat pelaksanaan, pihak pelaksana mengambil kebijakan mengunakan dua alat sekaligus berupa satu eskavator ampibi dan eskavator biasa.

"Upaya ini dilakukan agar lumpur yang diangkat dari dasar sungai bisa dibuang agak jauh ke darat dengan pengunaan dua alat berat. Dengan begitu, sampah tersebut tidak jatuh lagi ke sungai mengingat struktur tanah lembek dan mudah turun ke sungai apa lagi bila diguyur hujan," terang Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Rohil, Welly Zukiar ST di sela-sela meninjau normalisasi di jalan KPL, Kamis (22/10) lalu. Dia mengatakan, normalisasi sungai pabrik dimulai dari Simpang Sei Garam menuju ke laut, tepatnya di pinggiran Sungai Rokan dengan volume mencapai 2.550 meter dan lebar 19 meter.

Dilakukannya normalisasi aliran Sungai Pabrik ada dua faktor. Yang pertama untuk mengatasi banjir, dan yang kedua untuk mempermudah para nelayan melaut. "Sungai ini merupakan satu-satunya akses aliran air yang ada di sejumlah daerah di Bagansiapiapi. Selama ini sering terjadi banjir akibat terjadinya penyempitan dan pendangkalan akibat sampah, rumput dan lumpur air pasang. Diharapkan melalui kegiatan ini banjir bisa diatasi dan para nelayan bisa lebih mudah melaut," ujarnya.

Penghulu Bagan Punak Pesisir, M Toib juga mengucapkan terimakasihnya kepada pemerintah Pemkab Rohil. "Kita selaku pihak Kepenghuluan sekaligus masyarakat Bagan Punak Pesisir sangat berterima kasih sekali dengan dilakukanya normalisasi aliran sungai ini karena dinilai sangat besar manfaatnya," ucapnya. 

DLH ikut normalisasi sungai 

Begitupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohil sebelumnya sudah melakukan peninjauan langsung dan melakukan pengerjaan normalisasi Sungai Pabrik. "Sejak hari Jumat lalu kita sudah turunkan alat berat untuk normalisasi aliaran dan tebing sungai yang rawan abrasi," kata Suwandi S.Sos, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Rohil.

Pihak DLH melakukan pengalian sungai Pabrik dimulai dari Jembatan Simpang Jalan Bulan menuju Jembatan Sani. "Melihat kondisi di lapangan hasil pembersihan itu sudah mulai lancar airnya, dan saya juga sudah mulai melihat di beberapa titik genangan air berkurang," ujarnya.

Genangi banjir berkurang diantaranya di Jalan Pahlawan, Jalan Madrasah itu sudah mulai berkurang. "Artinya memang cukup efektif ya apa yang kita lakukan, walaupun tidak panjang," ucapnya.

Bersama dengan Kabidnya sudah menyusuri aliran sungai pabrik, ada berapa titik yang terjadi pengecilan akibat tumbuh pohon nipah. "Mungkin tahap kedua akan diturunkan petugas kita untuk membersihkan secara manual terutama di muara sana. Hal ini dilakukan secara manual kerana alat berat tidak bisa masuk," tambahnya dalam pembersihan Sungai Pabrik sudah selesai, alat berat bekerja lagi di lokasi ke Jalan Sekip atau Jalan bulan. (*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : Rumah Warga, Rumah Ditepian Sungai, Rohil, Terancam Terbawa Arus Sungai,