Agama   2024/11/05 11:50 WIB

Sikap Berlebihan dalam Beragama Ditentang Oleh Rasulullah SAW

Sikap Berlebihan dalam Beragama Ditentang Oleh Rasulullah SAW
Ilustrasi berlebihan dalam beragama

Sikap berlebihan dalam beragama ditentang oleh Rasulullah SAW sendiri.

JAKARTA -- Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam masjid. Tiba-tiba, beliau mendapati ada seutas tali yang menjulur antara dua tiang.

Beliau kemudian bertanya, "Tali apa ini?"

Seorang sahabat menjawab, "Itu tali milik Zainab. Jika ia merasa lelah berdiri dalam shalat, maka digunakannya tali itu untuk berpegangan."

Lepaskan tali itu," perintah Nabi SAW, "hendaknya kalian shalat dalam keadaan baik, dan jika lelah, maka sebaiknya tidur."

Dari kisah itu, Rasulullah SAW memberi peringatan dan teguran kepada siapapun Muslim yang berlebih-lebihan dalam melaksanakan perintah agama. Dalam perkara shalat pun, misalnya, Nabi SAW memberikan panduan: hendaknya seseorang mendirikan shalat sesuai dengan kadar kemampuannya.

Jabir bin Samurah, seorang sahabat Nabi SAW, pernah memberikan kesaksian ihwal shalatnya Nabi SAW. Kata dia, "Aku telah shalat bersama Rasulullah SAW. Shalat beliau itu sedang, dan khutbahnya juga sedang."

Sedang yang dimaksudkannya ialah, bacaan beliau tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak kelewat pendek. Sedang berarti pertengahan antara kedua titik ekstrem tersebut.

Maka, jangan berlebihan dalam beragama sampai-sampai bertindak di luar kewajaran. Pernah suatu ketika, tiga orang lelaki datang bertamu ke rumah Rasulullah SAW. Waktu itu, Nabi SAW belum datang.

Maka, ketiganya menanyakan tentang ibadah keseharian Nabi SAW kepada seorang istri beliau. Sesudah mereka mendapatkan jawaban, ada perasaan yang masih tersimpan. Bukankah Rasulullah telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah, baik yang lalu maupun yang akan datang?

"Kalau begitu," kata si orang pertama, "aku akan shalat malam sepanjang malam."

"Aku akan puasa selamanya," ujar orang kedua menimpali.

"Adapun aku," ujar orang ketiga, "aku akan menjauhkan diri dari perempuan dan tak akan menikah.''

Setelah Rasulullah SAW datang, beliau bertanya, "Kaliankah yang telah berkata begini dan begitu? Demi Allah, aku adalah insan yang lebih takut dan lebih bertakwa (kepada Allah) ketimbang kalian. Aku berpuasa, tetapi juga berbuka. Aku mendirikan shalat malam, tetapi aku juga tidur, dan aku pun menikah. Maka, siapa yang membenci sunnahku, ia bukan dari umatku."

Dalam sebuah hadis lain, Nabi SAW bersabda, "Sungguh agama ini mudah. Tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (menjadi semakin berat dan sulit). Maka bersikap luruslah, mendekatlah (kepada yang benar), dan berilah kabar gembira, serta carilah pertolongan pada (waktu) al-ghadwah (awal pagi) dan ar-rawhah (setelah zuhur), dan sesuatu dari ad-duljah (sebagian waktu malam)" (HR Bukhari dari Abu Hurairah RA). (*)

Tags : berlebihan, sikap moderat, kisah nabi, kisah rasulullah, berlebihan dalam agama ,