Suka Pelihara Berbagai Jenis Burung, Larshen Yunus, KNPI Riau: Ini Juga Bisa Lahirkan Lingkungan yang Asri

MOBIL INNOVA bewarna Silver Green bukanlah satu-satunya hobi yang ditekuni oleh Larshen Yunus, Ketua Dewan Pengurus Daerah [DPD] Komite Nasional Pemuda Indonesia [KNPI] Provinsi Riau.

Pria yang kerap disapa Yunus itu mengatakan memelihara burung berkicau menjadi sarananya mencari hiburan di sela-sela rutinitas yang dihadapi setiap hari.

Larshen Yunus mengakui keindahan suara kicau burung merupakan motivasinya untuk menjadi kicau mania.

Saat ini setidaknya ada 15 jenis burung yang dipeliharanya, yakni Love Bird, Jalak Suren, Murai Batu, perkutut dan masih banyak lainnya.

"Hiburan paling top. Hiburan luar biasa," kata Larshen Yunus yang membawa riaupagi.com berjalan-jalan ke pasar penjualan hewan unggas, usai Jumat (1/9/2023).

Hobi memelihara burung ini ia ceritakan sejak masih siswa di SMP.

Ia mengungkapkan sebelum memulai aktivitas, mengurus burung peliharaan menjadi agenda wajib yang ia lakukan setiap pagi dan harinya.

Larshen mengatakan suara kicauan burung membuatnya lebih rileks untuk menjalani kegiatan yang cukup padat saban hari

"Pagi-pagi antara setengah 06.30 sampai pukul 08.00 WIB, sambil merawat dan memberi makan," tuturnya.

Bagi Larshen, memelihara burung tak hanya menjadi sebuah hobi.

Apalagi dengan adanya tren burung ocehan, industri burung ternyata banyak membawa manfaat untuk perekonomian masyarakat, tetapi prinsipnya, kata dia untuk menjaga kelestarian alam juga.

"Ini hobi yang melahirkan pekerjaan, bahkan sampai ke desa-desa. Potensinya luar biasa karena turunannya banyak," katanya.

"Ada penjual pakan dan obat-obatannya, pengrajin kandangnya, ada juga lomba-lomba burung berkicau, dan penangkaran yang hasilnya cukup lumayan," sambungnya.

Bahkan tak sedikit ibu-ibu rumah tangga yang kini memiliki penghasilan tambahan karena mengurus burung peliharaan suami maupun anak-anaknya.

Namun banyak juga pecinta burung yang betul-betul menjadikan penangkaran burung sebagai industri.

Selain itu, saat ini juga banyak jasa perawatan dan penitipan burung ocehan yang hendak ditarungkan dalam kontes-kontes kejuaraan.

Larshen mengatakan, jasa pelatihan terhadap burung ocehan membuka lapangan pekerjaan baru yang pastinya turut menyumbang perbaikan perekonomian rakyat.

"Populasi juga makin banyak karena kita menjaga, memberi vitamin," katanya.

Jadi menurutnya, memelihara burung juga bagian dari mencintai ibu alam kita. Burung-burung yang dulu hampir punah, sekarang populasinya bertambah karena ada penangkaran. (*)