Pekanbaru   2021/06/01 13:17 WIB

Walikota Firdaus Berlakukan PPKM Hingga 13 Juni, Aktivitas Masyarakat 'Dibatasi'

Walikota Firdaus Berlakukan PPKM Hingga 13 Juni, Aktivitas Masyarakat 'Dibatasi'
Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT

PEKANBARU - Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT berlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 13 Juni 2021. Aktivitas masyarakat dibatasi karena terus naiknya angka penambahan positif Covid-19 di Pekanbaru.

PPKM diterapkan melalui  Surat Edaran Nomor 1775/STP/SEKR/V/2021 yang ditandatangani Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru. PPKM se-Pekanbaru dimulai Senin (31/5/2021) hingga 14 hari ke depan. SE ditujukan pada pimpinan lembaga institusi pemerintah, swasta, BUMN, BUMD di Pekanbaru, kepala perangkat daerah di lingkungan Kota Pekanbaru, pimpinan kantor swasta, asosiasi, pengusaha dan camat, lurah se-Kota Pekanbaru serta masyarakat Kota Pekanbaru pada Minggu 30 Mei2021.

Wako Pekanbaru menyampaikan enam arahan dalam surat edaran itu guna perlindungan masyarakat dari penyebaran dan dampak Covid-19 di Kota Pekanbaru. Keputusan memberlakukan PPKM se-Kota Pekanbaru diambil berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perlindungan Masyarakat Dari Penyebaran Dan Dampak Corona Virus Disease 2019. "Serta mencermati perkembangan peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 dan menindaklanjuti arahan Satgas Covid-19 Provinsi Riau tanggal 28 Mei 2021, maka perlu upaya pengendalian penyebaran Covid-19," urainya. 

Enam arahan yang disampaikan Firdaus dalam SE ini adalah, pertama, kegiatan politik, seni, sosial budaya, seminar, lokakarya dan resepsi keluarga yang dilakukan di dalam dan di luar gedung pertemuan tidak diizinkan selama 14 hari. “Terhitung mulai tanggal 31 Mei 2021 sampai 13 Juni 2021," sebutnya. 

Kedua, kegiatan akad nikah hanya dizinkan dihadiri maksimal 20 orang, yakni 10 dari pihak laki-laki dan 10 orang dari pihak perempuan. Ketiga, membatasi tempat kerja/perkantoran dengan menerapkan work from home (WFH) sebesar 75 persen dan work from office (WFO) sebesar 25 persen dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat. Keempat, melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 31 Mei 2021 sampai 13 Juni 2021 terhadap beberapa kegiatan. Yakni, kegiatan restoran, kafe dan tempat usaha makanan lainnya, diizinkan melayani pelanggan di tempat sampai dengan pukul 21.00 WIB. Ini dengan syarat pengunjung yang makan atau minum di tempat sebesar 50 persen kapasitas. "Untuk layanan makanan melalui pesan antar atau dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat," disampaikannya. 

Kemudian pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan/mal sampai dengan pukul 21.00 WIB dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat. "Dan penutupan pusat rekreasi atau hiburan umum. Termasuk club malam, diskotik, rumah biliar, gelanggang permainan ketangkasan elektronik, futsal, wamet, dan PUB, KTV serta layanan hiburan fasilitas hotel," tegasnya. 

Kelima, mengizinkan tempat ibadah untuk melaksanakan kegiatan dengan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat. Keenam, untuk sektor esensial seperti usaha kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi teknologi dan informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu, kebutuhan sehari hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100 persen. "Dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat," tutupnya.

Sementara itu, bagi masyarakat yang telah memperoleh vaksin, lanjut Firdaus, harus tetap menerapkan 5M yang mencakup mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas secara konsisten. Tanpa menerapkan 5M secara ketat, Firdaus memperkirakan penularan Covid-19 berpotensi masih akan terus terjadi meski sebagian warga telah disuntik vaksin Covid-19. "Tidak ada cara lain kecuali tetap disiplin dan mematuhi 5M. Kalau tidak, ya risiko kita tertular semakin tinggi," kata dia. (*)

Tags : Walikota Pekanbaru Firdaus, Berlakukan PPKM, Aktivitas Masyarakat Dibatasi,