Headline Batam   2020/05/10 12:43 WIB

Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Tak Diakomodir

Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Tak Diakomodir

BATAM - Pembangunan jembatan Batam-Bintan hingga saat ini belum diakomodir oleh pemerintah pusat untuk segera dilakukan.

Sudah mendapat rekomendasi dari 3 Menteri (Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Maritim, dan Menteri PUPR), dan Akan dibahas lebih lanjut dengan Kementerian Perdagang. Selain itu ada rencana Pembangunan Jalan/Jembatan sepanjang 60,295 Km, kata Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian dan Infrastruktur, Badan Perencanaan Penelitian, dan Pembangunan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, Muhammad Darwin dirilis batampos, Jumat (8/5/2020).

Muhammad Darwin mengatakan, dari kegiatan yang yang disampaikan hanya sembilan yang diakomodir. Sementara 11 kegiatan lainnya akan dilakukan pembahasan lebih lanjut. Salah satunya adalah major project nasional Jembatan Batam-Bintan sepanjang 7,7 km.

Kegiatan yang merupakan major project dalam RPJMN tahun 2020-2024 yaitu Pembangunan Wilayah Batam-Bintan tersebut akan dibiayai melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan sudah ada review feasibility study (studi kelayakan) dari pemerintah pusat.

Adapun yang direlaisasikan yakni pembangunan fly over Simpang Kabil, Kota Batam sepanjang 430 meter. Bagi kegiatan ini sudah didukung dengan detail engineering design (DED) dan lahan. Selain itu ada juga Pembangunan Pasar Induk, Jodoh yang sudah memilki DED dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Menurutnya, rencana kegiatan ini sudah disampaikan kepada Kementerian PUPR dan Kementerian Perdagangan.

Kemudian di Bintan ada pembangunan SPAM Regional seluas 22,7 Km. Di Tanjungpinang ada pembangunan jalan/jembatan sepanjang 59,40 Km, dan Penataan Kawasan Kota Pusaka. Berikutnya, ada pembangunan Jalan dan Jembatan antara Pulau Kundur Pulau Belat sepanjang 720 meter, pembangunan kolam retensi di Pulau Kundur sebagai Sumber Air Baku dan Pencegah Banjir. Di Anambas ada pembangunan jembatan penghubung kampung baru-air asuk (selat air asuk) sepanjang 400 Meter, jelasnya.

Ditambahkannya, salah satu kegiatan yang ditunggutunggu adalah pembangunan Jembatan Babin. Darwin berharap kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana janji Presiden. Karena kehadiran jembatan Babin menjadi jantung baru bagi percepatan pembangunan dua daerah di luar Batam, yakni Bintan dan Tanjungpinang. Semoga rencana besar yang kita sampaikan ini semuanya diakomodir. Meskipun dilakukan secara bertahap. Adapun untuk besaran anggarannya akan dibahas lebih lanjut, tutup Muhammad Darwin.

Sebelumnya, Batam hanya dapat satu dari 20 kegiatan prioritas derah yang disampaikan Pemprov Kepri di Musrenbangnas. Pemprov Kepri mengusulkan 20 kegiatan prioritas daerah ke pemerintah pusat saat Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun Anggaran (TA) 2020.

Muhammad Darwin, mengatakan, dari jumlah tersebut hanya 9 usulan yang diakomodir, sedangkan 11 usulan lainnya masih dibahas lebih lanjut. Kita sudah menyampaikan 20 kegiatan strategis yang merupakan hasil Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek). Namun sampai sejauh ini ada 9 kegiatan yang diakomodir, selebihnya masih perlu pembahasan lebih lanjut, ujarnya.

Mantan Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Kepri tersebut menjelaskan, kegiatan-kegiatan yang diakomodir dalam Musrenbangnas setelah diketahui saat Pemprov Kepri mengusulkan 20 kegiatan prioritas daerah ke pemerintah pusat saat Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun Anggaran (TA) 2020 adalah:

  • Pembangunan jalan lingkar Teluk Buton Kelarik, Natuna, sepanjang 37 km.
  • Pembangunan Embung Sebayar Kecamatan Bunguran Timur, Natuna.
  • Peningkatan jalan nasional (lintas barat timur) di Bintan sepanjang 66 km.
  • Pelatihan Keterampilan Ketenagakerjaan Bidang Pariwisata dan Industri sebanyak 500 orang di Bintan.
  • Pembangunan Pelabuhan Logistik Siantan Selatan, Anambas.
  • Kegiatan perluasan Pelabuhan Roro Jagoh di Lingga.
  • Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat, Pulau Kundur di Karimun.
  • Peningkatan kapasitas produksi dan Layanan SWRO Pulau Penyengat di Tanjungpinang dan pembangunan Bangunan Pengendali Banjir (kolam retensi, pompa, dan peralatan pendukungnya.
  • Pembangunan rusunawa 164 unit di Kota Batam.

(*)

Tags : -,