Artikel   2023/10/27 23:11 WIB

Anies Baswedan Bakal jadi Pemimpin Hebat, 'yang Miliki Jiwa Visioner dan Masa Depan Lebih Baik'

Anies Baswedan Bakal jadi Pemimpin Hebat, 'yang Miliki Jiwa Visioner dan Masa Depan Lebih Baik'
Prof. Dr. H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D

ANIES BASWEDAN secara resmi telah meninggalkan posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 yang lalu.Tetapi Ia telah mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi Pemprov DKI Jakarta era kepemimpinannya.

Seperti diketahui, Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta sejak Oktober 2017 lalu bersama pasangannya Sandiaga Uno. Namun pada 2019, Sandiaga Uno kemudian meninggalkan Anies karena mengikuti konstelasi pemilihan Presiden 2019. Posisi Sandiaga digantikan oleh Ahmad Riza Patria.

Meskipun bergonta-ganti pasangan, selama masa kepemimpinannya Anies Baswedan telah banyak memberikan prestasi gemilang dan penghargaan untuk Pemprov DKI Jakarta.

Penghargaan bergengsi Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan diantaranya:

1. Sustainable Transport Award pada tahun 2021

Anies Baswedan telah mempersembahkan penghargaan Sustainable Transport Award terkait program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus dikembangkan.

Beberapa inovasi yang diusung di antaranya menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta, mengintegrasikan microbus (angkot) dengan layanan Transjakarta, penataan kawasan transportasi publik milik DKI Jakarta dengan perusahaan transportasi publik milik negara, mengembangkan bus listrik yang ramah lingkungan, dan mengintegrasikan layanan transportasi baik fisik maupun pembayaran. Ini membuat Jakarta sebagai kota pertama di Asia Tenggara yang pernah memenangkan penghargaan tersebut.

2. Penghargaan Kategori Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan

Anies Baswedan memborong empat penghargaan pada tahun 2019 untuk DKI Jakarta. Di antaranya adalah Indeks Beban Kerja Urusan Pemerintah Daerah Bidang Ketenagakerjaan Kategori Sedang dan Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik Kedua berdasarkan intensitas.

Lalu, Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik pada Indikator Utama Penduduk dan Tenaga Kerja, Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik pada Indikator Utama Kesempatan Kerja, serta Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik pada Indikator Utama Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

3. Penghargaan Anugerah Public Relations Indonesia Awards

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta memenangkan kompetisi Anugerah Public Relations Indonesia Awards (PRIA) pada tahun 2020 lalu. Pemprov DKI Jakarta melalui DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta langsung meraih Platinum Awards (Juara Umum) untuk kategori Pemerintah Provinsi.

4. KPPU Award

Penghargaan ini secara simbolis diserahkan pada Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Selasa 14 Desember 2021. Menurut Wagub Jakarta penghargaan tersebut merupakan pemacu Pemprov DKI Jakarta untuk terus berusaha melakukan koordinasi dan harmonisasi kebijakan yang ada. Terutama, prinsip persaingan usaha yang sehat pada kebijakan ekonomi yang diambil, peningkatan tumbuh kembang pelaku usaha UMKM yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

5. IDC Future Enterprise Awards

Best in Future of Digital Innovation" dalam ajang IDC Future Enterprise Awards 2021 diraih oleh "Jakarta Smart City" terkait inovasi yang dimunculkan yakni JAKI (Jakarta Kini).

Platform ini disediakan sebagai layanan digital warga untuk memudahkan dan membawa kebahagiaan warga Jakarta.

JAKI terpilih di antara lebih dari 1.000 proposal di kawasan Asia Pasifik.

6. Top Digital Awards

Selain meraih penghargaan untuk dirinya sendiri berupa Top Leader on Digital Implementation 2021, Anies Baswedan juga turut mempersembahkan beberapa penghargaan lain untuk Pemprov DKI. Seperti Top CIO on Digital Implementation 2021 untuk Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania; Top Digital in Public Service & Smartcity Solution 2021 untuk Pemprov DKI; dan Top IT Manager on Digital Implementation 2021 untuk Kepala BLUD Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha.

Anies Baswedan yang memang peduli dengan pendidikan ini memiliki niat luhur mengisi kemerdekaan dengan pendidikan tak cukup dengan sekolah dan lembaga pendidikan formal semata.

Anies pun merasa perlu mengajak semua orang terlibat. Gerakan Indonesia Mengajar yang dirintisnya mengantarkan Anies Baswedan ke panggung politik.

Dengan gagasan mendirikan Indonesia Mengajar, Anies ingin bangsa Indonesia diisi oleh manusia-manusia yang mempunyai kepribadian dan budaya yang unggul untuk memajukan dan mensejahterakan Indonesia.  

Itulah alasan mengapa Anies terjun ke politik praktis dengan menjadi menteri dan gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah.

Kedua orang tuanya adalah pendidik. Anies lahir dari keluarga terpelajar. Bapaknya Rasyid Baswedan pernah menjadi  Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya Aliyah adalah guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada usia 5 tahun, Anies didaftarkan orang tuanya di taman kanak-kanak Masjid Syuhada, Yogyakarta. Setelah tamat, ia meneruskan di SD Laboratori, SMP Negeri 5, dan SMA Negeri 2. Semuanya di Kota Yogyakarta.

Di tengah-tengah menempuh pendidikan di SMA, ia mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan satu tahun di Amerika. Akibatnya, kelulusannya di SMA Yogyakarta molor setahun. Dia baru lulus pada tahun 1989, seharusnya tahun 1988.

Setelah menyelesaikan SMA, dia masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Dia menyandang gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun. Lulus dari sini, Anies langsung aktif di lembagai kajian ekonomi di almamaternya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.

Lagi-lagi Anies mendapatkan beasiswa untuk magister dan doktornya.

Dia menempuh pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat dan S3-nya di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat.

Dunia sekolah Anies, terbilang istimewa. Dia beberapa kali mendapatkan beasiswa untuk sekolah di luar negeri.

Tidak hanya istimewa di pendidikan, tetapi di dunia aktivis pun Anies memiliki kisah menakjubkan sejak anak-anak.

Saat di SMA dia menjadi wakil  ketua OSIS, dan pada usia 16 tahun itu, Anies juga terpilih menjadi ketua OSIS se-Indonesia saat mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 ketua OSIS.

Di perguruan tinggi, ia sama aktifnya. Jabatan Ketua Senat UGM, pada tahun 1992, di dudukinya.

Namanya mulai menasional setelah menyandang gelar doktor di Amerika dan kembali ke Indonesia.

Dia langsung mengemban tugas menjadi Direktur Riset The Indonesian Institute. Ini adalah sebuah organisasi yang berfokus pada riset dan analisa kebijakan publik.

Kariernya berlanjut, saat dia terpilih sebagai rektor Universitas Paramadhina sebagai rektor termuda di Indonesia pada usia 38 tahun. Janjinya ingin menuntaskan dan mengisi kemerdekaan Indonesia melalui pendidikan dia gelorakan dengan berbagai kegiatan.

Dia mewujudkanya Gerakan Indonesia mengajar. Kegiatannya, mengirimkan anak-anak muda terbaik bangsa menjadi pengajar di Sekolah Dasar di daerah-daerah terpencil di pelosok Indonesia.

Tidak hanya itu yang dilakukan Anies, dia juga menginisiasi kelas inspirasi dengan menggerakkan ribuan orang di berbagai kota untuk mengorganisir dan mengajar selama satu hari di Sekolah Dasar.

Bahkan untuk menuntaskan janji kemerdekaan ini, dia mencoba terjun ke dunia politik dengan menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Hasilnya tidak gemilang, namun bukan halangan bagi Anies Baswedan untuk menuntaskan janji kemerdekan.

Dia bergerak dengan Menginisiasi Gerakan Turun Tangan. Dia mengajak  semua orang terlibat mengurus negeri dengan menginisiasi Gerakan Turun Tangan membantu dan mendorong calon pemimpin muda berpotensi dan bersih.

Karier politiknya mulai terlihat saat dia terlibat turun tangan membantu pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan menjadi juru bicara pasangan tersebut.

Pasca Pilpres, dia menjadi bagian tim transisi presiden terpilih.

Cita-citanya tentang pendidikan mulai terwujud saat dia dipilih Jokowi menjadi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja 2014-2019.

Namun, di tengah menjalani tugasnya, ia terkena reshuffle kabinet Jokowi pada 27 Juli 2016.

Tak jadi menteri, Anies diminta Prabowo Subianto untuk maju bersama Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.  

Pada 16 Oktober 2017, ia bersama Sandiaga Uno dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2020.

KELUARGA  

Istri: Fery Farhati Ganis, S.Psi, M.Sc
Anak: Ismail Hakim
          Mikail Azizi
          Kaisar Hakam
          Mutiara Annisa

PENDIDIKAN

SD IKIP Labrotori II, Yogyakarta (1982)
SMP Negeri 5, Yogyakarta (1985)
SMA, South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika (1988)
SMA Negeri 2, Yogyakarta (1989)
S1. Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta (1995)
S2. University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat (1998)
S3. Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika Serikat (2005)

KARIER

  • Redaktur dan Pembawa Acara "Tanah Merdeka" (Program TVRI Yogyakarta) (1989 - 1991)
  • Program Koordinator di Center for Student and Community Development (1993 - 1994)
  • Peneliti dan Koordinator Proyek di Pusat antar Universitas (PAU)
  • Studi Ekonomi UGM (1994 - 1996)
  • Peneliti pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University (2000 - 2004)
  • Peneliti pada Center for Governmental Studies, Northern Illinois University (2000 - 2000)
  • Research Manager di IPC, Inc., Chicago, Illinois, Amerika (2004 - 2005)
  • Direktur Riset The Indonesian Institute, Center for Public Policy Analysis, Jakarta (2005 - 2009)
  • Peneliti Utama di The Indonesian Survei Institute (LSI), Jakarta (2005 - 2007)
  • National Advisor Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah pada Partnership for Governance Reform, Jakarta (2006 - 2007)
  • Rektor Universitas Paramadina (2007 - 2011)
  • Pendiri dan Ketua Gerakan Indonesia Mengajar (2010)
  • Presenter Program Save Our Nation, Metro TV (2010)
  • Presenter Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika (2010)
  • Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja (2014-2016)
  • Gubernur DKI Jakarta (2017-2022)

PENGHARGAAN

AFS Intercultural Program, Milwaukee High School, Wisconsin, AS (1987)
JAL Scholarsip (1993)
Fulbright Scholarship (1997)
ASEAN Student Awards Program (USAID-USIA-NAFSA) (1998)
William P Cole III Fellowship, Universitas Maryland (1998)
Indonesian Cultural Foundation Scholarship (1999)
Gerald Maryanov Fellow, Northem Illions University (2004)
William P Cole III Fellow di Maryaland School of Public Policy, ICF Scholarship (2005)
Pandangan LMR pada Sosok Anies Baswedan

Sementara Lembaga Melayu Riau [LMR] Pusat, Jakarta memandang soal pemimpin seperti Anies Baswedan terlihat seperti pemimpin dimasa depan adalah sosok manusia utama.

Perilakunya ditiru dan pemikiran serta keputusan-keputusannya akan berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.

"Sejarah para nabi dan rasul telah memberikan petunjuk perihal bagaimana kita bisa menyiapkan pemimpin yang hebat," sebut Ketua Umum [Ketum] LMR, H. Darmawi Wardhana Zalik Aris mencontohkan. 

Nabi SAW bersabda, “Tidak seorang pun yang diutus Allah sebagai nabi, melainkan ia pernah menggembala kambing.”

Para sahabat bertanya, “Anda (Rasulullah) juga?” Nabi menjawab, “Ya, aku pun pernah menggembala kambing penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.” (HR Bukhari).

Nabi Musa juga pernah menjadi seorang penggembala kambing. “Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?" Berkata Musa, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya." (QS Thaha [20]: 17-18).

Menurutnya, hadis dan ayat itu memberikan sebuah “peta jalan” setiap keluarga, umat, bahkan bangsa dan negara tentang bagaimana langkah menyiapkan hadirnya pemimpin. Yakni dengan memberi anak tanggung jawab, menggembalakan kambing adalah salah satunya.

Darmawi menilai, semua sudah terbukti dalam sejarah perjalanan nabi dan rasul, kepemimpinan umat berjalan baik dan benar karena mereka sejak kecil telah terbiasa tertempa dengan menjadi penggembala kambing dengan mentalitas jujur, amanah, dan cekatan. 

Menggembala kambing melatih mental tanggung jawab, menstimulasi kemampuan berinisiatif positif, serta cepat dalam mengambil keputusan secara tepat.

Menggembala juga melatih kepekaan dalam memberikan perlindungan kepada hewan ternaknya. Penggembala yang baik akan tahu mana suara binatang peliharaannya yang sehat, sakit, dan akan sakit sehingga punya mentalitas sabar dalam mengurusi gembalaannya.

Dengan demikian menjadi seorang pemimpin tidak bisa ujug-ujug, harus benar-benar melalui proses yang matang dan betul-betul teruji. Karena titah seorang pemimpin sangat mungkin menjadi kebaikan atau malah keburukan bagi rakyatnya.

Namun di era modern, terutama masyarakat urban, akan kesulitan jika harus melatih kepemimpinan anak dengan menggembala kambing.

Tetapi secara substansi, tanggung jawab tetap bisa diberikan sebagai proses pembelajaran dan penempaan.

Misalnya dengan mendorong anak menjadi pengurus remaja masjid, memberi tugas kebersihan rumah dan lingkungan, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan pada level umur dan kematangan psikologi anak.

Kebutuhan untuk menyiapkan anak-anak, generasi umat, bangsa dan negara menjadi pemimpin di masa mendatang terasa kian mendesak kalau melihat realita terkini.

Anak-anak di era digital kini sangat rentan terhadap penyakit fisik, kesehatan mental, cenderung asosial, dan tidak cakap dalam berkomunikasi. 

Dan, langkah konkret untuk menyiapkan pemimpin, menurut Darmawi Wardhana, juga semakin terasa urgen jika melihat pada tahun 2030 Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi.

"Jika anak-anak bangsa justru tidak siap secara mental, wawasan dan karakter dalam kepemimpinan, tentu saja bonus demografi itu bisa berubah menjadi petaka demografi."

"Sungguh ini adalah tantangan terbesar umat Islam dan bangsa Indonesia. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang mengalami krisis stok pemimpin di masa mendatang. Upaya langsung dan terus menerus harus segera diupayakan," kata Darmawi Wardhana.

Sebab, menurutnya, betapa pun negeri ini hari ini kaya akan pemikir, pengarang buku, orator, pengusaha ataupun pemimpin hebat sekalipun, itu tidak menjamin bahwa ke depan akan lahir pemimpin hebat secara otomatis.

Harus ada upaya nyata dan berkesinambungan.

Terlebih pemimpin kuat itu lahir bukan dari ruang yang memanjakan generasi penerus dengan fasilitas dan kekhususan tertentu.

Menurutnya, pemimpin yang hebat hanya akan lahir dari proses yang panjang, berliku, memang lambat, tumbuh sedikit demi sedikit, tapi akan matang hasilnya. Karena mereka terbiasa dengan kerja keras, tanggung jawab tinggi, dan visi mulia yang hendak dicapai.

Jadi kata Darmawi Wardhana, kalau sudah tiba saatnya, mereka bisa mengubah wajah umat, bangsa dan negara menjadi lebih baik dengan kepemimpinan mereka yang tangguh dan teruji seperti terlihat ada pada sosok Anies Baswedan. Bukankah begitu sejarah panjang para nabi dan rasul sukses dalam memimpin umat?

Berbagai penghargaan yang diperoleh 

Dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan aktif berorganisasi sejak masa sekolah, menjadi bukti bila Anies Baswedan adalah sosok yang berkompeten bagi bangsa dan negara.

Tak heran bila sepak terjangnya bukan saja menuai apresiasi di Indonesia, melainkan juga membuatnya menjadi salah seorang berpengaruh di dunia.

Berulang kali Anies menerima penghargaan internasional. Terhitung ada tujuh penghargaan bergengsi yang kini diterima Anies Baswedan.

Gerald Maryanov Award

Diterima Anies pada 2004, penghargaan Gerald Maryanov Fellow diterimanya dari Departemen Ilmu Politik Universitas Northern Illinois. Penghargaan bergengsi ini hanya diberikan kepada mahasiswa terbaik, dan Anies adalah salah satunya:

100 Intelektual Publik Dunia

Tak mau ketinggalan, pada 2008 Majalah Foreign Policy memasukkan Anies dalam 100 intelektual publik dunia. Tahukah kamu bila Anies merupakan orang Indonesia satu-satunya dalam daftar tersebut?

Young Global Leaders

Memasuki 2009, Anies pun didapuk menjadi salah satu Young Global Leaders. Ini menjadi bukti bila jiwa kepemimpinan Anies tak perlu diragukan lagi.

20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia

Pada 2010 Anies kembali menerima penghargaan. Majalah Foresight menasbihkannya sebagai 20 tokoh yang membawa perubahan dunia dalam kurun waktu 20 tahun mendatang.

PASIAD Education Award

Masih di tahun 2010, Anies mendapatkan penghargaan dari The Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Cauntries (PASIAD) kategori pendidikan dari pemerintah Turki. Penghargaan ini karena kesuksesan program Indonesia Mengajar yang sudah dicanangkannya.

Nakasone Yasuhiro Award

Di tahun 2010 juga Anies menerima Nakasone Yasuhiro Award, yang tak lain nama mantan perdana menteri Jepang. Anies dinilai sebagai orang Indonesia yang visioner.

500 Muslim Berpengaruh di Dunia

Terakhir, pada 2010 Anies lagi-lagi menerima penghargaan. Kali ini dari The Royal Islamic Strategic Studies Center, Jordania, memasukkan Anies sebagai The 500 Most Influential Muslims.

H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D adalah Akademisi, Aktivis Sosial, dan Politisi Indonesia. Setelah mengenyam pendidikan di bidang ilmu politik dan pemerintahan, Anies berkarier sebagai akademisi. (*)

Tags : Anies Baswedan, Anies Bakal jadi Pemimpin Hebat, Anies Miliki Jiwa Visioner dan Masa Depan Lebih Baik, Artikel,