Tni - Polri   2024/01/05 10:25 WIB

Danrem 031/WB Tinjau Banjir yang Tak Terbendung di 7 Daerah Sudah Berstatus Siaga Darurat

 Danrem 031/WB Tinjau Banjir yang Tak Terbendung di 7 Daerah Sudah Berstatus Siaga Darurat
Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca didamingi Pj Bupati Kampar Hambali, meninjau dan menyerahkan langsung bantuan kepada seluruh warga terdampak banjir.

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Provinsi Riau tengah dilanda bencana banjir yang semakin meluas akibat tingginya intensitas hujan.

Guna memastikan langsung, Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca didamingi Pj Bupati Kampar Hambali, meninjau dan menyerahkan langsung bantuan kepada seluruh warga terdampak banjir.

Kini tidak kurang dari tujuh kabupaten/kota di provinsi tersebut telah mendeklarasikan status siaga darurat banjir sebagai respons terhadap cuaca ekstrem dan daerah-daerah yang sudah terendam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Edy Afrizal, dalam konferensi pada Kamis 28 Desember 2023, mengungkapkan bahwa awalnya hanya empat kabupaten/kota yang menyatakan siaga darurat, yaitu Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu (Rohul), dan Bengkalis.

Namun, kini jumlahnya meningkat menjadi tujuh.

"Sebelumnya ada empat kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat banjir, itu yang menjadi dasar kami untuk menetapkan status tingkat provinsi," ujar Edy Afrizal.

Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Pelalawan, dan Kuantan Singingi (Kuansing) merupakan tambahan daerah yang turut menyatakan siaga darurat. Informasi juga menunjukkan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kemungkinan akan menyusul langkah serupa.

Dalam upaya penanganan, Edy Afrizal mengungkapkan bahwa empat daerah yang sudah dilanda banjir telah mengajukan permohonan bantuan logistik kepada Pemerintah Provinsi Riau. Kuansing, Bengkalis, Rohul, dan Kampar menjadi daerah yang sudah menerima bantuan berupa makanan, seperti gula, sarden, minyak goreng, selimut, kain sarung, terpal, tikar, dan sabun.

Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Status ini berlaku sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024, dengan pertimbangan daerah-daerah di Riau yang telah mendeklarasikan siaga darurat.

Edy Afrizal menegaskan bahwa penetapan status tersebut juga didasarkan pada informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, yang menunjukkan tingginya curah hujan.

Hal ini diperparah oleh kondisi cuaca di provinsi tetangga, Sumatera Barat, yang dapat berdampak pada waduk PLTA Koto Panjang Kampar.

Dalam respons cepat, Pemprov Riau telah mendirikan posko siaga darurat bencana di kantor BPBD Riau untuk mengkoordinasikan upaya penanganan dan distribusi bantuan.

Masyarakat di delapan daerah yang terkena dampak banjir diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung koordinasi dan penanganan bencana ini.

Selanjutnya, Edy Afrizal menyatakan bahwa pihaknya masih terus berkomunikasi dengan daerah-daerah terkait untuk memastikan bantuan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah yang terdampak banjir.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam menghadapi kondisi darurat akibat banjir yang meluas di Riau. 

Sementara banjir di Kabupaten Kampar, sampai saat ini, tercatat sebanyak 730 rumah warga masih terendam banjir di Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.

Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca didamingi Pj Bupati Kampar Hambali, meninjau dan menyerahkan langsung bantuan kepada seluruh warga terdampak banjir.

Dengan menggunakan perahu dan berjalan kaki, rombongan Danrem dan Pj Bupati, serta para Pasi, Dandim 0313/KPR Setiawan Hadi Nugroho, Kapolres AKBP Ronald Sumaja, Kajari Kab Kampar Sapta Putra, benerapa Kepala OPD terkait, Camat Tambang Jamilus, Kades Kualu Darmawan.

Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca mengatakan bahwa,agar semua masyarakat untuk berhati-hati dan memantau terus perkembangan kondisi banjir.

"Walaupun curah hujan di kampar sudah mulai kurang, namun curah hujan di Sumatera Barat masih tinggi," ujarnya.

Dalam antisipasi banjir kedepan, Danrem juga menyampaikan agar kita semua bisa merobah paradikma penataan alam,apabila kita tidak mulai hari hal pengolaan alam dengan baik. Saya yakin banjir dalam 10 atau 20 kedapan pasti akan lebih parah dari saat ini.  

"Maksudnya, kita melaksanakakan mengembangan fungsi alam baik dengan cara disetiap kegiatan olahraga ataupun kegiatan-kegiatan lainnya. Endingnya harus ada menanam pohon," ujarnya.

Ini adalah wujud kepedulian kami dan juga sebagai respon cepat TNI dalam penanganan bencana yang terjadi di wilayah kampar,  agar masyarakat yang terkena musibah dapat secepatnya mendapatkan bantuan.

"Kami berharap dengan kehadiran kami di wilayah banjir ini, sedikitnya dapat membantu meringankan beban para warga yang terdampak Banjir,"tutup Danrem.

Sementara itu Pj Bupati Kampar Hambali mengingatkan kepada seluruh warga agar berhati-hati dengan air.

"Jaga anak-anak, barang-barang rumah tangga. Sebab kondisi air belum menentu, bisa turun, bisa saja naik," ungkap Pj Bupati.

Selain itu, semua pihak juga diminta untuk tetap waspada, mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang, dan bersama-sama berkontribusi dalam rangka pemulihan wilayah yang terdampak banjir. (*)

Tags : Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca, Danrem 031/WB Tinjau Banjir, Riau, 7 Daerah Sudah Siaga Darurat,