Headline News   2020/10/08 14:24 WIB

Tolak UU Cipta Kerja: 'Demo Tak Menguntungkan, Banyak yang Berjatuhan'

Tolak UU Cipta Kerja: 'Demo Tak Menguntungkan, Banyak yang Berjatuhan'

PEKANBARU - Demo penolakan omnibus law di Riau, tepatnya di gedung DPRD Riau, Kamis (8/10/2020), berlangsung ricuh. Bermula dari aksi saling dorong pagar masuk, massa aksi dan polisi mulai kontak fisik.

Akibatnya, ratusan mahasiswa-mahasiswi dari puluhan ribu demonstran, berjatuhan dan menjadi korban gas air mata dan water canon pihak kepolisian jajaran Polda Riau, sekira pukul 14.55 WIB tadi.

Selain mahasiswa kena gas air mata, para polisi juga kena gas air mata. Kondisi Lapangan yang gerimis dan disertai angin membuat gas air mata pun menyebar dengan cepat. Massa aksi lantas berhamburan, sebagian menyeberang ke taman budaya Siak.

Bahkan ada juga para demonstran yang melemparkan balik gas air mata ke arah polisi di dalam halaman pintu gerbang masuk DPRD Riau. Polisipun bertumbangan dan menyelamatkan diri ditolong sesama personelnya lainnya mencuci muka dengan air yang ada di dalam halaman DPRD Riau.

Walau sempat terhenti sesaat, kontak fisik kembali terjadi. Kali ini saling lempar batu terjadi. Baik polisi maupun massa aksi saling melempar. Kericuhan terjadi termasuk dekat Kantor DPRD Riau, tatkala massa gabungan mahasiswa dan buruh yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law memasuki hari ketiga, pada Kamis (08/10). Dalam kericuhan ini, aparat kepolisian tampak melepaskan tembakan gas air mata ke arah para pendemo, beberapa ratus meter dari kantor DPRD. Pada arah berlawanan, para pendemo melempar batu ke arah aparat.

Massa yang berupaya mendekati Gedung DPRD melempari aparat dengan berbagai benda. Para anggota polisi yang sebelumnya berada di depan pagar gedung legislatif itu, berhamburan masuk ke halaman Gedung DPRD lalu memakai peralatan pengamanan. Aparat kemudian menembakkan gas air mata ke arah para pendemo. Mobil water cannon yang sedianya berada di belakang gerbang pun turut bergerak menuju massa aksi. Mobil ambulans pun terdengar meraung-raung kedua sisi jalan.

Mahasiswa demonstran saling tolong menolong menggotong rekan-rekannya yang pingsan lemas akibat gas air mata, para korban dilarikan ke gedung MUI Riau di sebelah Gedung DPRD Riau itu. Sementara sejumlah ambulance baik dari ambulance RS Awal Bros, ambulance FPI, dan lain-lain hilir mudik membawa korban yang pingsan berjatuhan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kronologis kerusuhan demo di DPRD Riau menolak UU Cipta Kerja dalam pantauan wartawan bermula sekitar pukul 14.53 WIB Kamis (8/10/2020) beberapa demonstran yang tak terkontrol mulai melemparkan air mineral gelas ke arah polisi di pintu gerbang keluar DPRD Riau yang dekat sebelah Gedung BPK RI Perwakilan Riau Jalan Sudirman Pekanbaru itu.

Setelah itu beberapa benda keras seperti kayu dan batu beterbangan dari arah demonstran ke barikade polisi. Suasana makin panas ada polisi yang menghindari lemparan itu, akhirnya memancing mobil water canon di dalam halaman DPRD Riau memulai menembaki demonstran dengan air. Disusul dengan tembakan gas air mata bertubi-tubi dari polisi membuat kocar - kacir demonstran melarikan diri menyelamatkan diri. Hingga terjadilah ratusan demonstran berjatuhan kena gas air mata.

Hingga Kamis sore (8/10/2020) pukul 16.40 WIB tadi suara tembakan gas air mata masih terdengar membubarkan demonstran. Demonstran bergantian datang. Jalan Sudirman depan DPRD Riau ditutup total untuk semua kendaraan. Sejumlah demonstran mengatakan pihaknya sudah mempelajari isi UU Cipta Kerja itu yang sebagiannya merugikan buruh dan masyarakat. "Jika anda tidak peduli UU OMNIBUS LAW, dan anda berfikir kalau UU tersebut hanya merugikan kaum buruh. Anda salah besar, ada beberapa point dari UU ini yang sangat merugikan hak warga sipil seperti kita," seru salah satu mahasiswa. (*)

Editor: Surya Dharma Panjaitan

Tags : Demo tolak UU Cipta Kerja, Ratusan Demonstran Berjatuhan, Demo di Riau,