News   2024/01/23 9:52 WIB

Gubernur Edy Natar Nasution Sayangkan Pemkab Tak Maksimal Serap Dana Kebencanaan, 'yang Hanya Andalkan APBD Bukan dari Pusat'

Gubernur Edy Natar Nasution Sayangkan Pemkab Tak Maksimal Serap Dana Kebencanaan, 'yang Hanya Andalkan APBD Bukan dari Pusat'
Gubernur Riau Edy Natar Nasution

PEKANBARU,RIAUPAGI.COM - Pemerintah kabupaten kota di Provinsi Riau dinilai kurang serius dalam menggaet dana dari pemerintah pusat untuk penanganan bencana di Riau.

"Gubernur Riau, Edy Natar Nadution mendorong seluruh masyarakat untuk peduli terhadap korban terdampak banjir di Provinsi Riau."

"Sebenarnya perhatian dari pemerintah pusat ke daerah itu luar biasa soal [bantuan dana kebencanaan], tapi saya melihat kawan-kawan kita di kabupaten kota ini masih kebingungan dalam mengakses itu," kata Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Minggu (21/1).

Hanya saja Gubernur Edy Natar Nasution menyayangkan Pemkab tak maksimal untuk menyerap dan gaet dana kebencanaan dari pusat ini.

Hal ini terbukti dari data yang dirilis oleh BNPB, hanya beberapa kabupaten kota saja yang mampu mengakses dana dari pemerintah pusat.

Gubri menyayangkan kondisi seperti ini bisa terjadi. Sebab keuangan pemerintah dari daerah masih terbatas untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan kebencanaan.

"Sayang sekali, peluang untuk mendapatkan bantuan itu ada, tapi tidak termanfaatkan dengan baik, sementara bantuan itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya.

Padahal kata Edy, bantuan dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan, sebab tidak semua daerah keuangan memadai.

Sementara kebutuhan yang harus dilaksanakan di lapangan cukup banyak.

Sehingga jika hanya mengandalkan dari APBD saja, maka tidak banyak yang bisa diberikan kepada masyarakat.

"Saya minta kawan-kawan di Pemprov dan kabupaten kota ini harus menjadi perhatian dan harus dilakukan evaluasi," sebutnya.

Sebab kata Edy dari hasil kunjunganya ke berbagai daerah yang terdampak banjir di Riau masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Sementara pemerintah daerah masih terbatas untuk memberikan bantuan karena terkendala anggaran.

"Jadi kedepan saya minta komunikasi kita dengan pusat itu harus dijalin lebih intens lagi. Karena bantuan yang disiapkan oleh pusat itu sebenarnya banyak, tapi sayang kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik," katanya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BNPB, pada tahun 2024 ini baru tiga kabupaten kota di Riau yang mengajukan bantuan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi di BNPB.

Yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Kota Dumai.

Sebagai informasi, untuk mendapatkan bantuan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB, pemerintah daerah wajib melengkapi sejumlah administrasi.

Mulai dari proposal, surat rekomendasi gubernur, hasil telaah BPBD provinsi, SK tanggap darurat atau surat pernyataan bencana dari gubernur/bupati/wali kota.

Rekapitulasi usulan kegiatan, surat pernyataan kewenangan aset, narasi proposal, R3P atau dokumen Jitupasna, ringkasan APBD Penanggulangan Bencana dan dokumen pendukung.

Gubernur Riau, Edy Natar Nadution juga mendorong seluruh masyarakat untuk peduli terhadap korban terdampak banjir di Provinsi Riau.

Ia mendorong untuk berperan aktif dan menjadi penggerak dalam mengatasi kesulitan masyarakat sekitarnya.

"Saya berharap masyarakat riau memiliki empati ataupun sebagai motor penggerak di daerahnya. Mengajak terhadap hal-hal kebaikan dan mungkin mengatasi kesulitan masyarakat sekitarnya dimanapun kita berada," kata Gubri.

Dijelaskan Gubri, dirinya bersama Pemprov Riau dan unsur Forkopimda terkait, telah berkali-kali turun langsung ke kawasan pemukiman terdampak banjir.

Hal ini tentunya sebagai langkah untuk memberikan semangat warga dan menyerahkan berbagai bantuan yang diperlukan.

"Insya Allah kita juga akan meninjau ke pelalawan, sudah kita rencanakan. Beberapa waktu lalu saya juga telah meninjau ke berbagai tempat yang terkena banjir," jelasnya.

Diterangkannya, musibah banjir ini tidak hanya melanda daerah Bumi Lancang Kuning saja. Namun, kejadian yang sama juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia, dan ini dapat menjadi evaluasi bersama.

"Dengan melihat situasi seperti ini, bisa menjadi ingatan, bahwa kita tidak pernah tahu kapan Allah memberikan musibah. Ini harus menjadi evaluasi bagi kita semua, kenapa Allah memberikan situasi ini," katanya.

Diberitakan sebelumnya, BPBD Riau mendata terdapat 6.467 jiwa warga di empat kabupaten/kota yang mengungsi akibat banjir. (*)

Tags : gubernur riau edy natar nasution, gubri sayangkan soal serap dana kebencanaan, pemkab tak maksimal serap dana kebencanaan, bantau dana kebencanaan dari pusat, News ,