Indragiri Hulu   2020/11/04 13:19 WIB

Ikut Perangi Corona, Industri Pabrik Tanpa Kebun 'Kena Dampaknya'

Ikut Perangi Corona, Industri Pabrik Tanpa Kebun 'Kena Dampaknya'
H Zulfikar, Direktur PT Mustika Agung Sawit Gemilang (MASG) Salurkan bantuan masker

PEKANBARU - Hingga kini November 2020, infeksi Covid-19 di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan hingga urutan nomor 7 dengan provinsi lainnya di tanah air dan masih mencetak angka tertinggi. Tak hanya pemerintah, pelaku usaha perkebunan kelapa sawit juga turut mendukung upaya pemerintah tersebut untuk mencegah, mengantisipasi, dan mengatasi penyebaran virus Corona.

Lembaga dan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah tersebut salah satunya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Mustika Agung Sawit Gemilang (MASG) yang beroperasi di Desa Semelinang Darat-Gumanti, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Pabrik pengolahan sawit MASG berpartisipasi dengan membantu menyediakan perlengkapan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga medis. Perlengkapan APD tersebut telah diserahkan kepada Pemprov Riau melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Riau dan membantu masyarakat sekitar pabrik dengan membagikan sembilan bahan pokok (Sembako).

Terdapat ribuan pieces perlengkapan APD medis berupa masker diserahkan ke Disnaker Riau. H Zulfikar, Direktur PT MASG memberikan sumbangan 3.500 masker medis sebagai bagian dari upaya menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19). Tahap awal, jumlah bantuan masker yang disumbangkan mencapai 3.500 lembar. "Partisipasi kami sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan dari teman-teman pelaku usaha sawit terhadap merebaknya virus Corona. Akan ada partisipasi kami tahap berikutnya," kata Zulfikar.

Dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona, MASG juga telah  mendistribusikan sedikitnya 476 paket sembako dibagikan kepada warga yang dinilai kurang mampu akibat terimbas covid 19. Paket stimulus yang diluncurkan MASG untuk menyikapi kelesuan ekonomi ditengah pandemi corona. Kepedulian perusahaan ini menyalurkan paket sembako terhadap warga Kelurahan Peranap, Gumanti dan warga Desa Simalinang Darat. Di Kelurahan Peranap diberikan sembako sebanyak 155 kk, Desa Simalinang Darat 159 kk dan Desa Gumanti 162 kk hingga jumlahnya mencapai 476 kk. Dalam 1 paket sembako terdiri dari 1 kampit beras isi 10 kg, 1 does indome, 1 kg minyak goreng dan 1 kotak roti kering. Menurutnya, bantuan sembako dilakukan karena banyaknya warga masyarakat disekitar PKS yang terimbas akibat virus covid 19. 

Kesulitan pasokan tandan buah segar

Dalam perkembangan ditengah pandemi yang masih mewabah pabrik kelapa sawit tanpa kebun di Kabupaten Inderagiri Hulu (Inhu) juga membuat pabrik eksisting kesulitan mendapatkan pasokan tandan buah segar (TBS). Direktur PT MASG, H Zulfikar masih enggan ketika ditanyakan aktifitas pabrik saat ini. Namun sebelumnya Ia mengaku ditengah pandemi, membuat pasokan tandan buah segar (TBS) dari petani ke MASG terganggu. 

Kabarnya, petani ada yang mengalihkan pasokan ke PKS lain. Zulfikar menyikapi itu menyebutkan pabrik telah mempatok harga buah sawit petani sesuai yang diberlakukan pemerintah yakni (Dinas Perkebunan/Disbun). Namun Ia mengaku memang tiap PKS menggunakan skema yang berbeda dengan pembelian pada umumnya. "MASG membeli TBS sesuai dengan usia tanaman, tapi pabrik lain mungkin hanya berdasarkan bobot TBS, sehingga pendapatan petani tergantung pada berat panen yang dia hasilkan. Perbedaan usia tanaman menentukan rendemen minyak yang terkandung pada setiap buah. Kami pun sebenarnya membeli TBS dari mitra dan swadaya juga, berdasarkan harga yang ditetapkan pemerintah," jelasnya.

Zulfikar mengaku sebelum pembelian dilakukan disortir lebih dahulu agar jangan sampai yang masuk itu tandan kosong sesuai dengan aturan yang ada, sebutnya yang tak menjelaskan soal UU No.39/2014 tentang perkebunan diwajibkan bagi perusahaan perkebunan untuk memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat minimal 20%. Tentang pabrik pengolahan minyak sawit tanpa kebun sedikitnya banyak ikut memengaruhi pasokan per harinya ditengah pandemi ini, Zulfikar dIkonfirmasi kembali lewat WhatsApp (WA) nya seperti Rabu (4/11) tadi belum bersedia menjelaskan untuk harian pasokan TBS ke perusahaan itu, namun Ia pernah menjawab pada sebelumnya; hal biasa petani memasok kemana pun dengan situasi harga yang bersaing saat ini. (rp.sdp/*)

Tags : Industri Sawit, PT MASG, Hadapi Corona, Pabrik PKS Hadapi Kesulitan Ditengah Pandemi,