Sorotan   2021/04/03 13:31 WIB

Johnson & Johnson Uji Vaksin Covid-19, Penggunaannya Disetujui

Johnson & Johnson Uji Vaksin Covid-19, Penggunaannya Disetujui

"Johnson & Johnson mengumumkan uji coba vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) dosis satu yang ditujukan kepada remaja" 

enelitian dimulai pertama kali pada September 2020. Pada awalnya, studi dirancang untuk mempelajari rejimen dosis tunggal dan dua dosis dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan Johnson & Johnson pada tingkat dan jadwal yang berbeda bagi orang dewasa berusia 18 hingga 55 tahun, serta 65 tahun ke atas. Namun, saat ini uji vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson diperluas untuk remaja, yang mencakup anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun. Menurut perusahaan itu, pandemi telah berdampak besar bagi hampir seluruh usia tak terkecuali remaja, termasuk terhadap pendidikan, kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. 

“Sangat penting bagi kami mengembangkan vaksin untuk semua orang dimanapun untuk membantu memerangi penyebaran virus yang bertujuan agar kehidupan kembali normal,” ujar Paul Stoffels, wakil ketua komite eksekutif dan kepala petugas ilmiah di Johnson & Johnson, dalam sebuah pernyataan, dilansir US News, Sabtu (3/4). 

Uji coba vaksin Covid-19 Johnson & Johnson menyertakan remaja di Spanyol dan Inggris. Diharapkan pendaftaran dilakukan segera oleh remaja di berbagai negara lainnya, seperti Amerika Serikat (AS), Belanda, Kanada, Brasil, dan Argentina. Johnson & Johnson juga mengumumkan rencana untuk memperluas studi vaksin Covid-19 lebih lanjut terhadap perempuan hamil dan anak-anak yang lebih kecil. Hingga saat ini, belum ada satu dari tiga vaksin yang disetujui untuk otorisasi penggunaan darurat di AS digunakan bagi remaja di bawah 16 tahun. 

Beberapa produk vaksin Cov8d-19, seperti dari Johnson & Johnson dan Moderna saat ini hanya dapat digunakan bagi orang-orang berusia 18 tahun ke atas. Sementara itu, Pfizer telah mendapat persetujuan atas penggunaan vaksin untuk remaja berusia 16 tahun ke atas. Otoritas Uni Eropa dikabarkan telah menyetujui vaksin virus corona Johnson & Johnson untuk digunakan secara resmi, Kamis (11/3). Vaksin ini dinilai memenuhi kriteria kemanjuran, keamanan dan kualitas.

 Hal tersebut, diumumkan langsung oleh Presiden Komisi, Ursula von der Leyen di akun resmi Twitternya. Dikatakan, kabar tersebut muncul setelah European Medicines Agency (EMA) merekomendasikan pemberian otorisasi pemasaran bersyarat untuk vaksin virus korona Johnson & Johnson. Khususnya, bagi orang-orang di atas usia 18 tahun. 

Setelah evaluasi, EMA menyimpulkan dengan konsensus bahwa vaksin tersebut memenuhi kriteria kemanjuran, keamanan dan kualitas. Mengutip The Brussels Times, langkah Johnson & Johnson menjadi yang terbaru setelah sebelumnya EMA juga meresmikan penggunaan vaksin Pfizer-BioNtech, Moderna dan AstraZeneca. Otomatis, vaksin Johnson & Johnson kini menjadi vaksin keempat yang telah direkomendasikan untuk digunakan di UE untuk dalam mencegah Covid-19.

Berdasarkan informasi, vaksin tersebut adalah vaksin pertama yang dapat digunakan dalam dosis tunggal. Belgia, sejauh ini telah memesan sekitar 5 juta dosis vaksin Johnson & Johnson, yang dapat dikirimkan mulai awal April. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka vaksinasi bisa dilakukan mulai pertengahan April. vaksin johnson & johnson,vaksinasi remaja,vaksinasi covid 19,vaksin johnson & johnson,uni eropa,belgia,vaksin covid-1,vaksin dosis tunggal,vaksin covid 19,vaksinasi covid 19. (*)
 

Tags : Johnson & Johnson, Uji Vaksin Covid-19, Eropa Gunakan Vaksin Johnson & Johnson ,