Sorotan   2024/01/06 20:56 WIB

Komisi Pemilihan Umum Kembali Gelar Debat Pilpres 2024, Apakah Soal Hankam, Hubungan Internasional dan Geopolitik Juga akan Dibahas?

Komisi Pemilihan Umum Kembali Gelar Debat Pilpres 2024, Apakah Soal Hankam, Hubungan Internasional dan Geopolitik Juga akan Dibahas?
Visi dan Misi Capres-Cawapres di Pilpres 2024.

"Komisi Pemilihan Umum kembali menggelar debat Pilpres 2024 pada Minggu 7 Januari 2024. Debat Pilpres 2024 ini diikuti oleh tiga kandidat capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo"

ebat kali ini merupakan yang ketiga dari rangkaian lima debat, dan yang kedua bagi para calon wakil presiden mengingat sesi debat sebelumnya diadakan untuk para calon wakil presiden.

Pertanyaan seputar 'debat jam berapa', 'tema debat capres apa saja', dan 'isu apa saja yang krusial dalam debat kedua capres?' adalah yang paling sering dicari oleh warganet di mesin pencarian internet.

Apa tema debat kedua capres dan apa saja isu krusial yang mestinya dibahas?

Tema debat ketiga capres dengan peserta Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Dalam tema yang luas ini, terdapat sejumlah isu krusial yang selama ini menjadi persoalan, dan akan menjadi PR bagi presiden lima tahun ke depan:

'Pengadaan alpahankam rawan korupsi'

Alpanhankam, atau alat pertahanan dan keamanan, adalah segala alat perlengkapan untuk mendukung pertahanan negara serta keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas, mengatakan pengadaan alpahankam “sering kali dikaitkan dengan kerahasiaan dan sensitif, telah menjadikan sektor ini rawan korupsi”.

Anton merujuk survei risiko korupsi di sektor pertahanan oleh Transparency International yang menunjukkan ‘sektor ini masuk tingkat risiko korupsi tinggi’.

“Oleh karena itu, pemberantasan korupsi di sektor hankam menjadi krusial dibahas dalam debat mengingat tidak ada satupun dokumen visi misi capres menyinggung isu ini,” kata Anton. 

Kesejahteraan TNI/Polri

Menurut Anton semua capres dalam visi-misnya mengangkat soal ini, namun belum mampu “mengelaborasi lebih rinci” kebijakan yang akan disiapkan.

“Mengingat karakteristik pengabdian personel TNI/Polri berbeda dengan ASN pada umumnya, semestinya ada tawaran ide spesifik yang bisa diungkap dalam debat capres mendatang. Perbaikan kesejahteraan prajurit TNI/Polri ini sangat krusial dalam mewujudkan profesionalisme,” katanya.

Kekuatan pertahanan

Semua visi-misi capres menyinggung soal ini.

“Sayangnya, ide pembangunan kekuatan pertahanan tidak dikaitkan utuh dengan perkembangan lingkungan strategis di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity) serta ancaman perang yang bersifat lintas dimensi dan domain,” kata Anton. 

Keberlanjutan visi poros maritim dunia

“Secara esensi, visi ini menjadi penting sebagai pengakuan bentuk negara Indonesia. Dalam konteks ini, pemikiran para capres terkait evaluasi dari visi poros maritim dunia menjadi krusial mengingat salah satu elemen penting dalam pembangunan,” lanjut Anton.

Krisis iklim global

Hal ini akan menjadi persoalan dunia. Krisis energi, pertanian, pangan dan dampak lingkungan disebut bisa menjadi "sumber peperangan dan konflik perebutan sumber energi dan makanan."

"Apa kira-kira kebijakan yang dipersiapkan masing-masing calon untuk menghadapi krisis iklim global?" kata pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro.

Peran perdamaian dunia

Di tengah eskalasi konflik bersenjata seperti Ukraina-Rusia dan Israel-Palestina, Indonesia perlu mengambil peran "membangun perdamaian global".

Hal ini penting bagi para kandidat untuk merespons. "Apa kira-kira strategi yang dibangun para calon," kata Ngasiman.

Ia menambahkan isu keamanan lain yang cukup krusial adalah terorisme dan upaya disintegrasi bangsa melalui penyusupan ideologi-ideologi kelompok radikal.

Rohingya

Polemik Rohingya ditengarai dipersiapkan untuk pilpres 2024.

Polemik Rohingya punya spektrum luas tentang kemanusiaan dan posisi Indonesia, khususnya di Asia Tenggara.

Dalam debat capres mendatang, isu ini justru dikhawatirkan akan diseret ke dalam isu keamanan dan pertahanan nasional dalam debat capres ini.

“Saya kahwatir isu rohingya ini ditarik ke isu keamanan, semestinya dia itu humanitarian (isu kemanusiaan), kemudian seolah dibenturkan pilihannya adalah aman atau human," kata dosen hubungan internasional di Universitas Presiden, Nino Viartasiwi.

Dalam perkembangan terkini, termasuk dalam percakapan di media sosial, aksi penolakan terhadap Rohingya diseret ke persoalan keamanan dan ketahanan negara. Padahal, kata Nino, tidak ada kaitannya.

“Bahaya kalau pemimpin itu sangat populis dan dia hanya mengikuti apa yang menjadi emosi massa,” katanya, merujuk isu ini akan diseret ke arah keamanan dalam debat capres.

ASEAN

Konflik Rohingya akar masalahnya ada di Myanmar.

Namun, di tingkat ASEAN, beberapa negara yang mengambil peran sebagai ketuanya, termasuk Brunei Darussalam, Kamboja, dan Indonesia belum bisa menyelesaikannya karena, “kita berhadapan dengan rezim [Myanmar] yang keras kepala,” kata pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah.

“Untuk menekan itu perlu formula baru. Itu harus kaya ide, bagaimana caranya membujuk. Myanmar butuh lebih aktif mendengarkan five-points concensus, Indonesia lebih aktif mengupayakan bantuan sehingga tidak membuat malu Myanmar,” kata Rezasyah.

Secara umum, kata Rezasyah, Indonesia perlu mengambil peran menjadikan ASEAN berkualitas, termasuk mencari jalan keluar atas krisis geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi.

“Dan bagaimana ASEAN dan Indonesia menyeimbangkan pertarungan antara AS-China,” katanya, termasuk dalam sengketa Laut China Selatan.

Reformasi kebijakan bebas-aktif

Sejauh ini, Indonesia masih tradisional menggunakan politik bebas-aktif dalam merespons isu-isu internasional.

Menurut pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah pendekatan ini harus ditambahkanya dengan “kreatif” menjadi bebas-aktif-kreatif.

"Kreatif itu artinya mencari ide-ide baru, mengedepankan idealisme Indonesia, dan mencegah ide-ide tersebut tersandera oleh persaingan negara-negara besar,” katanya.

Apa visi-misi ketiga capres soal pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional?

Debat capres capres kedua yang mengangkat isu 'Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik'.

Isu ini sudah tertuang dalam visi-misi capres-cawapres yang tersebar di internet.

Kemungkinan para kandidat akan merujuk pada visi tertulis yang sudah mereka sampaikan sebelumnya:

  •     Anies-Muhaimin:

Calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan

Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia.

  •     Prabowo-Gibran:

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto

Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

  •     Ganjar-Mahfud:

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo

Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, penghormatan HAM, supremasi hukum yang berkeadilan, dan keamanan yang profesional.

Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara.

Debat jam berapa?

Debat capres kali ini dilaksanakan mulai pukul 19.00 WIB, seperti halnya perhelatan serupa sebelumnya.

Pertemuan kedua dalam satu panggung bagi Anies, Prabowo, dan Ganjar ini akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Kegiatan ini juga akan disiarkan langsung melalui saluran YouTube KPU.

Durasi debat masih sama seperti yang sudah-sudah: 150 menit yang dibagi menjadi 120 menit pertunjukan dan 30 menit jeda iklan. Debat dibagi menjadi enam segmen.

KPU juga telah mengumumkan 11 nama panelis yang akan merumuskan pertanyaan terkait tema yang akan dibahas. Mereka adalah:

  •     Angel Damayanti (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia).
  •     Curie Maharani Savitri (Ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus)
  •     Evi Fitriani (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia)
  •     Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia)
  •     I Made Andi Arsana (Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada)
  •     lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina)
  •     Irine Hiraswari Gayatri (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional)
  •     Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan)
  •     Laksamana TNI (Purn) Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan)
  •     Philips J. Vermonte (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS)
  •     R. Widya Setiabudi Sumadinata (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran)

Mengapa debat kedua capres kali ini berbeda dari sebelumnya?

Debat kedua capres ini diwarnai sejumlah protes dari sebagian kandidat, di antaranya karena:

    Debat capres didominasi stasiun televisi dari Grup MNC

Tim dari kubu Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin protes keputusan KPU ini, karena Grup MNC dituduh tidak netral karena dipimpin Harry Tanoesudibyo yang juga Ketua Umum Partai Perindo. Perindo sejauh ini diketahui mendukung Ganjar-Mahfud.

Namun, hal ini dibantah si pemilik. "Tanya KPU saja, ya. Kita cuma broadcast saja. Ah itu [konflik kepentingan] sih enggak akan ada," kata Harry Tanoe seperti dikutip Kompas.

    Dua panelis berasal dari Universitas Pertahanan (Unhan)

Cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar protes dengan keputusan KPU memasukkan dua orang panelis yang berasal dari Unhan.

"Ya terus terang saya protes, karena itu mengganggu objektivitas, karena apapun Unhan di bawah Pak Prabowo, Menhan [menteri pertahanan], karena itu saya protes, syukur-syukur bisa diganti," kata Cak Imin.

Dalam keterangan kepada media, anggota KPU August Mellaz menyampaikan pemilihan dua panelis dari Unhan dipertimbangkan atas dasar kompetensinya.

"Yang kita ambil kan bukan masalah itu. Kita ambil kompetensi," kata Mellaz dikutip dari Kumparan. (*)

Tags : debat pilpres, kpu gelar debat pilpres 2024, bahas rohingya, asean, politik, militer, pemilu 2024, asia tenggara,