Internasional   2021/12/19 21:16 WIB

Lebih dari 10.000 Kasus Virus Omicron Muncul di Inggris, London 'Luar Biasa Khawatir'

Lebih dari 10.000 Kasus Virus Omicron Muncul di Inggris, London 'Luar Biasa Khawatir'

INTERNASIONAL - Lebih dari 10.000 kasus Covid yang disebabkan varian baru Omicron telah muncul di Inggris, pada Sabtu 18 Desember 2021 ini.

Para penasihat ilmiah memperingatkan jumlah pasien yang dirawat di Inggris bisa mencapai 3.000 orang per hari tanpa penerapan kebijakan apapun.

Wali Kota London, Sadiq Khan, mengatakan jumlah kasus mencapai rekor di ibu kota Inggris menunjukkan "betapa seriusnya keadaan ini".

Menurutnya, layanan kesehatan, dinas pemadam kebakaran, kepolisian, dan Balai Kota London "luar biasa khawatir dengan lonjakan besar varian Omicron".

Per Jumat (17/12), terdapat 1.534 pasien Covid yang dirawat di semua rumah sakit di London, naik 28,6% dari pekan lalu.

Sementara itu di Belanda, pemerintah setempat menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) ketat sepanjang liburan Natal.

Toko-toko non-esensial, bar, gym, pangkas rambut, dan tempat umum lainnya ditutup sampai setidaknya 14 Januari mendatang.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan penerapan kebijakan ini "tak terhindarkan". 

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memperingatkan bahwa gelombang besar varian Omicron akan melanda Inggris dalam waktu dekat. Sebagai langkah antisipasi, suntikan vaksin dosis ketiga atau booster akan diberikan kepada khalayak Inggris berusia di atas 18 tahun mulai pekan ini.

"Tiada yang seharusnya meragukan bahwa gelombang besar akibat varian Omicron akan terjadi," kata Boris dalam sebuah pernyataan di televisi, Minggu (12/12) malam.

Boris kemarin meningkatkan status kewaspadaan terhadap virus corona ke level empat. Keputusan itu dia ambil setelah para ilmuwan memperkirakan akan ada gelombang besar penularan pada Januari mendatang.

Kewaspadaan level empat menandakan penularan yang tinggi. Status ini terakhir kali diterapkan di Inggris pada Mei lalu.

"Saya khawatir kita sekarang menghadapi keadaan darurat dalam pertempuran melawan varian baru Omicron," kata Boris.

"Sekarang jelas bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang kita semua butuhkan.

"Namun kabar baiknya, para ilmuwan kita yakin bahwa dengan dosis ketiga, semua orang dapat meningkatkan level perlindungan itu kembali," ucapnya.

Suntikan dosis ketiga pekan ini akan mulai tersedia bagi semua warga Inggris yang berusia di atas 18 tahun Sebelumnya, suntikan ketiga ini baru akan ditawarkan akhir Januari mendatang.

"Pada titik ini para ilmuwan tidak dapat memastikan bahwa Omicron tidak terlalu parah," ujar Boris.

"Dan jika itu terbukti benar, kami sudah tahu varian itu jauh lebih menular sehingga gelombang kasus akibat Omicron pada orang-orang yang tidak menerima dosis ketiga akan berisiko meningkatkan cakupan rawat inap dan menyebabkan kematian yang sangat banyak," tuturnya.

Warga Inggris berusia 18 tahun ke atas dapat menerima vaksin dosis ketiga jika sudah melewati masa tenggang tiga bulan sejak dosis kedua.

Untuk mencapai target pemberian dosis ketiga, Boris menyebut banyak pertemuan medis antara dokter dan pasien harus ditunda hingga tahun baru.

Beberapa dokter sudah diizinkan menunda pemeriksaan kesehatan rutin untuk memberi ruang bagi vaksinasi.

Apa saja poin lain dalam pidato Boris?

  • Sebanyak 42 tim dari angkatan bersenjata Inggris akan dikerahkan di setiap wilayah untuk membantu vaksinasi
  • Lokasi vaksinasi akan ditambah, termasuk layanan yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain
  • Jam buka klinik akan diperpanjang
  • Ribuan relawan vaksinator akan dilatih
  • Pemerintah Inggris akan memberikan dukungan ekstra untuk mempercepat vaksinasi di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara

Data ilmiah awal menunjukkan, vaksin dosis ketiga bisa mencegah sekitar hingga 75% orang dari gejala Covid yang disebabkan varian Omicron.

Setidaknya setengah juta suntikan dosis ketiga disalurkan di Inggris, Sabtu lalu atau hari kedua sejak peluncuran vaksin booster.

Merujuk prediksi sejumlah ilmuwan, Inggris akan menghadapi gelombang besar infeksi Covid akibat varian Omicron pada Januari mendatang, jika pembatasan sosial tidak diterapkan.

Berdasarkan riset itu, jumlah kematian akibat Omicron di Inggris bisa mencapai 25.000 hingga 75.000 pada akhir April 2022. Jumlah itu tergantung pada seberapa baik vaksin menghadapi varian tersebut.

Namun para ahli di balik penelitian itu berkata bahwa masih ada ketidakpastian seputar pemodelan.

Adapun prediksi itu diragukan ilmuwan lain yang tidak terkait dengan penelitian tersebut.

Studi ini dilakukan kelompok pemodel penyakit di London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM). Ini merupakan grup ilmuwan berpengaruh yang juga memberikan masukan pada pemerintah Inggris.

Bagaimanapun, hasil riset itu bukanlah prediksi pasti tentang dampak Omicron di Inggris. Penelitian itu hanya mengungkap sejumlah potensi yang bisa terjadi.

Penelitian itu didasarkan pada asumsi bahwa Omicron tidak akan berdampak parah pada kesehatan jika menginfeksi seseorang yang sudah divaksinasi.

Riset LSHTM juga memperhitungkan kebijakan dalam Rencana B yang saat ini diterapkan Inggris.

Cakupan luas vaksin dosis ketiga booster kemungkinan akan mengurangi dampak gelombang Omicron, menurut para peneliti tersebut.

Riset ini dipublikasikan Sabtu lalu, saat 54.073 kasus baru tercatat di Inggris. Dari jumlah itu, terdapat 633 kasus varian Omicron, meski jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

Nick Davies, salah satu peneliti dalam riset itu, mengatakan bahwa Omicron menyebar sangat cepat. Varian ini, kata dia, cukup mengkhawatirkan dan kemungkinan akan menjadi bentuk virus yang dominan di Inggris pada akhir tahun ini.

Menurut riset itu, jumlah orang di Inggris yang terinfeksi Covid saat ini berlipat ganda setiap 2,4 hari.

Tren itu terjadi walau Inggris memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi dan lebih cepat dari bentuk asli penyebaran virus ketika tidak ada yang memiliki perlindungan.

"Berdasarkan apa yang kami teliti, kami dapat memperkirakan akan ada gelombang besar Omicron di Inggris," kata Davies.

Dalam skenario terburuk, menurut Davies, pembatasan sosial yang lebih ketat diperlukan untuk mencegah runtuhnya sistem perawatan di rumah sakit.

Apa saja prediksi riset itu?

Skenario 'paling optimis' mengasumsikan Omicron memiliki kekebalan yang rendah, sementara vaksin booster sangat efektif. Dalam pemodelan ini, pada periode 1 Desember hingga 30 April di Inggris akan ada:

  •     20,9 juta kasus positif
  •     175.000 kasus rawat inap
  •     24.700 kematian

Dalam skenario paling pesimis, yang mengasumsikan Omicron memiliki kekebalan yang tinggi dan vaksin dosis ketiga kurang efektif, pada periode yang sama akan terjadi:

  •     34,2 juta kasus positif
  •     492.000 kasus rawat inap
  •     74.900 kematian

(*)

   

Tags : Inggris raya, Virus Corona, Vaksin, Kesehatan,