Sosial   2021/02/05 12:22 WIB

Rumah Yatim Bantu Siswa Berprestasi Asal Riau

Rumah Yatim Bantu Siswa Berprestasi Asal Riau

PEKANBARU - Rumah Yatim Cabang Riau menyalurkan bantuan bahan pokok untuk anak yatim berprestasi asal Riau.

Seperti Syahira Wirman (13) yang tinggal bersama ibu dan kedua adiknya, Humaira dan Quratu Aini, setelah sepeninggalan ayah mereka 10 bulan lalu karena penyakit lambung kronis yang di derita. Syahira sendiri kini berada di kelas 2 SMP, sedangkan adiknya Humaira Wirman (8) berada di kelas 2 SD, dan Quratu Aini (3) yang belum mulai bersekolah. Heleni (40), Ibunda Syahira, bekerja sebagai penjual makanan ringan dengan penghasilan yang sangat terbatas. Mereka tinggal di Jalan HM. Nur, RT.05/RW.05, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru, Riau.

Syahria berprestasi dalam bidang akademik juga berprestasi di bidang keagamaan selalu mendapat peringkat 1 dan 2 selama 6 tahun di jenjang sekolah dasar, ketika kelulusan pun Syahira mendapat skor tertinggi di antara semua siswa di sekolahnya. "Syahira juga sempat ikut ajang Lomba cerdas Cermat di acara Maulid Nabi di Sebuah Masjid dan berhasil mendapatkan gelar juara 2, dia juga berhasil mendapatkan gelar juara 3 dalam lomba khotam di acara yang sama", kata Rizky, salah seorang relawan Rumah Yatim yang ikut bersilaturahmi ke kediaman keluarga Syahira.

Setelah kepergian sang ayah, Syahira yang sebelumnya sangat dengan almarhum, merasakan kehilangan yang begitu besar, hal ini membuat ia hampir putus asa dan seolah tak memiliki arti lagi untuk hidup. Namun, semasa hidupnya, mendiang ayah Syahira selalu memberikan semangat, maka Syahira pun menjadikan semangat yang selalu ayahnya berikan dulu sebagai motivasi untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang Arsitek. "Hingga sekarang saya masih belum sepenuhnya menerima kepergian sang ayah yang sangat tiba-tiba", pengakuan Syahira sambil menahan tangis mengingat mendiang ayahnya, Kamis (4/2).

Kedua adiknya pun kerap kali menanyakan pertanyaan polos mereka tentang keberadaan sang ayah kepada Heleni. Meski pedih, Heleni selalu berusaha menguatkan ketiga anaknya atas kenyataan pahit yang menimpa mereka. Ia harus selalu tegar, sebisa mungkin menutupi kesedihan yang juga ia rasakan, berjuang seorang diri menjadi tulang punggung keluarga, untuk menghidupi ketiga anaknya.

Ditengah himpitan ekonomi, Heleni tetap berusaha mencari penghidupan dengan mengolah ubi untuk dijual sebagai makanan ringan ke warung-warung sekitar, dari usaha yang dilakukan Heleni, ia mendapatkan penghasilan sekitar Rp.100.000,- hingga Rp.120.000,- per minggunya. Uang ini harus ia gunakan untuk membayar kontrakan yang mereka tinggali juga untuk memenuhi kebutuhan ia dan ketiga anaknya.

Atas kondisi Heleni dan keluarga, tim relawan Rumah Yatim Cabang Riau menyampaikan bantuan berupa bahan-bahan pokok untuk digunakan Heleni dan keluarga. Sebelumnya, Rumah Yatim pun telah bersilaturahmi dan memberikan bantuan pendidikan berupa program beasiswa dhuafa kepada Syahira dan kedua adiknya pada 11 Agustus 2020 lalu. Diharapkan bantuan lanjutan yang disalurkan tim relawan dapat memberikan keringanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil mereka.

#PejuangKebaikan bantuan kemanusiaan yang disalurkan Rumah Yatim kepada Syahira dan keluarga pada hari Kamis ini bisa terlaksana karena sisihan donasi dari pada donatur, mari bantu saudara kita lainnya agar dapat mendapatkan penghidupan yang lebih layak dengan donasi ke Rumah Yatim di Jalan Durian No.13, Kelurahan  Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Sebelumnya, Rumah Yatim Cabang Pekanbaru juga menyalurkan program bantuan pendidikan berupa ATM Yatim Prestasi kepada Laila Putri Handayani di kediamannya yang berlokasi di Jalan Budi Luhur, Kelurahan Sialangsakti, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Laila merupakan anak yatim berprestasi yang kini duduk dibangku kelas 1 SMP. Di usianya yang masih 12 tahun, Laila selalu mendapatkan juara kelas setiap tahun ajaran sekolahnya. Laila merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kakak Laila yang pertama merupakan seorang yang lahir dengan keterbatasan (tuna grahita) sedangkan kakak Laila yang kedua sekarang telah lulus dari pendidikannya di SMK namun belum mendapatkan pekerjaan.

Tahun 2015 silam, ketika Laila berusia 7 tahun, ayahanda Laila meninggal dunia karena penyakit ginjal yang diderita. Sebelumnya sang ayah sudah sering sakit-sakitan dan keluar masuk rumah sakit setelah selanjutnya divonis mengidap penyakit di bagian ginjalnya oleh dokter yang menangani. Sejak ayahanda Laila meninggal dunia, ibunda Laila seorang diri menafkahi ketiga anaknya. Ibunda Laila membuka kedai kecil-kecilan sambil berjualan bahan bakar bensin secara eceran di depan kedainya. Penghasilan ibunda Laila juga tidak menentu, dalam satu hari kadang ia hanya bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp20.000.

Kondisi ekonomi keluarga yang tidak menentu bukannya membuat Laila patah semangat dalam belajar dan meraih cita-citanya. Ia selalu berusaha keras untuk jadi juara kelas setiap tahunnya. Kehilangan ayah karena sakit bahkan menjadi alasan untuk menjadi dokter kelak. "Alhamdulillah Laila masih bisa meraih juara kelas, Laila tidak mau melihat ibu sedih kalau Laila tidak juara. Laila ingin bahagiakan ibu dan kakak-kakak Laila dan Laila tidak mau ada yang bernasib sama seperti Laila, kehilangan ayah dari kecil. Laila ingin jadi dokter agar ayah bangga lihat Laila dari surga, supaya Laila juga bisa mengobati banyak ayah teman-teman Laila juga," terang Laila.

Rumah Yatim akan terus mendukung pendidikan Laila lewat program bantuan ATM Yatim Prestasi, yang nantinya bisa Laila gunakan untuk memenuhi biaya keperluan sekolahnya. Mari jadi pejuang kebaikan dan bantu Rumah Yatim untuk penuhi cita-cita Laila menjadi dokter dengan berdonasi ke Transfer di no rekening: BCA 220 139 8888 - Mandiri 1720 000 384 125. An Yayasan Rumah Yatim Arrohman - www.rumah-yatim.org. (rilis)

Tags : Rumah Yatim, Siswa Berprestasi, Riau,