Headline Sorotan   2021/04/27 13:9 WIB

Semakin Menggila Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Riau, Kadiskes: Ada yang Salah dengan Isolasi Mandiri

Semakin Menggila Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Riau, Kadiskes: Ada yang Salah dengan Isolasi Mandiri
Pakar sarankan pakai dua masker cegah Covid-19.

"Klaster keluarga Covid-19 semakin mengerikan, tambah Kasus Positif Covid-19 di Riau terus terjadi, pihak dinas kesehatan menilai ada yang salah dengan isolasi mandiri"

onjakan kasus Covid-19 di Riau terus terjadi, pihak DInas Kesehatan kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). “Kenaikan kasus positif COVID-19 tidak terlepas dari semakin banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, walaupun sudah setiap saat diingatkan untuk mematuhi prokes, dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir Senin (26/4).

Menurutnya, saat ini masyarakat sudah mulai abai terhadap protokol kesehatan. Selagi masyarakat tidak mematuhi prokes, kasus positif di Riau akan terus terjadi. Tidak ada jalan lain selain patuhi prokes dan disiplin. Klaster keluarga masih menjadi kasus tertinggi di Riau, jika dalam satu keluarga terdapat kasus positif, selanjutnya dilakukan tracing kontak erat, dan hasilnya dalam satu keluarga terkomfirmasi positif. Hal ini terjadi karena ketidak patuhan masyarakat terhadap prokes.

“Masih banyak dari klaster keluarga, dan hasilnya dari tracing ini makanya terdeteksi banyak kasus positif. Kemudian, pemeriksaan pada saat perjalanan, secara sendirinya terdeteksi hasil rapid antigennya positif. Kalau untuk swab mandiri sekarang tidak begitu banyak, tapi dari pemeriksaan rapid antigen banyak terkomfirmasi,” kata Mimi.

Kluster keluarga menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di Riau. Sebab saat ini terjadi penularan yang cukup cepat di lingkungan keluarga. Jika dalam satu keluarga itu ada yang positif, kemudian melakukan isolasi mandiri di rumah, banyak anggota keluarga yang satu rumah itu yang ikut tertular. "Bahkan ada yang sampai satu rumah itu tertular semua, jadi ada yang salah dengan pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Mimi.

Tingginya kluster keluarga ini diduga kuat disebabkan karena pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah tidak menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Atau bisa juga disebabkan karena rumah atau tempat tinggal yang dijadikan tempat isolasi mandiri ini tidak memenuhi syarat. "Makanya kami minta mereka ini isolasi di tempat yang disiapkan oleh pemerintah. Kalau ditempat isolasi yang siapkan oleh pemerintah kan bisa diawasi oleh petugas, prokesnya jalan, kalau ada apa-apa bisa langsung ditangani oleh petugas kesehatan dan potensi menularkan ke anggota keluarga yang lain bisa dihindari," katanya.

Terkait masih tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Riau, Mimi mengklaim, meningkatnya pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 ini, karena banyaknya lansia yang terpapar COVID-19, dan disertai juga dengan penyakit bawaan yang diderita pasien. “Ya persentase pasien yang meninggal akibat COVID-19 meningkat. Kasus yang meninggal banyak usia tua 50 tahun ketas. Ada juga yang dibawah 50 tahun, tapi disertai dengan penyakit lain yang diderita pasien,” ujar Mimi.

Penambahan Kasus Baru Covid-19 di Riau 3 Besar Nasional

Menanggapi ini Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengaku dan telah mencatat ada penambahan sebanyak 404 kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19 di Riau sejak Minggu 25 April2021 kemarin. Penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19 di Riau masih tinggi, hingga Kadiskes Riau pun menyinggung ada yang salah dengan isolasi mandiri. Penambahan kasus baru Covid-19 di Riau menduduki peringkat ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Dengan adanya penambahan 404 kasus baru tersebut, maka total kasus Covid-19 di Riau sudah tembus 41.701 kasus. Kemudian untuk pasien yang sembuh ada penambahan 224 orang. Sehingga total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau sebanyak 36.836 kasus. Sedangkan untuk total pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Riau sudah tembus 1.017 kasus.

Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 ini pihaknya kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Sebab saat ini masyarakat sudah mulai abai terhadap protokol kesehatan. Mimi menegaskan, selagi masyarakat tidak mematuhi prokes, kasus positif di Riau akan terus terjadi. Tidak ada jalan lain selain patuhi prokes dan disiplin. “Kenaikan kasus positif COVID-19 ini, tidak terlepas dari semakin banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, walaupun sudah setiap saat diingatkan untuk mematuhi Prokes, dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan,” kata Mimi.

Klaster keluarga masih menjadi kasus tertinggi di Riau, jika dalam satu keluarga terdapat kasus positif, selanjutnya dilakukan tracing kontak erat, dan hasilnya dalam satu keluarga terkomfirmasi positif. Hal ini terjadi karena ketidak patuhan masyarakat terhadap prokes. “Masih banyak dari klaster keluarga, dan hasilnya dari tracing ini makanya terdeteksi banyak kasus positif. Kemudian, pemeriksaan pada saat perjalanan, secara sendirinya terdeteksi hasil rapid antigennya positif. Kalau untuk swab mandiri sekarang tidak begitu banyak, tapi dari pemeriksaan rapid antigen banyak terkomfirmasi,” kata Mimi.

Mimi mengungkapkan, kluster keluarga menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di Riau. Sebab saat ini terjadi penularan yang cukup cepat di lingkungan keluarga. Jika dalam satu keluarga itu ada yang positif, kemudian melakukan isolasi mandiri di rumah, banyak anggota keluarga yang satu rumah itu yang ikut tertular. "Bahkan ada yang sampai satu rumah itu tertular semua, jadi ada yang salah dengan pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Mimi.

Tinggi kluster keluarga ini diduga kuat disebabkan karena pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah tidak menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Atau bisa juga disebabkan karena rumah atau tempat tinggal yang dijadikan tempat isolasi mandiri ini tidak memenuhi syarat. "Makanya kami minta mereka ini isolasi di tempat yang disiapkan oleh pemerintah. Kalau ditempat isolasi yang siapkan oleh pemerintah kan bisa diawasi oleh petugas, prokesnya jalan, kalau ada apa-apa bisa langsung ditangani oleh petugas kesehatan dan potensi menularkan ke anggota keluarga yang lain bisa dihindari," katanya.

Tambah 614 kasus corona

Sementara Pada Senin 26 April 2021, Indonesia melaporkan penambahan 5.944 kasus baru Covid-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.647.138 kasus. Jawa Barat mencatatkan kasus harian tertinggi yaitu 1.941 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 749 kasus. Dilansir detikcom, detail perkembangan virus Corona Senin (26/4/2021), adalah sebagai berikut:

Kasus positif bertambah 5.944 menjadi 1.647.138, Pasien sembuh bertambah 5.589 menjadi 1.501.715, Pasien meninggal bertambah 177 menjadi 44.771. Tercatat sebanyak 51.878 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 68.297. Sebaran 5.944 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (26/4/2021), sebagai berikut:

Jawa Barat: 1.941 kasus, DKI Jakarta: 749 kasus, Jawa Tengah: 646 kasus, Riau: 614 kasus, Jawa Timur: 247 kasus, Banten:220 kasus, Bangka Belitung: 194 kasus, DI Yogyakarta: 187 kasus, Kepulauan Riau: 137 kasus, Bali: 105 kasus, Sumatera Selatan: 99 kasus, Kalimantan Tengah: 97 kasus, Sumatera Barat: 93 kasus, Kalimantan Timur: 82 kasus, Nusa Tenggara Timur: 71 kasus, Sumatera Utara: 69 kasus, Aceh: 67 kasus, Lampung: 67 kasus, Nusa Tenggara Barat: 58 kasus, Jambi: 42 kasus, Bengkulu: 42 kasus, Sulawesi Tengah: 39 kasus, Kalimantan Utara: 23 kasus, Kalimantan Selatan: 16 kasus, Sulawesi Selatan: 14 kasus, Papua Barat: 11 kasus, Gorontalo: 9 kasus, Sulawesi Utara: 3 kasus, Sulawesi Tenggara: 3 kasus, Papua: 2 kasus.

Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau sendiri bertambah 614 orang pada hari ini, Senin (26/4/2021). Angka tertinggi sejak pertama kali virus tersebut terdeteksi di Riau pada Maret tahun 2020 yang lalu. Dengan penambahan tersebut, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau telah mencapai angka 42.315 orang. Bukan hanya angka kasus positif yang semakin tinggi, angka kematian juga mengalami peningkatan. Pada hari ini terdata 14 orang pasien dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Sementara untuk angka kesembuhan, pada hari ini bertambah 207 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan seluruh data di atas, menempatkan Provinsi Riau sebagai provinsi nomor empat tertinggi kasus sebaran harian di Indonesia setelah Jawa Barat yang bertambah 1.941 kasus, DKI Jakarta 749 kasus, dan Jawa Tengah 646 kasus. Berdasarkan data dari pemerintah, detail perkembangan virus Corona di Indonesia per Senin (26/4/2021), adalah sebagai berikut: Kasus positif bertambah 5.944 menjadi 1.647.138, Pasien sembuh bertambah 5.589 menjadi 1.501.715, Pasien meninggal bertambah 177 menjadi 44.771. (*)

Tags : klaster keluarga, isolasi mandiri, Kadiskes Riau,