Sorotan   2021/08/11 21:30 WIB

Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, akan Dilakukan 'Kolaborasi antar BUMN Ditengah Pandemi'

Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, akan Dilakukan 'Kolaborasi antar BUMN Ditengah Pandemi'
Menteri BUMN Erick Thohir

"Blok Rokan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi seiring menjelangnya Dirgahayu Republik Indonesia Ke-76 dan akan dilakukan kolaborasi antar BUMN ditengah pandemi"

embalinya Blok Rokan ke pangkuan Ibu Pertiwi menjelang Dirgahayu Republik Indonesia Ke-76 diikuti dengan bergabungnya PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) dengan PLN menjadi kebanggaan bersama. Momen bersejarah ini menjadi pelecut semangat bagi putra-putri Indonesia, khususnya PLN, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa dan rakyat Indonesia sudah mampu untuk mengelola segala potensi sumber dayanya secara mandiri.

Dukungan pengelolaan ketenagalistrikan di Blok Rokan datang dari Menteri BUMN Erick Thohir yang datang meninjau fasilitas MCTN. Blok Rokan merupakan salah satu tulang punggung penghasil minyak nasional, penghasil 25 persen produksi minyak nasional berasal dari Blok Rokan. Erick berpesan, PLN memberikan pasokan listrik dengan kualitas yang baik dan andal untuk memastikan produksi di blok yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa berjalan baik.

"Kami percaya, PLN mampu menjaga keandalan pasokan listrik di Blok Rokan. Kita harus membuktikan, bahwa BUMN mampu mengelola aset-aset semacam ini," katanya, Selasa (10/8).

Erick yakin terbentuknya Kolaborasi antar BUMN (Sesuai value BUMN Kolaboratif), PLN dan Pertamina, akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien serta mampu mendukung pengembangan sumur-sumur minyak Pertamina Hulu Rokan dengan skala keekonomian yang lebih baik untuk ketahanan energi nasional. Menurutnya, pengelolaan Blok Rokan dilihat sebagai satu kesatuan. Pertamina sebagai pengelola bertanggung jawab menjaga kualitas produksi minyak, sementara PLN memastikan mendukung pasokan listrik untuk blok migas tersebut.

Pemerintah juga berharap ke depannya akan semakin terbuka peluang bagi PLN untuk ikut berkontribusi dalam penyedian ketenagalistrikan bagi lokasi-lokasi Blok Migas lainnya. Peluang ini tentu harus bisa ditangkap oleh PLN Group. "Saya berterima kasih kepada PLN, telah mendukung transformasi yang kami harapkan. Saat ini, PLN tentu tidak hanya melakukan inovasi, dan teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas human capital," tambahnya.

Turut mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini memastikan keandalan listrik untuk Blok Rokan terjaga. Zulkifli mengatakan komitmen untuk menjaga keandalan listrik WK Rokan merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan serta kedaulatan energi di Tanah Air. "Sebagai anak bangsa, kami ingin Blok Rokan tetap dapat produktif menjadi salah satu sumber minyak nasional. Ini tentu akan mendukung ketahanan serta kedaulatan energi nasional," papar Zulkifli.

Dengan kebutuhan listrik sebesar 400 megawatt (MW), PLN merencanakan 2 tahap yaitu masa transisi dan masa permanen. Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun. PLN telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.

Untuk tahap kedua, masa layanan permanen akan pasokan listrik akan dialiri dari sistem kelistrikan Sumatera. Saat ini, PLN sedang melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera.

Setelah alih kelola 

Dua hari setelah alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini, berkunjung ke Blok Rokan. Kunjungan tersebut untuk meninjau langsung WK migas yang baru saja diserahkan pengelolaannya ke Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sekaligus berdialog dengan para pekerja yang baru bergabung dengan PHR.

Erick berkunjung ke Central Gathering Station 10, Duri Steamflood (CGS 10 DSF), Duri, Bengkalis, melihat pemanfaatan dan daur ulang air terproduksi dalam sistem  injeksi uap (steamflood) yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Fasilitas di CGS 10 ini juga merupakan yang terbesar untuk lapangan Duri dengan mengolah 200 ribu barel fluid per day dan produksi minyak sekitar 19 ribu barel per day. 

Kehadiran mereka disambut oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip dan Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin. Dalam kunjungan itu, Erick juga berdialog dan memberikan motivasi kepada para pekerja yang dulunya berseragam PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan kini telah bergabung dengan Pertamina yang merupakan BUMN. Erick juga mengapresiasi jumlah pekerja CPI yang bergabung ke PHR. "Saya sangat apresiasi bapak dan ibu dengan tangan terbuka, jumlahnya 98% yang bergabung. Ayo bersama perbaiki BUMN," kata Erick.

Selain menyampaikan 5 prioritas utama BUMN, Erick menekankan, dia ingin pengelolaan Blok Rokan mengalami peningkatan produksi, terutama untuk pemasukan negara. Selain itu, PHR juga diharapkan bisa memberikan nilai public service yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. "Yang menarik, kita (BUMN) juga menjalankan public service, salah satunya melalui CSR terutama saat ini untuk penanganan covid," ucapnya.

Sementara itu, Nicke Widyawati menegaskan aspek HSSE sebagai prioritas dalam operasional. Dia juga menjelaskan perihal visi usaha Pertamina ke depannya kepada pekerja PHR. "Akan ada transisi energi dari bahan bakar fosil ke arah energi baru dan terbarukan. Oleh karena itu kita harus fokus mengubah operasional kita ke arah yang lebih ramah lingkungan," katanya. 

Nicke juga menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan Pertamina merespond transisi energi untuk keberlangsungan usaha masa depan Pertamina, termasuk mengintegrasikan kilang-kilang dengan petrochemical. "Kita akan masuk ke  petrochemical yang pertumbuhannya akan meningkat terus. Dalam 5-10 tahun terakhir, pertumbuhannya 3,5 persen akan meningkat ke 5,5 persen pertahun. Jadi kita akan beralih dari fuel ke petrochemical dengan basis minyak yang kita miliki," kata Nicke.

Dalam kunjungan ini, Erick dan rombongan juga meninjau lokasi pembangkit listrik Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang kini dioperasikan oleh PT PLN. Pembangkit listrik ini menjadi salah satu andalan dalam memasok listrik dan uap untuk operasional Blok Rokan. (*)

Tags : Blok Rokan, Menteri BUMN Erick Thohir, Kunjungi Blok Rokan, Riau, Sorotan, Blok Rokan ke Pangkuan Ibu Pertiwi,